Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita WNA Karantina: Habis Puluhan Juta, Dipaksa Pindah ke Hotel Kualitas Rendah

Cerita WNA Karantina: Habis Puluhan Juta, Dipaksa Pindah ke Hotel Kualitas Rendah Kamar Isolasi Pasien Covid-19 di Graha Wisata TMII Penu. ©2021 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Hampir dua tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sejak 3 Maret 2020. Namun, kualitas pelayanan bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih dikeluhkan.

Seperti yang disampaikan Matthew Joseph Martin. Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat yang sudah hampir enam tahun menetap di Indonesia. Dia memiliki istri dan tiga anak berstatus warga negara Indonesia (WNI).

Matthew bercerita, dia tiba di Indonesia pada 30 Desember 2021. Setelah mengunjungi orang tuanya di Amerika Serikat. Matthew melakukan perjalanan bersama putranya berusia empat tahun.

Saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Matthew dan putranya menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasilnya negatif Covid-19. Keduanya langsung bergegas menuju tempat karantina di Hotel Mercure Jakarta Gatot Subroto.

Matthew mengeluarkan uang sebesar Rp16,5 juta untuk biaya karantina di Hotel Mercure selama 10 hari bersama putranya. Pada hari ke delapan karantina atau tepatnya 6 Januari 2022, Matthew dan putranya melakukan tes PCR kedua di Hotel Mercure. Hasilnya menunjukkan positif Covid-19.

"Saya minta tes pembanding, tapi jawabannya tidak boleh. Bahkan tamu lain dibully petugas hotel karena sering minta tes pembanding, katanya dideportasi kalau minta lagi," kata Matthew kepada merdeka.com, Senin (11/1).

Setelah dinyatakan positif terinfeksi virus SARS-CoV-2, Matthew dan putranya menjalani isolasi di Hotel Mercure. Sampai 8 Januari 2022.

Di tanggal yang sama, Matthew mengaku dipaksa pindah oleh petugas Hotel Mercure dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 ke Hotel yang terletak di Kawasan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

"Tidak masuk akal, kenapa kami harus pindah? Itu lebih berisiko menginfeksi orang lain. Padahal lebih baik kami tetap di kamar (Hotel Mercure) saja," ujarnya.

Menurut Matthew, dia tak diberi opsi hotel lain. Hanya diharuskan pindah ke hotel kedua. Matthew juga tak mengetahui apakah Hotel di Gondangdia ini masuk daftar hotel yang direkomendasikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Matthew menyebut kualitas pelayanan Hotel kedua itu sangat rendah. Berbeda jauh dengan Hotel Mercure. Sebagian besar fasilitas yang berada dalam kamar hotel rusak, kotor, dan berdebu. Seperti karpet kotor, dinding kamar kotor, remote air conditioner (AC) rusak, tempat tidur rusak, jendela rusak, hingga shower rusak.

kondisi hotel lokasi karantina pelaku perjalanan luar negeri©Istimewa

Belum lagi makanan yang disediakan hotel tersebut tidak sesuai dengan paket karantina. Berdasarkan paket karantina yang dipublikasikan pihak hotel, tamu mendapatkan makanan tiga kali sehari dengan tambahan snack dua kali.

"Tapi kenyataannya, jajanan yang diberikan jajan pasar 1 biji singkong. Bagaikan komedi tragis menyebut jajanan singkong yang satu ini," ucapnya.

Hotel tersebut menetapkan tarif Rp13,5 juta untuk satu tamu. Karena Matthew melakukan isolasi bersama putranya, maka tarif yang dikenakan sebesar Rp22 juta untuk 10 hari. Artinya, tarif penginapan harian yang harus dibayar sebesar Rp2,2 juta.

