Cleaning Service Kantongi Rp100 Juta, Polri Sebut Tak Temukan Transaksi Mencurigakan
Merdeka.com - Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo mengatakan bahwa cleaning service Kejaksaan Agung yang yang memiliki uang ratusan juta di rekeningnya itu tidak terkait dengan kasus kebakaran Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung).
Petugas cleaning service tersebut bernama Joko Prihatin. Sambo mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelusuran atau pemeriksaan secara mendalam. Penyidik dan Joko mendatangi kantor pusat BRI dan Bank Mandiri untuk mencetak rekening koran milik Joko selama lima tahun terakhir.
"Cleaning service yang nilai rekeningnya berjumlah besar, kita periksa mendalam buka rekeningnya kita cek," kata Sambo saat konferensi pers, Jumat (23/10).
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa kasus pembakaran rumah jurnalis di Sumut diusut dengan Scientific Crime Investigation? Dalam menangani kasus ini, Polda Sumut menerapkan metode Scientific Crime Investigation sebagai standar penyidikan.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Metode apa yang digunakan Polda Sumut dalam kasus pembakaran rumah jurnalis? Rupanya keberhasilan Polda Sumut mengungkapkan kasus ini tidak terlepas dari penggunaan metode modern yaitu Scientific Crime Investigation oleh penyidik.
-
Bagaimana kebakaran dipadamkan? Sesampainya di lokasi, petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman api terhadap bangunan tersebut. Untuk dapat memadamkan api itu membutuhkan waktu selama sekitar tiga jam.'Total pengerahan 20 unit ditambah penunjang. Jumlah personel 95 orang,' ujarnya.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Setelah memeriksa aliran uang di rekening Joko, penyidik pun menyatakan bahwa uang tersebut merupakan murni uang Joko selama beberapa tahun yang lalu, terlihat adanya transaksi yang tidak mencurigakan dalam beberapa tahun terakhir itu.
"Cleaning service Joko sudah diperiksa. Terkait adanya sejumlah uang di rekening, penyidik belum menemukan adanya transaksi yang mencurigakan. Jumlah yang ada itu akumulasi dari tahun 2018 transaksi rekening yang bersangkutan," kata Sambo.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan tersebut, Sambo menegaskan bahwa kecurigaan terhadap cleaning service tersebut sudah dibantahkan.
Selain itu, lanjut dia, Bareskrim Polri juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak yang terkait. Bahkan 85 orang yang berada di TKP sudah diperiksa.
"Pasti kita berpikir 'kok dia bisa dapat duit banyak' nah ini kenapa semua kita sisir. Semua orang yang ada di TKP sebanyak 85, kita hadirkan di hari kejadian," ujarnya.
Seperti yang diketahui, kecurigaan terhadap cleaning service tersebut pertama kali dilayangkan oleh Anggota Komisi III Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan pada 24 September lalu. Dia meminta Jaksa Agung ST Burhanudin untuk memeriksa cleaning service tersebut.
"Apa benar, dicek juga pak, rekening uangnya itu di atas Rp100 juta tuh cleaning service? Apa benar, saya hanya bertanya, kalau dia diperiksa selalu didampingi oleh anak buahnya mantan JAM-lah gitu?" kata Arteria.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung menghentikan penanganan kasus penggelapan uang hasil penggelapan puluhan liter BBM senilai Rp53 juta.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, tidak ada penyekapan di hotel tersebut.
Baca SelengkapnyaSandi tidak menjelaskan alasan dari motif penguntitan yang dilakukan Densus 88.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca Selengkapnya