Coba bunuh pelanggan karena bayaran kurang, tukang pijat gay di Pekanbaru ditangkap
Merdeka.com - Kasus percobaan pembunuhan terjadi di Kampung Tengah Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru melibatkan seorang tukang pijat pria gara-gara bayaran tarif kurang. Setelah pelaku bernama Hardi (27) itu ditangkap, terungkap bahwa antara korban Rf (29) dengan pelaku sempat berhubungan badan sesama jenis.
Usut punya usut, selama 4 bulan belakangan sebelum kejadian, Hardi mengaku menawarkan jasa pijat plus di jejaring media sosial Facebook berlanjut ke chatting WhatsApp. Pada 21 Maret 2018 lalu, korban menghubungi Hardi untuk menggunakan jasa pijat plus nya itu.
"Pelaku Hd memang membuka layanan pijat di media sosial, katanya baru 4 bulan belakangan. Dia juga mencantumkan nomor hp di Facebook, lalu korban menghubungi pelaku dan meminta dipijat," ujar Kapolsek Sukajadi AKP Zulfa kepada merdeka.com, Selasa (10/4).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Hardi mengaku selama ini tidak pernah bermasalah dengan pelanggan yang memerlukan jasa pijatnya. Namun, ketika melayani korban, pelaku emosi lantaran bayaran tidak sesuai perjanjian.
"Selama ini pelaku melayani pelanggan pijat hanya sesama lelaki saja melalui online, dan tidak pernah ada masalah. Baru kali ini, bayaran kurang. Pelaku sakit hati dan mencoba membunuh korban, tapi korban selamat," kata Zulfa.
Korban menghubungi pelaku dan meminta dipijat dengan tarif Rp 150 ribu. Lalu, korban berjanji akan menambah uang tarif jika dilayani hubungan sesama jenis layanan plus-plus.
"Namun, setelah selesai pijat dan melakukan layanan semuanya, korban hanya memberikan uang Rp 80 ribu. Pelaku emosi dan mengambil pisau yang disimpannya kemudian menggorok leher korban," kata Zulfa.
Korban nyaris tewas namun tertolong setelah cepat dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh pemilik indekos yang mendengar suara gaduh dari dalam kamar tersebut.
"Saat itu, pelaku langsung kabur, dan membawa harta benda korban berupa uang dan handphone," kata Zulfa.
Setelah beberapa hari dalam pelarian, akhirnya pelaku berhasil ditangkap polisi pada Kamis (5/4) lalu saat mengambil uang di mesin ATM, daerah Painan, Kabupaten Pesisir Provinsi Sumatera Barat.
Atas perbuatannya, Hardi dijerat pasal 338 KUHP, juncto pasal 53 ayat (2) atau pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku yang naik pitam lantas memukuli korban, kemudian menusuk leher wanita asal Palembang itu.
Baca SelengkapnyaKakak-adik di Jambi diringkus polisi. Mereka ditangkap karena membunuh M (41), pelanggan PSK yang merupakan istri salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaSetelah berhubungan badan, RM menagih uang tambahan sebesar Rp100.000 karena menilai pelayanan yang ia berikan memuaskan
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh karena kesal korban meminta bayaran lebih setelah berkencan.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaMayat korban dipaksakan pelaku agar muat ke dalam koper
Baca SelengkapnyaJasad RR ditemukan di Dermaga Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
Baca SelengkapnyaPelaku tidak terima sehingga korban mengancam pelaku akan mendatangkan pacarnya bersama teman-temannya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial YS (40) gelap mata dan membunuh tetangganya, TN (30). Dia mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya Rp140 ribu dengan kasar.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Jagakarsa, Jakarta Selatan berinisial AGP (37) ditangkap polisi karena memeras hingga mengajak wanita untuk bersetubuh.
Baca SelengkapnyaSeorang terapis perempuan melakukan penipuan dan penggelapan melalui aplikasi michat dengan kedok melayani jasa terapi pijat panggilan.
Baca SelengkapnyaBarang-barang itu akan disita guna kepentingan penyidikan.
Baca Selengkapnya