"Kami bayar Rp13,5 juta untuk hotel bobrok seperti itu. Jelas ini tidak adil," keluhnya.

kondisi hotel lokasi karantina pelaku perjalanan luar negeri©Istimewa

Selama menjalani isolasi di hotel tersebut, Matthew mengaku baru satu kali dikunjungi tenaga kesehatan. Saat itu, kesehatannya dicek pada 8 Januari 2022 pukul 23.00 WIB. Namun, kondisi kesehatan putranya tidak dicek karena sedang tidur.

Pria yang lebih sering disapa Abah Bule Omar ini mengaku semula tidak merasakan gejala meski dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, kini dia merasakan pusing.

"Sekarang lagi pusing dengan kondisi (Hotel) dan biayanya," tutupnya.

kondisi hotel lokasi karantina pelaku perjalanan luar negeri©Istimewa

Penjelasan Satgas Covid-19

Ketua Bidang Komunikas Publik Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Hery Trianto mengatakan pelaku perjalanan luar negeri yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus dipindahkan ke hotel isolasi. Mereka tidak bisa menjalani isolasi di hotel karantina.

"Kalau positif (Covid-19) pilihannya memang pindah ke hotel isolasi dan dirawat di rumah sakit rujukan," kata Hery.

Dia menegaskan, biaya isolasi pelaku perjalanan luar negeri WNA di hotel harus ditanggung sendiri. Tidak bisa dibebankan kepada pemerintah.

kondisi hotel lokasi karantina pelaku perjalanan luar negeri

©Istimewa

Mengenai Hotel di kawasan Gondangdia itu, menurut Hery, masuk daftar hotel yang direkomendasikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sebagai tempat isolasi. Namun, dia enggan berkomentar soal fasilitas kamar hotel yang tidak memadai untuk isolasi pasien Covid-19.

"Tidak semua hotel mau jadi tempat isolasi. Ada beberapa hotel lain seperti C-One dan Yasmin," ucapnya.

Tarif Hotel Karantina PPLN

Sebelumnya, Koordinator Hotel Repatriasi, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Vivi Herlambang mengatakan pihaknya sudah menyediakan 16.388 kamar di 135 hotel karantina untuk wilayah Jabodetabek.

Hingga 23 Desember 2021, baru 56 persen kamar yang terisi. Artinya, masih tersisa 34 persen atau sekitar 7.266 kamar.

Tarif hotel yang disediakan bervariasi berdasarkan perlengkapan fasilitas. Untuk hotel bintang 2 tarifnya minimum Rp6.750.000, maksimum Rp7.240.000. Sementara hotel bintang 3 minimum Rp7.740.000, maksimum Rp9.175.000.

Kemudian hotel bintang 4 tarif minimum Rp9.225.000, maksimum Rp11.425.000. Hotel bintang 5 minimum Rp12.425.000, maksimum Rp16.000.000. Khusus hotel luxury di atas bintang 5, dikenakan tarif minimum Rp17.000.000 maksimum Rp21.000.000.

Menurut Vivi, tarif yang sudah ditetapkan berdasarkan klasifikasi hotel tersebut sudah termasuk penginapan selama 9 malam 10 hari. Kemudian makan tiga kali sehari, laundry, hingga transportasi dari bandara.

"Sudah termasuk 5 pieces laundry, sudah termasuk transportasi dari airport ke hotel, dua kali PCR, dan tenaga kesehatan yang ada di hotel," jelasnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Pengunjung Tinggalkan Kamar Hotel dengan Keadaan Super Kotor, Kena Denda Rp 20 Juta
Viral Pengunjung Tinggalkan Kamar Hotel dengan Keadaan Super Kotor, Kena Denda Rp 20 Juta

Viral kondisi kamar hotel yang berantakan setelah ditinggal tamu menginap. Tamu tersebut didenda Rp20 juta.

Baca Selengkapnya
Bukan Merasa Nyaman, Pria ini Ketakutan di Hotel sampai Tidur di Bawah Lantai, Ternyata Ini Penyebabnya
Bukan Merasa Nyaman, Pria ini Ketakutan di Hotel sampai Tidur di Bawah Lantai, Ternyata Ini Penyebabnya

Ia mengaku dibuat tak nyaman khususnya pada peraturan pihak hotel. Ketakutan Bian membuat dirinya rela tidur di lantai kamar hotel.

