Citilink Batal Berangkat Akibat Asap, Ratusan Penumpang Minta Uang Kembali
Merdeka.com - Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Riau mengakibatkan jarak pandang menurun hanya 500 meter Senin (23/9). Hampir semua penerbangan menunda hingga membatalkan jadwal keberangkatan dan kedatangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Seperti yang dirasakan ratusan calon penumpang maskapai Citilink QG 782 tujuan Yogyakarta, serta Jakarta dan Medan Senin pagi. Mereka batal berangkat dari Bandara Pekanbaru, padahal sudah menunggu sejak pagi hari. Bahkan ada sejumlah penumpang yang menunggu sejak Minggu (22/9) kemarin malam.
Salah seorang penumpang Citilink tujuan Yogyakarta, Rini mengaku berencana mengungsi ke Yogyakarta untuk mencari udara segar. Dia sudah jenuh dengan kondisi Pekanbaru yang diselelimuti kabut asap sejak sebulan lamanya.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Apa dampak kabut asap bagi kesehatan? Partikel dan gas polutan yang terhirup telah lama dihubungkan dengan dampak negatif pada kesehatan serta berbagai penyakit dan gangguan. Paparan yang berlangsung dalam waktu singkat dapat memperburuk kondisi akut, seperti asma dan infeksi pernapasan lainnya, serta mengganggu fungsi paru-paru.
-
Di mana wilayah yang memiliki kualitas udara terburuk? Laporan tersebut menyatakan Afrika masih menjadi benua yang paling kurang terwakili, dengan sepertiga dari populasi masih kekurangan akses ke data kualitas udara, serta kondisi iklim dan kabut asap lintas batas menjadi faktor utama di Asia Tenggara, di mana konsentrasi PM2.5 meningkat di hampir semua negara.
"Kabut asapnya di Pekanbaru sangat pekat dan berbahaya, makanya saya mau mengungsi ke Yogyakarta. Saya memesan tiket Citilink, tapi pesawatnya membatalkan penerbangan," ujar Rini saat ditemui merdeka.com di antrean terminal Citilink Bandara Pekanbaru.
Rini mengantre bersama ratusan penumpang lainnya untuk meminta pengembalian uang tiket atau refund. Pihak maskapai berjanji akan mengembalikan uang mereka 100 persen. "Katanya mau dikembalikan 100 persen, saya tunggu dan ngantre di sini," kata Rini.
Rini tidak tahu kapan akan berangkat ke Yogyakarta mengingat kondisi Bandara Pekanbaru yang nyaris lumpuh karena kabut asap. dia masih fokus mengurus pengembalian uang tiket yang telah dibelinya.
Para penumpang juga menginginkan Citilink bertanggung jawab. "Pokoknya saya mau ke Jakarta. Kalau tidak bisa melalui udara, ya melalui darat. Tapi Citilink yang mengurus semua, karena saya sudah terlanjur beli tiket," ketus salah seorang penumpang pria di depan loket Citilink.
Para penumpang bersitegang dengan petugas dari Maskapai Citilink yang dikawal petugas keamanan Bandara Pekanbaru. Pihak Citilink minta waktu lantaran belum memastikan solusi apa yang akan diberikan kepada para penumpang. Mereka hanya menyarankan pengembalian uang.
"Pengembalian uang 100 persen," ujar salah seorang petugas Citilink di depan loketnya.
Pantauan merdeka.com, hingga saat ini proses pengembalian uang tiket penumpang masih berlangsung. Ratusan penumpang masih mengantre proses pengembalian uang masih butuh waktu. Sejumlah formulir refund disodorkan Citilink untuk diisi penumpang.
General Manager Angkasa Pura Yogi Prasetyo mengatakan, hal yang wajar jika para penumpang meminta pengembalian uang dari tiket yang dibeli mereka jika dibatalkan pihak maskapai.
"Iya itu kan hak penumpang, jadi wajar saja," kata Yogi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaJarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaSebagian besar penumpang melakukan reschedule dan refund ke masing masing maskapai penerbangannya.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaBatik Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Baca SelengkapnyaPIC juga sudah melakukan pemberitahuan ke penumpang bahwa mesin pesawat akan dimatikan untuk proses penurunan penumpang dalam kondisi gelap di kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaPenumpang bisa refund ke kantor Lion Air Grup mengambil uang sesuai dengan harga tiket yang dibeli
Baca SelengkapnyaPembatalan sementara ini diakibatkan penyebaran abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di ruang udara dan sisi darat yang mempengaruhi lalu lintas penerbangan.
Baca SelengkapnyaBanyak warga juga menggunakan masker penutup hidung untuk menghindari paparan debu.
Baca Selengkapnya