Cita-cita Polri beli alat tilang elektronik
Merdeka.com - Kendati sudah menjelaskan efektivitas alat tilang elektronik, tapi rupanya alat tersebut masih sebatas angan-angan saja. Polri mengakui alat tilang itu memang diinginkan Polri tapi apa daya anggaran belum ada.
"Itu masih cita-cita. Mungkin penganggaran, karena high cost, memerlukan dana yang cukup tinggi, mulai dari CCTV, database kendaraan, bagaimana nanti sistem pembayaran. Berarti kan bangun sistem baru. Tapi itu butuh pembiayaan tinggi," ujar Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Matraman, Jakarta, Rabu (20/3).
Namun cita-cita ini juga ada targetnya. Jika semua lancar, Polri ingin sistem tersebut bisa berjalan di tahun 2015 dengan Jakarta sebagai kota pertamanya.
-
Kenapa polisi meminta uang kepada pemobil? 'Seratus ya, pak, nggak ada, pak,' ucap pemobil. Namun sang polisi tetap kukuh meminta Rp150 ribu. Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Kenapa biaya perawatan mobil keluarga perlu dipertimbangkan? Anda juga perlu memperhitungkan biaya perawatan kendaraan.
-
Mengapa asuransi kendaraan penting? Asuransi kendaraan adalah bentuk perlindungan yang dirancang khusus untuk melindungi pemilik kendaraan bermotor dari risiko finansial.
-
Kenapa pajak Mercedes-Benz tinggi? Kendaraan legendaris asal Jerman ini termasuk dalam kategori mobil mewah dengan pajak yang tinggi.
-
Mengapa pengusaha rela mengeluarkan biaya besar? 'Setiap kalori harus berjuang untuk hidupnya,' kata Jhonson.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
"Mudah-mudahan dalam 2015 paling lambat. Di Jakarta dulu, diupayakan sebagai pilot project ya, nanti baru lainnya dipikirkan. Kalau kita lihat manfaatnya cukup baik bagi penegakan hukum, meningkatkan ketertiban berlalu lintas, mengapa tidak? Di daerah lain kita coba," lanjutnya.
Sebelumnya, wacana ini bergulir ketika Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengadakan rapat bersama Kakorlantas Polri. Disebutkan ada beberapa terobosan yang ingin dilakukan Kakorlantas untuk menertibkan lalu lintas.
"Kita sedang akan laksanakan, electronic low investment. Jadi tidak lagi bersentuhan masyarakat dengan polisi, tapi dengan sistem elektronik, ini sudah kita rintis terutama Polda Metro. Dengan cara memanfaatkan data, speed gun dan kamera," kata Kakorlantas Irjen Pol Pudji Hartanto kemarin di Mabes Polri. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebutuhan Korlantas Polri untuk keseluruhan masih sangat jauh. Korlantas membutuhkan 3.465 ETLE statis dan weight in motion mencapai 1.472 unit.
Baca SelengkapnyaSebanyak 750 personel disiapkan untuk mengisi Polres IKN
Baca SelengkapnyaKecanggihan kamera tilang elektronik yang bisa melihat seluruh gerak-gerik pengendara di jalan.
Baca SelengkapnyaAksi begal di Kota Medan sudah meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri juga masih perlu memiliki 39.691 kamera mobile handheld, 1.261 kamera mobile on-board, serta 737 kamera jenis portabel untuk ETLE.
Baca SelengkapnyaSenjata tersebut untuk perlindungan diri anggota ketika menghadapi ancaman kejahatan dan mengamankan pelaku kejahatan.
Baca SelengkapnyaKarena melihat kebutuhan dari Korps Bhayangkara serta peluang dan perhitungan keuntungan dari pesawat buatan 2019 itu.
Baca SelengkapnyaPenilangan kendaraan tak lolos uji emisi untuk membantu mengurangi polusi udara di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaSebelum menyepakati besaran APBD DKI Jakarta 2025, para pimpinan komisi menyampaikan rekomendasi dan usulan hasil dari konsultasi dengan tiap komisi.
Baca SelengkapnyaKehadiran teknologi CCTV memang membantu pemantauan pihak berwenang, terlebih dengan teknologi canggih seperti yang diterapkan di Bandung.
Baca SelengkapnyaPolres Khusus Kawasan IKN ini, akan memberikan pelayanan kepolisian terhadap enam kecamatan.
Baca SelengkapnyaUsulan tambahan anggaran itu diajukan setelah pagu indikatif yang didapat KPK untuk tahun anggaran 2025 sebesar Rp1.237.441.326.000.
Baca Selengkapnya