Cerita Yongki, anak SD 5 hari bersepeda Lampung-Palembang demi paman
Merdeka.com - Perjuangan Yongki Angga Saputra patut diacungin jempol. Bocah 12 tahun ini dengan berani pergi dari Lampung ke Palembang dengan mengendarai sepeda gunung. Hal itu dia lakukan untuk menemui pamannya yang katanya tinggal di Palembang.
Selama lima hari menempuh perjalanan dengan bersepeda, Angga sapaan akrabnya pun bukan tidak merasa takut. Sepanjang perjalanan dia melewati hutan dan perkebunan, namun karena kuatnya tekad berjumpa dengan sang paman, bocah kelas V SD ini terus memecut keberaniannya.
Haus dan lapar tak dia hiraukan demi cepat sampai ke tempat tujuan. Akan tetapi, sesampainya di Palembang dia merasa bingung karena tidak memiliki alamat pamannya tersebut.
-
Bagaimana anak broken home mencari kebahagiaan? Kadang keceriaan itu kita dapat di luar rumah. Bukan di tengah keluarga yang hanya mementingkan dirinya masing-masing.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
-
Kenapa Mpok Alpa bingung? 'Cek cctv tapi yang anehnya CCTV gue mati, pas lempengan itu dicek nggak ada, aneh mati. Pas gua cek mati,' kata Mpok Alpa.
-
Siapa yang pernah mengalami masa sulit? Momen 8 Artis Mengenang Masa Sulit, Ada yang Mau Makan 3.000 Mikir Panjang dan Bahkan Rela Menjadi Supir Artis.
-
Bagaimana Pegi pulang ke kampung halamannya? Setelah dinyatakan bebas, Pegi bisa kembali ke kampung halamannya dengan senyum yang sangat lebar. Di sana, ia juga disambut oleh warga dan diarak.
-
Siapa yang terdampak broken home? Dan dampaknya? Lebih kepada anak-anak.
Bagaimana akhirnya nasib Angga? Berikut cerita Angga bersepeda 5 hari Lampung-Palembang demi temui paman:
Cari paman, bocah SD 5 hari bersepeda dari Lampung ke Palembang
Meski usianya baru 12 tahun, namun aksi Yongki Angga Saputra, terbilang sangat nekat. Betapa tidak, demi menemui pamannya bernama Kardi, dia mengendarai sepeda gunung miliknya dari kampungnya, Desa Sendang Mulyo, Lampung Tengah, Lampung, menuju Palembang.Setelah melewati perjalanan panjang dan melelahkan, bocah yang masih duduk di bangku kelas V SD ini tiba di kota Pempek itu, Sabtu (2/5). Angga, panggilan akrabnya, berangkat seorang diri dari kampungnya sejak Selasa (28/4) pagi lalu.Ketika telah sampai di Palembang dua hari, Angga bukannya bertemu keluarganya. Dia malah tersesat dan bingung karena dia tak mengantongi alamat yang ditujunya hingga akhirnya dia ditemukan oleh juru parkir bernama Amat, warga Kelurahan 18, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, di seputaran air mancur Palembang, Senin (4/5) malam.Setelah bermalam selama dua hari di rumah Amat, Angga akhirnya melapor ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (6/5).Saat melapor, Angga mengaku datang ke Palembang ingin menemui pamannya.Sepengetahuan Angga, pamannya itu merupakan seorang pengusaha tahu yang tinggal di daerah perkebunan karet di Palembang."Dari Lampung ke Palembang pakai sepeda, lima hari berjalan. Berangkatnya Selasa pagi," ungkap Angga.
Angga cari paman ke Palembang karena hidup seorang diri
Angga pergi dari Lampung ke Palembang dengan bersepeda bukan tanpa alasan. Dia ingin menemui pamannya karena hidup seorang diri di kampungnya. Ibunya bernama Toryati bekerja sebagai TKW di Malaysia, sementara ayahnya, Rasimin bekerja sebagai sopir travel Lampung- Jakarta."Mau cari paman saya. Tapi, saya tidak tahu alamatnya di mana, katanya di Palembang," kata dia.Beruntung dalam perjalanannya itu dia bertemu dengan juru parkir bernama Amat yang baik hati. Selama dua hari bocah 12 tahun itu ditampung oleh Amat."Untungnya ada orang yang menampung saya," ujar Angga.Kepala SPKT Polresta Palembang Ipda Heriansyah mengatakan, bocah tersebut akan diarahkan ke Dinas Sosial Kota Palembang untuk dipulangkan ke kampung halamannya."Sudah kita arahkan, nanti tinggal pak Amat dan Dinas Sosial yang menindaklanjuti," tukasnya.
