Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China jangan berani-berani usik kedaulatan Indonesia

China jangan berani-berani usik kedaulatan Indonesia Gladir resik HUT TNI. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Armada laut China lagi-lagi bikin ulah di Perairan Natuna. Tak hanya mengintervensi upaya penangkapan kapal nelayan yang dilakukan aparat Indonesia, tapi juga sudah melanggar batas wilayah.

Tak hanya itu, pemerintah China menuding aparat Indonesia telah melukai nelayan mereka, di mana seorang pencuri ikan disebut tertembak. Namun, pernyataan itu dibantah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Dengan kejadian itu, sudah kali ketiga armada China berbuat ulah di Perairan Natuna, tepatnya Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang berjarak 200 meter dari landas kontinental. Kejadian pertama berlangsung Maret lalu, ketika itu kapal coast guard China sengaja menabrak kapal nelayan yang baru saja ditangkap dan memaksa agar Indonesia melepasnya.

Kemudian akhir bulan lalu, ketika itu Beijing memprotes tindakan TNI AL yang menyita kapal China di dekat Kepulauan Natuna. Indonesia beranggapan penyitaan itu dilakukan karena kapal tersebut telah melakukan pencurian ikan hingga melintasi perbatasan negara.

Saat insiden pertama, Indonesia tidak tinggal diam. Tujuh kapal perang Indonesia langsung diterjunkan ke lokasi, bahkan sejumlah pesawat tempur dikerahkan lebih dekat ke Pulau Natuna agar lebih dekat dengan Laut China Selatan.

Tidak mau kejadian serupa terulang kembali, Indonesia sebenarnya telah menerjunkan tujuh Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk memberi deterrence effect, terutama pada China. Bahkan, Indonesia juga mengeluarkan kebijakan menenggelamkan setiap kapal asing yang mencuri ikan.

Kepala Dinas Penerangan Lantamal IV/Tanjung Pinang, Letkol Josdy Damopolii menegaskan, TNI AL tak mau tinggal diam menghadapi insiden tersebut. Mereka langsung mengerahkan armada lautnya menuju Laut Natuna dan menghadapi langsung kapal perang China.

"Berapa jumlah kekuatan kita, di mana posisi pengamanan, tidak boleh dibeberkan. Tetapi yang pasti pengamanan di perairan perbatasan kita kuat," tegas Josdy di Pangkal Pinang, Selasa (22/3).

Lebih jauh Josdy memaparkan, seluruh kebijakan terkait permasalahan muncul akibat intervensi kapal penjaga pantai terhadap petugas TNI AL dan KKP di perairan Natuna diputuskan Kementerian Luar Negeri dan KKP.

"Kami sudah mendapat arahan dari pusat," katanya singkat seperti dilansir Antara.

Di atas kertas, kekuatan Indonesia memang cukup jauh dibandingkan China, di mana kekuatan militernya berada di peringkat kedua. TNI AL memiliki 74 ribu personel aktif. Situs Global Firepower mencatat kekuatan laut Indonesia mencapai 221 kapal perang. Sayangnya, Indonesia belum memiliki kapal induk mengingat biaya operasionalnya yang sangat mahal.

Jumlah tersebut terdiri atas 2 kapal selam, 6 kapal frigat, 10 korvet, 16 korvet antikapal selam serta 21 kapal misil. Sementara, terdapat 51 kapal patroli, 12 kapal penyapu ranjau serta 4 kapal transport amfibi.

Sedangkan China bak raksasa dengan kehadiran kapal induk kelas Kuznetsov yang diberi nama Liaoning. Liaoning dapat mengangkut sejumlah pesawat terbang, khususnya buatan negeri sendiri, antara lain 24 unit pesawat tempur Shenyang J-15, 6 unit helikopter Changhe Z-18, 4 unit helikopter Ka-31, dan 2 unit helikopter Harbin Z-9.

China juga memiliki kapal tempur jenis frigat yang jumlahnya mencapai 47 unit, kapal destroyer 26 unit, dan kapal jenis korvet 25 unit. Sedangkan kapal selam yang dimiliki China berjumlah 69 unit. Setengah dari kapal selam tersebut ditugasi untuk mengawasi laut selatan, termasuk Laut China Selatan.

Selain itu, mereka juga masih mengoperasikan 4 kapal transport amfibi, 32 kapal pengangkut tank, 31 kapal pengangkut medium, 109 kapal misil, 94 pemburu kapal selam, 17 kapal patroli, 29 kapal penghancur ranjau serta 11 kapal perbantuan.

Angka tersebut belum termasuk 255 personel yang berada di bawah perintah Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (AL PLA), serta lebih kurang 710 pesawat untuk mendukung operasi di laut.

Soal kekuatan Indonesia sudah kalah jauh, tapi jika sampai mengganggu kedaulatan, China sebaiknya jangan main-main.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur

Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sehari Usai Prabowo Dilantik, Bakamla Usir Kapal Coast Guard China Dari Natuna
VIDEO: Sehari Usai Prabowo Dilantik, Bakamla Usir Kapal Coast Guard China Dari Natuna

Kapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan

Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.

Baca Selengkapnya
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu

Sejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama
CEK FAKTA: Hoaks PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama

Beredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama

Baca Selengkapnya
Jokowi: Banyak Negara Khawatir Masuknya Produk China yang Masif, Harga Murah
Jokowi: Banyak Negara Khawatir Masuknya Produk China yang Masif, Harga Murah

Jokowi ingin RI tak mau kalah dan harus memperluas pasar produk lokalnya.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Tentara China Disiagakan untuk Perang Lawan Indonesia
CEK FAKTA: Hoaks Video Tentara China Disiagakan untuk Perang Lawan Indonesia

Beredar unggahan di media sosial yang mengklaim pasukan tentara China disiapkan untuk menyerang Indonesia

Baca Selengkapnya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya
Lobi-Lobi China Berkaitan Ekonomi Digital Memang Nyata, Ini Buktinya

Perusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Survei ISDS dan Litbang Kompas: Publik Anggap China Ancaman Bagi Asean di Laut China Selatan
Survei ISDS dan Litbang Kompas: Publik Anggap China Ancaman Bagi Asean di Laut China Selatan

Responden mengharapkan bentuk kerja sama dengan negara Asean sebanyak 47,0 persen untuk membuat aliansi Pertahanan.

Baca Selengkapnya
Curhat Tentara Israel sampai Gila Diserang Netizen Indonesia di Medsos
Curhat Tentara Israel sampai Gila Diserang Netizen Indonesia di Medsos

Netizen Indonesia ramai-ramai mencari akun media sosial para tentara Israel. Mereka menyerbu mereka dengan hujatan di kolom komentar.

Baca Selengkapnya
Namanya Terseret Klaim Laut Cina Selatan AS & Tiongkok, Begini Reaksi Prabowo Subianto
Namanya Terseret Klaim Laut Cina Selatan AS & Tiongkok, Begini Reaksi Prabowo Subianto

Terkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.

Baca Selengkapnya