Ci fulus, pemandian keramat Batu Tulis yang diyakini warga Bogor
Merdeka.com - Mengunjungi Prasasti Batu Tulis yang terletak di Jalan Batu Tulis, Bogor, rasanya tak lengkap menyinggahi tempat pemandian air fulus yang berada tak jauh dari tempat tersebut. Apa keistimewaannya?
Bagi penziarah yang biasa ramai di bulan Maulid, saat mendatangi prasasti Batu Tulis, paket selanjutnya adalah mendatangi pemandian air fulus yang juga disebut dengan 'Ci Fulus' guna melakukan ritual mandi.
-
Dimana fosil pohon ditemukan? Di Sekolah Dasar Talcott di Summers County, seorang guru kelas dua berbagi kecintaannya terhadap geologi lokal dengan murid-muridnya, mendorong mereka untuk menemukan bebatuan keren sehingga mereka dapat belajar mengidentifikasinya.
-
Bagaimana pohon ini ditemukan? 'Fosil tumbuhan jarang ditemukan dalam sejarah bumi. Bahkan lebih jarang lagi kita dapat menemukan fosil pohon dengan daun mahkota tiga dimensi yang masih utuh. Kita dapat menghitung jumlah kemunculan fosil tumbuhan pada Paleozoikum Akhir dengan satu tangan, di mana batang pohon diawetkan dengan daun tajuk yang menempel. Dan pohon kecil yang kami temukan hanyalah satu dari segelintir fosil pohon yang daunnya masih menempel pada batangnya.'
-
Kenapa hutan bonsai Fatumnasi di sebut cagar alam? Hutan Bonsai Fatumnasi telah ditetapkan sebagai kawasan Cagar Alam Mutis seluas 12.315,61 ha sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 3911/MENHUT-VII/KUH/2014 tanggal 14 Mei 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi NTT.
-
Di mana fosil pohon purba itu ditemukan? Seorang pemburu fosil menemukan fosil bersisik aneh dan misterius saat berjalan-jalan di sungai di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat.
-
Apa asal mula dua pohon besar di Umbul Leses? Konon menurut cerita kedua pohon ini berasal dari sepasang pengantin yang bertengkar Umbul Leses di Desa Jenengan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menyimpan cerita yang masih dipercaya turun temurun. Di sini terdapat dua pohon raksasa yang konon berasal dari sepasang pengantin.
Cobalah susuri jalanan yang menurun ke bawah yang berada di belakang Istana Batu Tulis, arahkan langkah ke arah kanan saat melihat perlintasan kereta api. Berjalanlah menyusuri rel kereta api yang mengarah ke Jakarta tersebut sampai anda menemui bangunan musala kecil di seberang rel yang di bawahnya terdapat dua bangunan seperti pemandian umum dan pancuran yang mengalir dari pipa. Sekilas, musala itu seperti musala biasa yang bukan digunakan penduduk sekitar, namun untuk musafir yang lewat. Sebab bangunan yang bercat hijau itu terlalu kecil untuk warga yang berada di pinggir rel tersebut untuk melakukan aktivitas keagamaan di dalamnya.
Tempat tersebut dinamakan pemandian air fulus atau ci fulus, sebuah tempat pemandian yang sering digunakan orang-orang untuk mendapatkan keberuntungan.
"Saat turun tangga tadi, harusnya baca salam," ujar Neneng, warga yang tinggal di pinggir rel kereta, yang sedang menggunakan air pancuran untuk mencuci pakaian kepada merdeka.com , Senin (19/5). "Tapi nggak apa sih, karena kan tidak tahu,"
Menurut Neneng, tempat ini dinamakan pemandian ci fulus karena dahulunya terdapat pohon bernama fulus. "Tapi, bagi banyak orang ya di sini di yakini banyak rezeki," ujar ibu dua anak tersebut sambil membilas pakaiannya.
Neneng bercerita, biasanya orang-orang yang usai ziarah dari Prasasti Batu Tulis akan mengunjungi pemandian air fulus ini, guna melakukan niat selanjutnya. Diyakini, bahwa mandi di ci fulus memberi keberuntungan dan rezeki. "Yah namanya kan fulus," ujarnya dengan senyum lebar.
