Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China sebut Filipina langgar konvensi PBB soal laut china selatan

China sebut Filipina langgar konvensi PBB soal laut china selatan Laut China Selatan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Konsulat Jenderal China di Denpasar Hu Yinquan mengatakan, negaranya menolak cara arbitrase yang diajukan Filipina dalam konflik perbatasan di Laut China Selatan. China menilai apa yang dilakukan Filipina bertentangan dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

"United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) menghendaki penyelesaian sengketa maritim melalui jalur musyawarah dan perundingan antara negara-negara yang berhubungan langsung, sedang arbitrase hanyalah pelengkap dan sekunder," kata Yinquan dikutip dari Antara, Sabtu (25/6).

Dia mengatakan, sebelum mengadakan musyawarah dengan pihak China, Filipina secara sepihak dan bersikeras mengajukan tuntutan arbitrase Laut China Selatan yang jelas-jelas bertentangan dengan UNCLOS (Konvensi PBB tentang Hukum Laut).

Yinquan menambahkan, Filipina memungkiri komitmennya dalam upaya menyelesaikan sengketa laut china selatan antara kedua pihak melalui musyawarah dan perundingan bilateral sebagaimana yang tertuang dalam Deklarasi Perilaku Berbagai Pihak Laut China Selatan dan beberapa persetujuan yang ditandatangani oleh China dan Filipina pada tahun 1999 dan 2011.

Tuntutan arbitrase yang diajukan oleh Filipina, kata dia, pada dasarnya merupakan persoalan kedaulatan, teritorial, dan delimitasi batas maritim, padahal UNCLOS sendiri tidak memiliki yurisdiksi atas sengketa teritorial maupun kedaulatan.

Mengenai delimitasi batas maritim, ia menjelaskan, pada tahun 2006, China telah membuat pernyataan untuk mengecualikan sengketa delimitasi batas maritim dari sengketa yang berlaku untuk arbitrase memaksa sesuai dengan ketentuan UNCLOS.

"Pengecualian tersebut mempunyai kekuatan hukum bagi semua negara yang telah menandatangani UNCLOS. Negara lain tidak berhak mengajukan arbitrase terhadap sengketa yang telah dikecualikan oleh suatu negara, dan pengadilan arbitrase pun tidak memiliki yurisdiksi atas sengketa tersebut," katanya.

Atas dasar itu, China tentu saja tidak menerima dan tidak ikut dalam tuntutan arbitrase yang ilegal dan tidak masuk akal. Dan setelah keputusan arbitrase keluar, China tidak mau mengakui dan menjalani keputusan tersebut.

Posisi China ini justru untuk melindungi keseriusan dan keutuhan UNCLOS, dan sepenuhnya mencerminkan sikap penghormatannya kepada fakta dan hukum. Yinquan menambahkan, musyawarah dan perundingan akan tetap menjadi pendirian teguh Pemerintah China untuk menyelesaikan isu laut china selatan, meskipun negeri Tirai Bambu itu menjadi korban dalam isu tersebut.

Meskipun demikian, ujarnya, China tetap tegas menahan diri, dengan sikap yang bertanggungjawab dan konstruktif menangani isu laut china selatan, menegakkan caranya atas persoalan ini melalui jalur musyawarah dan perundingan.

"China berusaha menyelesaikan masalah kedaulatan teritorial dan delimitasi batas maritim melalui musyawarah. China berbatasan dengan 14 negara daratan," ujarnya.

Sejak berdiri, China telah menandatangani perjanjian perbatasan dengan 12 dari 14 negara tetangga tersebut, dengan kurang lebih 20.000 kilometer atau lebih dari 90 persen garis perbatasan telah ditentukan dan dibatasi. Selain telah menyelesaikan delimitasi batas maritim di Teluk Beibu (Gulf of Tonkin) dengan negara Vietnam melalui musyawarah.

Dia menambahkan, China mengapresiasi dan mendukung 'Jalur Ganda' yang dikemukakan oleh negara-negara ASEAN untuk menangani isu laut china selatan, yaitu sengketa-sengketa terkait harus diselesaikan oleh negara-negara yang berhubungan langsung melalui musyawarah dan perundingan, serta berdasarkan hukum internasional dan fakta sejarah.

Perdamaian dan kestabilan laut china selatan harus dijaga bersama China dan negara-negara ASEAN. Hal ini sesuai dengan hukum internasional dan praktik internasional, dan merupakan kesepakatan penting dan komitmen serius antara China dan negara-negara ASEAN dalam DOC, juga merupakan jalan yang paling praktis dan efektif untuk menangani isu laut china selatan.

"Kini, sudah hampir 60 negara dengan jelas menyatakan dukungan terhadap posisi China mengenai masalah laut china selatan. Hal ini mencerminkan tekad masyarakat internasional untuk mempertahankan keadilan dan kejujuran. China adalah negara yang cinta damai dan menjunjung tinggi ide 'hidup rukun dengan negara tetangga, memperlakukan negara tetangga sebagai mitra'," katanya.

Dia menyatakan, China dan Filipina menjalin hubungan yang baik sejak dahulu, kedua negara ini memiliki persahabatan tradisional yang mendalam. Seperti suatu pepatah China, 'lebih baik tetangga yang dekat daripada saudara yang jauh'.

Filipina, dikatakannya, merupakan negara yang akan terus bertetangga dengan China.

Oleh karena itu, pintu bermusyawarah China selalu terbuka untuk Filipina, dan hanya dengan jalur musyawarah dan perundingan, China dan Filipina baru dapat menyelesaikan masalah sengketa secara damai.

Laut china Selatan merupakan jalur internasional yang penting. Sebanyak 80 persen komoditas perdagangan China melewati jalur tersebut.

"China sangat memperhatikan perdamaian dan kestabilan di laut china selatan, dan siap bekerja sama dengan semua pihak, untuk menciptakan laut china selatan menjadi laut damai, laut kerja sama, dan laut makmur," demikian penjelasan Hu Yinquan. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan

Kasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Baca Selengkapnya
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN

Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan

Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.

Baca Selengkapnya
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan

"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam

Baca Selengkapnya
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China

Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pertemuan Hangat Menlu Retno dan Menlu China di Jakarta, Sepakat Perjuangkan Keanggotaan Palestina di PBB
FOTO: Pertemuan Hangat Menlu Retno dan Menlu China di Jakarta, Sepakat Perjuangkan Keanggotaan Palestina di PBB

Indonesia dan China memiliki pandangan yang sama terkait deeskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Sebut Kesepakatan Prabowo Xi Jinping Singgung Laut China Selatan
VIDEO: Mahfud Sebut Kesepakatan Prabowo Xi Jinping Singgung Laut China Selatan "Jadi Masalah Baru"

Mahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa

Baca Selengkapnya
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang

Militer Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu

Sejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Vietnam Selidiki Panitia Konser Blackpink, Ternyata Alasannya Tidak Main-Main
Vietnam Selidiki Panitia Konser Blackpink, Ternyata Alasannya Tidak Main-Main

Vietnam menggelar penyelidikan terhadap panitia tur konser Blackpink di negara itu setelah ada kritikan dari fans.

Baca Selengkapnya