Cerita Warga Musi Rawas Identifikasi Mayat hanya Lewat Sarung, kok Bisa?
Merdeka.com - Warga Desa Terawas, Kecamatan STL Ulu Terawas, Musi Rawas, Sumatera Selatan, dibuat geger dengan penemuan kerangka manusia di semak-semak pinggir Jalan Lintas Sumatera. Tidak butuh lama, identitas korban terungkap dengan petunjuk sarung.
Kerangka itu dalam keadaan utuh dan berdekatan satu sama lain ketika ditemukan, Rabu (17/5). Masih terpakai kaos warna merah dan sarung hitam bercorak garis pada kerangka bagian pinggang ke bawah.
Polisi segera mengevakuasi ke rumah sakit untuk keperluan autopsi. Sebelum itu, petugas memperlihatkan kepada warga dengan harapan ada yang mengenali atas petunjuk yang ditemukan.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia itu? Awalnya, HP yang sedang melintas melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong.'HP kemudian memberitahukan ke sekuriti kompleks,' ucap dia.
-
Di mana kerangka manusia itu ditemukan? Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Seorang warga merasa penasaran dengan motif sarung tersebut. Benar saja, kerangka itu adalah anggota keluarganya yang diketahui seorang laki-laki inisial RS (50) warga setempat.
Petugas sempat berencana membawa korban ke rumah sakit untuk penyelidikan. Namun, keluarga menolak dilakukan autopsi dan langsung dimakamkan dengan suatu alasan.
Kapolsek Terawas AKP Nastain mengungkapkan, korban sudah hilang sejak lama dan telah dilaporkan keluarga. Korban mengalami gangguan kejiwaan selama tiga tahun yang sering berjalan sendiri di sepanjang jalan dan TKP menjadi jalurnya.
"Identitas korban diketahui keluarga dari sarung yang ada di TKP. Akhirnya tak perlu autopsi lagi karena ditolak keluarga," ungkap Nastain, Kamis (18/5).
Polisi tak bisa mengungkapkan dugaan penyebab kematian korban karena perlu penyelidikan. Hanya saja kasusnya dianggap selesai setelah keluarga membuat surat pernyataan tidak memperkarakannya.
"Keluarga tidak menuntut secara hukum pidana maupun perdata atas tewasnya korban, mereka menerima dengan ikhlas," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaSelain kerangka, dalam drum juga ada kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaJasad yang diduga perempuan tersebut terbungkus karung glangsing ditemukan tepat di sisi selatan arca Totok Kerot, di bawah tanaman rumput gajah.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat tanpa identitas dalam kondisi termutilasi ditemukan di Kampung Bantar Limus
Baca SelengkapnyaMayat terbungkus kasus itu pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang melintas di tempat kejadian perkara (TKP).
Baca SelengkapnyaKanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Indra Darmawan menerangkan, petugas saat itu sedang membersihkan saluran air.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia yang ditemukan di kolong Tol Serpong terdiri dari tulang kepala, kaki, tangan dan rahang bawah.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia itu diduga berjenis kelamin laki-laki.
Baca SelengkapnyaSeorang pencari rumput kaget menemukan mayat dalam kondisi busuk di bawah jembatan tol Ngawi
Baca SelengkapnyaHeboh Warga Pondok Aren Cium Bau Busuk, Ternyata Ada Mayat dalam Toren Air
Baca Selengkapnya