Cerita WNI Bebas Setelah 111 Hari Disandera Milisi Houthi
Merdeka.com - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai Anak Buah Kapal Rwabee berbendera UEA, Surya Hidayat Pratama bisa bernapas lega. Dia punya cerita pahit disandera milisi Houthi 111 hari.
Surya mengaku selama disandera mulai tanggal 3 Januari 2022 hingga bebas tanggal 24 April, dirinya ditempatkan di sebuah hotel. Ia menyebutkan hak-hak dasar dipenuhi oleh milisi Houthi, bahkan tidak ada intimidasi.
"Jadi semua hak-hak dasar saya seperti makan, istirahat, beribadah diberikan sama mereka. Tidak ada sama sekali (intimidasi)," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (26/4).
-
Siapa yang dikatakan bersembunyi di Alun-Alun Surya Kencana? Mitos lain yang melibatkan Alun-Alun Surya Kencana adalah perannya sebagai tempat persembunyian Prabu Siliwangi dalam menghadapi kerajaan Islam.
-
Bagaimana Brigjen Suryo berhasil lolos dari penangkapan? 'Ya, kamu mau apa?' tegas brigjen Suryo. Tentu saja ini hanya akal-akalan sang Panglima agar bisa lolos dari gerombolan tersebut. Kapten tersebut terlihat bingung. Dia diam saja tidak mengambil tindakan apa-apa.Kesempatan ini digunakan Brigjen Suryo untuk cepat-cepat meninggalkan tempat tersebut.'Kapten, saya mau ke Semarang, kamu tinggal di sini!' perintahnya.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa yang ditangkap dan dipelihara? Dahulu pernah ada orang dari suatu daerah berhasil menangkap burung jalak lawu ini untuk dijadikan burung peliharaan. Awalnya tidak terjadi apa-apa pada orang yang menangkap burung ini. Namun, ketika sampai di tengah perjalanan. As mobil orang tadi tiba-tiba patah secara misterius.
-
Apa yang terjadi pada sandera setelah dibebaskan? Ketika diselamatkan polisi, para sandera malah berusaha melindungi para pelaku.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
Surya mengaku kebebasan dirinya berkat mediasi yang dilakukan sejumlah pihak termasuk KBRI Oman, Riyadh, dan Abu Dhabi. Selain itu, Kesultanan Oman juga turut memfasilitasi kepulangannya ke Indonesia.
"Jadi banyak pihak yang berperan penting dari Pemerintah Kesultanan Oman sudah memfasilitasi kepulangan saya sampai dengan lancar, baik dan aman. Terus dari pihak KBRI Oman dan Riyadh, Abu Dhabi sendiri," bebernya.
Ia pun merasa senang setelah bertemu dengan istrinya di Jakarta. Bahkan, ia merasa bisa pulang ke Indonesia seperti mimpi.
"Jadi ketemu keluarga tadi pagi serasa mimpi, karena saya waktu penahanan mugkin perlakuan mereka baik, cuma kita berpikirnya situasi mereka kan dalam keadaan perang, takut ada apa-apa," kata dia.
Meski demikian, dirinya sudah mengetahui akan dibebaskan. Pasalnya, milisi Houthi sudah menyampaikan bahwa mereka akan bebas dan tanpa uang tebusan.
"Saya punya kapal ini kan berbendera Abu Dhabi yang dianggap musih mereka dan muatannya pun musuh. Tapi untuk krunya sendiri bukan ancaman buat mereka," ungkapnya.
Saat berkumpul dengan keluarga, Surya mengaku merindukan kue tradisional Makassar, Jalangkote saat berbuka puasa.
"Saya rindukan kumpul buka puasa bersama, makan jalangkote," ujarnya bercanda.
Meski telah berkumpul dengan keluarga, Surya mengaku masih menyimpan trauma. Ia berencana tetap bekerja di kapal, tetapi hanya untuk berlayar di Indonesia.
"Trauma pasti, untuk bekerja di kapal namanya kita profesi sperti ini pasti bakalan kembali. Tetapi untuk kembali ke Timur Tengah kayaknya tidak lagi. Saya akan cari saja di Indonesia saja berlayarnya," ucapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang tahun 2024, Kemlu RI mengupayakan pembebasan 26 WNI yang sebelumnya terancam hukuman mati.
Baca SelengkapnyaMomen lawas Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid setelah dipulangkan ke Indonesia setelah disandera di Irak.
Baca SelengkapnyaSementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaPerempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.
Baca SelengkapnyaCawi, Eli Susanti dan Rohayati, tiga warga negara Indonesia asal Indramayu, Jawa Barat semula dijanjikan pekerjaan di berbagai negara, bukan ke Suriah.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaImam Nahrawi tetap harus wajib lapor ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandung, setelah bebas bersyarat.
Baca SelengkapnyaWNI bernama Sriwani Sayuti itu dapat kembali menginjakkan kakinya di tanah air pada Selasa (19/11).
Baca Selengkapnya59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.
Baca Selengkapnya