Coba halangi penggerebekan, ayah Bupati Ogan Ilir akan diperiksa BNN
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) bakal memeriksa sejumlah orang yang menghalangi saat petugas BNN Pusat dan BNN Pemprov Sumsel menggerebek Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi alias Ovi, pesta narkoba jenis sabu bersama empat rekannya di kediaman orangtuanya, Mawardi di Jalan Musyawarah III, Kelurahan Karang Anyer Gandus, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Minggu (13/3) malam. BNN mencurigai, proses menghalang-halangi yang dilakukan sejumlah orang itu untuk menghilangkan barang bukti saat penggerebekan berlangsung.
"Banyak hal yang menghalangi. Ada sebuah pertanyaan bagi kita semua pada saat penindakan lampu jalan di tempat penindakan itu mati. Tidak tahu itu dimatikan atau apa. Tadinya hidup, tidak lama kemudian lampu mati. Lampu tersebut bisa menyala kembali saat kita minta bantuan Polsek untuk menghubungi PLN, baru lampu itu dapat hidup kembali," kata Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional Kombes Slamet Pribadi, Selasa (15/3).
Saat digerebek, petugas BNN Pusat dan BNN Provinsi Sumsel sempat kewalahan masuk ke rumah Mawardi, karena pintu pagar terkunci sempat adu argumen usai aparat berhasil merangsek masuk ke dalam rumah. Menurut Slamet, jika terbukti ada upaya menghalangi dalam proses penindakan tersebut merupakan melanggar hukum.
-
Bagaimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan. Seketika, Ir Mian langsung berpindah ke pinggir, dengan kondisi sedikit terkejut di tengah orang-orang yang hendak menyapa Presiden Jokowi.
-
Mengapa Bupati Bengkulu Utara ditarik? “Upaya yang dilakukan Pasmpampers tersebut dilakukan karena Bupati Mian tanpa sengaja menghalangi pergerakan Ibu Negara Iriana yang sedang berjalan di belakangnya“ ujar Bey dilansir dari ANTARA pada Minggu (23/7).
-
Kenapa KPK OTT Bupati Labuhanbatu? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Apa yang disita dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
-
Dimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan.
-
Siapa yang menangkap mantan Wali Kota Bamban? Lantaran, Mantan Wali Kota Bamban lebih dahulu ditangkap oleh Polri atas permintaan dari pemerintah Filipina melalui kerjasama police to police di Tangerang, Selasa (2/9).
"Jika ada upaya menghalangi saat penindakan, hal itu sudah melanggar hukum. Tergantung kita melihatnya, apakah itu sengaja dan tidak. Kalau sengaja siapa yang memerintahkan," kata dia.
Slamet mengatakan, banyak hal yang menghalangi proses penindakan atau penggerebekan yang dilakukan oleh beberapa pihak di kediaman Novi tersebut. Sehingga butuh beberapa waktu sampai petugas berhasil merangsek ke dalam rumah.
"Saat kami mau masuk ke rumahnya, ada beberapa pihak yang menghalangi. Dua hingga tiga jam waktu kita baru dapat masuk ke rumah tersebut. Jadi jeda waktu itu mempengaruhi keberadaan alat bukti, dan juga memungkinkan untuk menghilangkan alat bukti," ucap dia.
Menurut dia, Bupati Ogan Ilir tersebut sudah terbukti mengonsumsi sabu. Diduga, pemakaian dilakukan sudah berlangsung lama.
"Dia ini sudah kita incar selama tiga bulan. Dia memang sudah positif menggunakan sabu. Tetapi ini belum tentu hanya pengguna saja, nanti kita lihat saja. Nanti segala hal yang berkaitan dengan kasus ini, barang maupun orang menjadi bagian pemeriksaan," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK menghormati tak hadirnya Syahrul Yasin Limpo karena ingin bertemu ibunya.
Baca SelengkapnyaDari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaNamun, Ketut belum bisa membeberkan siapa saja saksi yang telah dicegah ke luar negeri itu.
Baca SelengkapnyaProses praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang mulai berjalan di pengadilan tidak akan menghentikan proses penyidikan.
Baca SelengkapnyaPemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaSelain rumah dinas Erik, KPK juga menyasar menggeledah rumah pribadi Bupati Labuhanbatu itu.
Baca Selengkapnya"Larangan Bepergian ke Luar Negeri terhadap tiga orang Warga Negara Indonesia, yaitu AFI, DDWT, dan ROC,” tutur Juru Bicara KPK Tessa
Baca SelengkapnyaKPK berharap pihak-pihak tertentu tidak melakukan tindakan apa pun yang berpotensi menghambat jalannya penyidikan.
Baca SelengkapnyaPenyidik berencana akan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi yang akan dilaksanakan pada pekan depan di wilayah Semarang.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Mbak Ita dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus korupsi pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaMudhlor tak bisa penuhi panggilan KPK tanpa keterangan yang jelas
Baca SelengkapnyaKPK belum bersedia membeberkan temuan yang didapat tim penyidik.
Baca Selengkapnya