Cerita warga puluhan tahun hidup dalam gelap di tengah megahnya Kabupaten Karawang
Merdeka.com - Di tengah modernisasi pembangunan Kabupaten Karawang, ternyata masih ada perkampungan yang tak bisa menikmati fasilitas penerangan. Salah satunya wilayah Kecamatan Teluk Jambe Timur.
Dua desa di sana terpaksa menjalani kehidupan di tengah kegelapan. Mereka masih menggunakan alat penerangan berupa lampu tempel.
Marni (53), warga Kampung Sarijaya, Desa Puseur Jaya, Kecamatan Teluk Jambe Timur menceritakan, sejak tinggal di daerah itu belum pernah merasakan aliran listrik yang menerangi rumah mereka. Marni sudah tinggal di desa itu sejak usia 8 tahun. Bayangkan saja puluhan tahun dia hidup gelap gulita.
-
Kenapa Kapolri minta jajaran di Bali siapkan sistem delaying di Gilimanuk? Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran di Bali untuk mempersiapkan dan mendukung ASDP dalam menerapkan delaying sistem di Pelabuhan Gilimanuk, demi meminimalisir potensi antrean di area tersebut.
-
Gimana cara warga Kampung Cinungku minta listrik? Padahal, berkali-kali masyarakat sudah meminta kepada pemerintah untuk dibangunkan tiang listrik di kampung tersebut. Namun, sampai sekarang permintaan tersebut belum direspons.'Dulu juga saya ngajukan 10 (tiang listrik) tapi belum direspons sama pemerintah sampai sekarang. Tahun berapa saya ke sana sama warga ke sana mah lama,' lanut Pendi.
-
Kenapa Wali Kota Tarakan memberikan bantuan? Wali Kota juga mencatat pentingnya pemanfaatan lahan terbatas, dengan mendorong penduduk untuk mengolah halaman rumah mereka sendiri untuk bercocok tanam, termasuk hortikultura, guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.
-
Kapan warga Jakarta bisa mendapatkan rumah setelah kebakaran Kramat Kwintang? Namun saat itu, kebijakan ini sempat menjadi permasalahan karena rumah yang dijanjikan bersamaan dengan program tersebut tidak bisa didapat dalam waktu singkat. Perlu sekitar 10 sampai 15 tahun sampai peserta pajak mendapatkan kembali tempat tinggal di lokasi tersebut.
-
Bagaimana Ganjar menyelesaikan masalah air dan listrik di desa itu? Ganjar mengaku akan segera mencari solusi atas persoalan air tersebut bekerja sama dengan camat setempat. Ia meminta camat untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan agar bisa mengalirkan air bersih ke permukiman warga.
-
Bagaimana Bupati OKU Timur memenuhi permintaan Pepabri? Permintaan itu mendapat respons positif dari Bupati. Dirinya menginstruksikan Sekretaris Daerah menyatukan Kantor Pepabri di Ruko Kawasan Hutan Kota “Saya yakin dengan menghirup udara ditempat yangsama, secara spirit akan menyatu pada diri yang akan meneruskan perjuangan kemerdakaan RI.“ Tutur Bupati.
"Dari dulu memang begini, tidak ada listrik di sini mah. Dari saya masih kecil usia 8 tahun sampai sekarang punya cucu," keluh Marni, Jumat (31/8).
Bila malam tiba, daerahnya gelap gulita. Bagi yang memiliki keuangan dan tingkat ekonomi lebih, biasanya menggunakan mesin diesel dengan bahan bakar solar.
"Yang tidak punya uang seperti kita mah ya lampu tempel saja," tutur Marni.
Tidak jauh berbeda dengan di perkampungan Marni, Kampung Kalihurip Pajaten, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, juga mengalami kondisi serupa.
Masuran, kepala desa setempat tak menampik kondisi itu. Menurutnya, sudah puluhan tahun masyarakat di sana tak pernah tersentuh aliran listrik dari PLN.
"Di desa ini ada 128 kepala keluarga. Selama ini kami seluruh warga sudah berpuluh tahun tidak pernah mendapatkan lampu penerangan listrik, sehingga pada malam hari daerah kami gelap gulita. Kalau pun ada mau pasang lampu penerangan listrik harus menyediakan biaya pasang sekitar 3,8 jutaan," jelas Masuran.
Masuran miris dengan kondisi daerahnya. Sebab di balik kemegahan Karawang yang dikenal sebagai Kota Industri dan penopang Ibu Kota justru ada kisah memilukan dialami warganya.
"Sudah puluhan tahun tidak ada penerangan listrik PLN,warga terpaksa pakai penerangan seadanya," katanya.
Saat dikonfirmasi, Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamaksary, hanya meminta warga bersabar. Sebab mekanisme dan aturan harus terlebih dahulu dilaksanakan.
"Kondisinya sangat memprihatinkan warga kampung, selama puluhan tahun belum mendapatkan penerangan listrik PLN," kata Ahmad Zamaksary.
Zamaksary juga sempat menemui warga yang daerahnya belum mendapat listrik.
Pihak Pemerintah Daerah Karawang telah berkoordinasi dengan PLN agar melakukan survey. Selanjutnya pihak PLN dan Perhutani bersama warga akan dibuatkan pernyataan bersama dan Perhutani juga sudah sepakat akan memberikan lahan milik negara.
"Benar pak, seluruh warga sudah sepakat bahwa kebun ataupun lahan maupun tanaman yang akan ditebang bila menghalangi tongga listrik yang akan dipasang. Bahkan seluruh warga akan bergotong royong akan swadaya pemasangan jaringan baru," katanya.
Dia menjanjikan warga segera mendapatkan aliran listrik tahun ini. "Sabar, yang pastinya dalam tahun ini 2018, akan dialiri lampu penerangan. Tapi kita kan tunggu proses kerjasama semua pihak," ucapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaBerada di ujung Tasikmalaya, daerah tersebut nampak dikelilingi hutan belantara.
Baca SelengkapnyaKampung Padukuhan Karangnongko juga baru dialiri listrik dan air tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pria desa Waberliku yang menangis sesenggukan karena bersyukur jalan di kampungnya akhirnya diperbaiki.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaDi era modern saat ini ternyata di Indonesia masih ada salah satu kawasan yang tidak dialiri listrik.
Baca SelengkapnyaTindak hanya listrik, untuk kebutuhan air, warga harus menampung hujan.
Baca Selengkapnya