Biasanya tiap malam Jumat di musala kecil banyak yang melakukan wirid yang dimulai jam 11.00 WIB sampai jam 02.00 WIB. Usai wirid biasanya mereka melakukan ritual mandi.
Berbagai warga dari beberapa daerah sering melakukan ritual mandi untuk mendapat rezeki seperti naik pangkat yang menurut Neneng banyak yang berhasil. "Kemarin ada yang datang ke sini biar bisa punya anak," ujarnya yang juga menyebutkan bahwa kebanyakan perempuan pekerja hotel yang sering melakukan ritual mandi dengan kembang di ci fulus tersebut.
Menarik, saat aliran ci Fulus yang berasal dari rembesan air tanah perbukitan tak pernah kering meski di musim kemarau. Diakui Neneng ci fulus sebagai tempat yang dulu juga sering digunakan Bung Karno.
Saat era Megawati, pemandian ci fulus pernah mendapat bantuan pemugaran. Pemandian umum yang dulunya hanya bambu berganti dengan bangunan yang kokoh bercat hijau. musala pun berlantai keramik. Bahkan di dalam musala terdapat foto Bung Karno.
Ian, salah satu warga yang selalu membersihkan pemandian dan musala ci Fulus menjelaskan bahwa banyak percaya ci fulus berkhasiat. "Ya namanya air karomahlah, makanya orang banyak berdatangan ke sini. Percaya atau nggaknya ya gimana. Toh, kalau minta itu kan sama Allah," ujarnya diplomatis.
Diminta lebih jauh penjelasan mengenai pemandian ci fulus, Neneng tersenyum lebar, "Ya, di sini banyak yang nungguin. Makanya tadi harusnya baca salam, untuk permisi dulu," terangnya.
Neneng menyebutkan bahwa kalau malam-malam tempat ini terlihat angker, "Suami saya pernah melihat kakek-kakek bertubuh besar di sini,"
Sementara pedagang minuman yang tak jauh dari perlintasan rel kereta api mengatakan bahwa sampai sekarang dia tidak berani mendatangi tempat pemandian ci fulus karena suasananya terlihat angker. "Ngeri," dia bergidik.
Pedagang tersebut melanjutkan bahwa waktu zamannya banyak yang masang togel. Pemasang togel sering melakukan ritual mandi untuk mendapatkan wangsit nomor di sana. "Yang suka main togel kan sering datang ke sana," tutupnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya terkenal dengan mata airnya, Tuk Budoyo nyatanya kini telah menjadi cagar budaya.
Baca SelengkapnyaBatu ini dipercaya mampu menyerap energi negatif dari manusia.
Baca SelengkapnyaKonon warga yang tinggal pertama dihantui pocong selama 40 hari
Baca SelengkapnyaBeberapa warga turut mempercayai mitos yang menyelimuti danau tersebut. Namun tak sedikit juga yang menduga bahwa peristiwa tersebut sebagai hal yang kebetulan.
Baca SelengkapnyaWarga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Baca SelengkapnyaSebelum populer, jalur pendakian via Dusun Butuh lebih dikenal sebagai "jalur spiritual".
Baca SelengkapnyaSelain nama wilayah permukiman, toponimi ini rupanya juga dikenal di tempat-tempat dengan nuansa alam seperti gunung, lembah, dan sungai.
Baca SelengkapnyaLokasi ini dipercaya pernah jadi tempat beribadah warga di wilayah Citorek pada 2500-1500 SM.
Baca SelengkapnyaPohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu
Baca SelengkapnyaPenamaan wilayah di Jakarta tidak lepas dari fakta sejarah.
Baca SelengkapnyaKini tempat itu sering digunakan warga untuk ritual maupun aktivitas kebatinan lainnya.
Baca SelengkapnyaLokasi pemandian itu cukup strategis karena berada di sebuah lembah. Kolamnya juga jernih, karena bersumber pada sebuah mata air yang airnya tak pernah habis.
Baca Selengkapnya