Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China langgar perbatasan, Yusril minta hubungan dagang ditinjau

China langgar perbatasan, Yusril minta hubungan dagang ditinjau Yusril Ihza Mahendra bersaksi di sidang Anas. ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyarankan pemerintah Indonesia meninjau kembali hubungan kerja sama dengan pemerintah China. Sebab, insiden yang terjadi di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia atau perairan Natuna baru-baru ini menuai polemik.

Yusril mengklaim sebelumnya pernah mengingatkan pemerintah terkait ancaman klaim sepihak dari China. Peringatan itu disampaikan Yusril sekitar empat bulan yang lalu.

"Saya mengatakan hati-hati dengan bahasa diplomatik Kementerian Luar Negeri China, karena memang ambisi China untuk membangun armada militer dia kuat, kemudian klaim laut China selatan itu sangat besar sekali imbasnya terhadap Indonesia," kata Yusril dalam keterangan pers di bilangan Jakarta Selatan, Sabtu (26/3).

Menurut Yusril, insiden ini seharusnya membuat pemerintah berpikir ulang untuk menjalin hubungan kembali dengan pihak China. Mengingat, China tidak mengakui Indonesia sebuah negara kepulauan.

"Sementara kita adalah sebuah negara kepulauan, jadi insiden itu sesungguhnya harus membuat pemerintah berpikir ulang tentang hubungan dengan China dan juga dominasi China yang makin menguat di Asia, tidak hanya secara ekonomi tapi secara politik juga penetrasi terhadap wilayah," ujar dia.

Yusril mengakui jika China mulai menguat. Bahkan, sejumlah negara anggota ASEAN pun telah merasakan kekuatan China yang semakin hari semakin berkembang. Di antaranya, Malaysia, Vietnam, dan Brunei Darusallam.

"Bahkan Filipina satu pulaunya sudah dicaplok oleh China, kita di sini tinggal tunggu waktu aja, begitu banyak pekerja-pekerja China yang masuk ke Indonesia seiring dengan dilakukannya investasi yang seiring dengan dilakukannya investasi yang dilakukan pihak China di sini," pungkas Yusril.

Sebelumnya, pada operasi yang berlangsung beberapa waktu lalu tepatnya, Sabtu (19/3), KP Hiu 11 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan menangkap kapal pelaku penangkapan ikan ilegal asal China, KM Kway Fey 10078 di perairan Natuna.

Namun, proses penangkapan tersebut tidak berjalan lancar, sebabnya, sebuah kapal coast KM guard China secara sengaja menabrak KM Kway Fey 10078 pada Minggu (20/3) dini hari, ketika operasi penggiringan kapal nelayan dilakukan. Hal itu dilakukan, diduga untuk mempersulit KP Hiu 11 menahan awak KM Kway Fey 10078.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pedagang Tanah Abang Curhat ke Mendag: Toko Buka dari Jam 7 Pagi, Sepi dibanding Tahun Lalu Pak
Pedagang Tanah Abang Curhat ke Mendag: Toko Buka dari Jam 7 Pagi, Sepi dibanding Tahun Lalu Pak

Mendag Zulhas tiba di loby Blok A Tanah Abang pada pukul 11.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Tak akan Revisi Aturan yang Dituding Jadi Penyebab Maraknya Produk Impor di Indonesia
Mendag Zulhas Tak akan Revisi Aturan yang Dituding Jadi Penyebab Maraknya Produk Impor di Indonesia

Permendag tersebut pada 17 Mei 2024 menyebabkan impor TPT kembali naik pada bulan Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Terungkap! Mendag Zulkifli Tak Ikut Pembahasan Aturan Pembatasan Impor, Hanya Teken Permendag No. 8 Tahun 2024
Terungkap! Mendag Zulkifli Tak Ikut Pembahasan Aturan Pembatasan Impor, Hanya Teken Permendag No. 8 Tahun 2024

Permendag 8 Tahun 2024 terbit untuk mengatasi permasalahan tertahannya 26.000 kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Surabaya.

Baca Selengkapnya
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan

Kasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Baca Selengkapnya
Diam-Diam China Rayu Indonesia agar Tak Turuti Kebijakan Perdagangan Negara Barat
Diam-Diam China Rayu Indonesia agar Tak Turuti Kebijakan Perdagangan Negara Barat

Meski begitu, Mendag Zulkifli mengaku tak meresnpons serius ungkapan tersebut. Dia hanya mengamini kalau Indonesia kelak akan menjadi negara besar.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulkifli Hasan Amankan Sementara Kapal Tanker Tanpa Izin Impor
Mendag Zulkifli Hasan Amankan Sementara Kapal Tanker Tanpa Izin Impor

Mendag memimpin ekspose temuan kapal tanker asal impor yang tidak memenuhi ketentuan impor.

Baca Selengkapnya
Tangkap Produk Ilegal Senilai Rp40 Miliar, Kinerja Satgas Pengawasan Barang Impor Bakal Dilaporkan ke Jokowi
Tangkap Produk Ilegal Senilai Rp40 Miliar, Kinerja Satgas Pengawasan Barang Impor Bakal Dilaporkan ke Jokowi

Satgas Pengawasan Barang Impor Ilegal ini akan bekerja hingga 31 Desember 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Sebut Kesepakatan Prabowo Xi Jinping Singgung Laut China Selatan
VIDEO: Mahfud Sebut Kesepakatan Prabowo Xi Jinping Singgung Laut China Selatan "Jadi Masalah Baru"

Mahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa

Baca Selengkapnya
Viral TikTok Shop Bakal Buka Lagi Bulan Depan, Mendag: Saya Belum Dengar
Viral TikTok Shop Bakal Buka Lagi Bulan Depan, Mendag: Saya Belum Dengar

Terpantau sejumlah akun di media sosial memberikan informasi Tiktok Shop akan dibuka kembali.

Baca Selengkapnya
Keramik Ilegal Asal China Senilai Rp79 Miliar Ditemukan di Gudang PT Bintang Timur Surabaya
Keramik Ilegal Asal China Senilai Rp79 Miliar Ditemukan di Gudang PT Bintang Timur Surabaya

Mendag Zulkifli menegaskan ungkap kasus dari hasil pengawasan perdagangan ini demi menyelamatkan industri dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Importir Asing Sewa Gudang di Indonesia untuk Pasarkan Produk Ilegal Secara Online
Terungkap, Importir Asing Sewa Gudang di Indonesia untuk Pasarkan Produk Ilegal Secara Online

Namun demikian, dia belum menemukan bagaimana barang-barang impor ilegal ini bisa masuk ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya