Cermati Peperangan Modern, TNI Bentuk Satuan Tempur Pesawat Drone
Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyampaikan saat ini pihaknya telah membentuk satuan pesawat tanpa awak atau drone guna memperkuat pertahanan Indonesia.
"TNI Angkatan Udara sudah mengikuti dan membentuk satuan-satuan pesawat tanpa awak. Dan kedepannya tergantung oleh dinamika Global," katanya kepada wartawan usai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU TA 2022, Jumat (4/3).
Menurutnya dengan dinamika global dan peperangan modern yang terjadi saat ini telah menjadi perhatian TNI AU untuk mulai mengembangkan pesawat tanpa awak.
-
Mengapa TNI AU menjadi sorotan dunia? Kekuatan TNI AU Kala itu Menjadi Sorotan Dunia Intelijen Inggris bahkan mennyebutkan 'Angkatan Udara Indonesia dapat mencari dan menghancurkan target mereka di Asia Tenggara, di mana saja dan kapan pun mereka mau,' Demikian laporan dari Atase Udara Indonesia di London tentang komentar intelijen Inggris.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Kenapa TNI AU membutuhkan pesawat nirawak? 'Mohon doa restunya angkatan udara menjadi angkatan udara yang adaptif mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan situasi nasional, regional, maupun global,' kata Tonny Harjono seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Kenapa alutsista TNI AU penting? Sesuai amanat Presiden pertama Indonesia, Soekarno.'Kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern,' demikian pesan bung Karno, saat pidato Ulang Tahun TNI Angkatan Udara ke-9, tahun 1955.
-
Bagaimana drone canggih itu bekerja? 'Saat itu Mayjen Solemani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran ketembak dari drone yang dipersenjatai akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak, tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar,' ungkapnya.
Salah satu contoh yakni, peperangan Ukraina dan Rusia serta Azerbaijan dengan Armenia yang diketahui menggunakan drone saat perang berkecamuk. Dimana teknologi udara telah jadi pengubah situasi atau game changer.
"Jadi memang sangat menarik peperangan modern ini, apa yang terjadi di Ukraina dan sebelumnya di Azerbaijan. Penggunaan teknologi udara menjadi game changer betul sekali," ujarnya.
Sebelumnya diketahui jika, rencana perundingan menyudahi perang sudah digaungkan baik Ukraina maupun Rusia. Tetapi serangan demi serangan terus dilancarkan kedua negara.
Militer Ukraina terus melakukan pembalasan atas serangan Rusia yang telah masuk ke Ibu Kota Kiev. Terbaru, Ukraina mengklaim serangan mereka terhadap militer Rusia menggunakan pasukan Drone Bayraktar TB2 buatan Turki cukup berhasil. Demikian dilansir dari CNN, Senin (28/2).
Selain digunakan Ukraina, Azerbaijan sendiri juga memiliki beragam drone canggih dan mematikan diantaranya drone TB-2 Bayraktar buatan Turki dan drone bunuh diri IAI HAROP buatan Israel.
Dimana kekuatan drone pada saat perang tersebut, sangat berpengaruh untuk membalikan keadaan. Dengan daya jelajah lebih dari 150 km dengan kecepatan maksimal 70 knot dan mampu bertahan selama 20 jam hal itu mampu menjadi game charger ketika pertempuran.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI melakukan terobosan untuk menghadapi ancaman perang di masa depan. Salah satunya melibatkan unsur siber dan drone
Baca SelengkapnyaPoltekad TNI AD berhasil membuat drone yang berbentuk seperti burung untuk mendukung pengintaian dari serangan udara.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk.
Baca SelengkapnyaJokowi bercerita saat komandan Pasukan Quds Iran, Mayjen Qasem Soleimani ditembak drone canggih dengan teknologi pengenalan wajah.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
Baca SelengkapnyaDengan dinamika geopolitik dunia yang semakin kompleks, Puan menyebut, tugas TNI akan semakin berat.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaAgus menjelaskan TNI menggandeng sejumlah industri pertahanan di dalam negeri dalam satuan drone.
Baca SelengkapnyaHadi memastikan rencana pembentukan empat matra itu serius dilakukan. Prabowo juga sangat setuju.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Perwira TNI-Polri Kuasai Teknologi: Perang Siber Robohkan Fungsi Keamanan Pertahanan
Baca SelengkapnyaPrajurit menembak menggunakan meriam hingga rudal hingga pesawat hancur berkeping-keping.
Baca Selengkapnya