Baca Selengkapnya
Buat Jalan Provinsi, Segini Ganti Rugi Lahan Warga di IKN Bikin Melongo
Buat Jalan Provinsi, Segini Ganti Rugi Lahan Warga di IKN Bikin Melongo

Rumah warga dibongkar dalam proyek pembangunan jalan provinsi di IKN.

Baca Selengkapnya
Kabar Hotel Cristiano Ronaldo Jadi Pengungsian Gempa Maroko Dibantah Pihak Manajemen
Kabar Hotel Cristiano Ronaldo Jadi Pengungsian Gempa Maroko Dibantah Pihak Manajemen

Tidak benar bahwa hotel mewah Cristiano Ronaldo, Pestana CR7 Marrakesh, jadi tempat pengungsian bagi korban gempa Maroko.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anggota DPR Gerindra Minta Bandara Halim Ditutup,
VIDEO: Anggota DPR Gerindra Minta Bandara Halim Ditutup, "Fasilitasnya Buruk, Malu Saya!"

Politikus Gerindra itu mengeluhkan tidak adanya fasilitas garbarata, sehingga para petugas harus menyediakan payung saat hujan.

Baca Selengkapnya
Kondisi Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Memadai, Wakil Ketua DPR Prihatin
Kondisi Tenda Jemaah Haji Indonesia Tidak Memadai, Wakil Ketua DPR Prihatin

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar prihatin dengan kondisi tenda jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Anggota DPR Gerindra Sebut Tutup Itu Bandara Halim Fasilitasnya Buruk, Malu Saya!
VIDEO: Anggota DPR Gerindra Sebut Tutup Itu Bandara Halim Fasilitasnya Buruk, Malu Saya!

Anggota Komisi V DPR, Mulyadi mengeluhkan buruknya pelayanan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Baca Selengkapnya
Viral Wisatawan Diminta Bayar Retribusi Dua Kali di Pantai Tanjung Kait Tangerang, Warganet: Bikin Kapok
Viral Wisatawan Diminta Bayar Retribusi Dua Kali di Pantai Tanjung Kait Tangerang, Warganet: Bikin Kapok

Penarikan retribusi dilakukan di dua lokasi menuju Pantai Tanjung Kait.

Baca Selengkapnya
Viral Turis Malaysia Beri Review Rendah saat Liburan ke Jakarta, ini Respons Sandiaga
Viral Turis Malaysia Beri Review Rendah saat Liburan ke Jakarta, ini Respons Sandiaga

Menteri Sandiaga minta masyarakat tidak terlalu berlebihan dalam menanggapi penilaian yang dilontarkan oleh WNA Malaysia tersebut

Baca Selengkapnya
Cerita dan Kronologi Mandala Shoji dan Istri Diusir dari Hotel, Merasa Sangat Malu
Cerita dan Kronologi Mandala Shoji dan Istri Diusir dari Hotel, Merasa Sangat Malu

Mandala Shoji dan istrinya, Maridha Deanova, diusir dari hotel di Pontianak saat rakerda. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya
Tiga Bandara di Indonesia Masuk Daftar Terburuk di Dunia, Begini Respon Pemerintah
Tiga Bandara di Indonesia Masuk Daftar Terburuk di Dunia, Begini Respon Pemerintah

Penilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.

Baca Selengkapnya
Kisah Mistis Rieta Amilia & Desiree Tarigan Menginap di Zurich, Jendela Terbuka Sendiri Meski Sudah Dikunci
Kisah Mistis Rieta Amilia & Desiree Tarigan Menginap di Zurich, Jendela Terbuka Sendiri Meski Sudah Dikunci

Rieta Amilia dan Desiree Tarigan mengalami kejadian mistis saat liburan.

Baca Selengkapnya