5 Hari bersepeda Lampung ke Palembang, bocah SD tak makan & minum
Kisah perjalanan Yongki Angga Saputra (12) yang mencari pamannya, sungguh memilukan. Tak hanya nekat melakukan perjalanan mengendarai sepeda, selama perjalanan dari Lampung menuju Palembang dia juga tak pernah makan dan minum.Dalam kondisi tubuh lemas dan lusuh, Angga, panggilan akrabnya, ditemukan seorang juru parkir bernama Amat (31) di seputaran bundaran air mancur Palembang, Sabtu (2/5) malam. Saat itu, Angga mengenakan kemeja berlengan pendek kotak-kotak dan celana dasar warna hitam.Angga putra pertama pasangan Rasimin dan Toryati ini mengaku tidak pernah makan dan minum sejak pergi bersepeda dari kampungnya di Desa Sendang Mulyo, Lampung Tengah, Lampung, Selasa (28/4) lalu. Bukannya tidak merasa lapar dan haus, Angga melakukan itu karena ingin cepat tiba di Palembang untuk menemui pamannya, Kardi."Tidak pernah makan minum, cuma istirahat sebentar, lalu bersepeda lagi," ungkap Angga saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Rabu (6/5).
Angga ngaku takut ketika di perjalanan lewatin hutan
Selama perjalanan, bocah kelas V SD itu mengaku merasa takut. Apalagi, dia harus melewati hutan dan perkebunan karet serta berlintasan dengan kendaraan-kendaraan besar. Namun, usahanya itu tetap ia jalani demi tekadnya yang bulat untuk menemui sang paman."Lima hari saya bersepeda, tiba di Palembang Sabtu malam," ujarnya.Saat istirahat di seputaran bundaran air mancur Palembang, Angga didekati seorang juru parkir bernama Amat (31) yang meminta tolong dibelikan rokok. Karena tidak paham dengan bahasa yang digunakan juru parkir itu, membuat Angga termangu. Merasa curiga, Amat bertanya dari mana asal bocah itu."Saya curiga kok anak ini tak mengerti bahasa Palembang. Ternyata asalnya Lampung," ujar Amat mendampingi Angga melapor.Begitu mendengar cerita Angga, Amat merasa kasihan. Lalu dia mengajaknya tinggal di rumahnya di Kelurahan 18, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang. Di sana, Angga diberi makan dan pakaian sembari menunggu melapor ke polisi."Alhamdulillah dia (Angga) tidak sakit walau badannya lemas tak makan dan minum lima hari," kata dia.Amat berjanji akan mengantar Angga pulang ke Lampung dengan cara apa pun. Dirinya tidak bisa membantu mencari paman Angga karena alamatnya tak jelas."Saya disuruh tetangga saya lapor ke polisi dan Dinas Sosial, biar bisa dibantu ongkosnya," tukasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia mengunggah pengalaman mudik dari kabupaten satu ke kabupaten lainnya.
Baca SelengkapnyaSetelah bertemu dengan wanita pemilik akun @iyasaya_emngkenapa, pria tersebut akhirnya mendapat pertolongan.
Baca SelengkapnyaWahyu mengaku kedua orang tuanya meninggal dunia akibat tsunami dan gempa yang menerjang Kota Palu pada tahun 2018..
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan casis Yohanes yang jalan kaki selama 5 jam untuk ikut seleksi jasmani di Polda Papua.
Baca SelengkapnyaRaffi ternyata dulu sering naik becak ke sekolah. Yang baru terungkap saat kelulusan kedua orangtuanya tak hadir.
Baca SelengkapnyaTak punya karena kecopetan di kapal, perantau asal Magelang nekat jalan kaki dari Surabaya. Kisahnya diketahui oleh Aipda Purnomo saat berpapasan di jalan.
Baca SelengkapnyaBapak satu anak ini kehabisan uang sehingga tidak bisa pulang naik kendaraan umum.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pemuda Garut yang terlantar di Bali.
Baca Selengkapnya4 tahun hidup di perantauan, prajurit TNI ini akhirnya bisa mudik ke Papua dari Jakarta.
Baca Selengkapnya