Coba kabur saat tawuran, pelajar SMA Karawang disabet celurit di leher
Merdeka.com - Dua kelompok pelajar dari SMK Taruna Karya dan SMK Bina Karya Karawang terlibat tawuran di jalanan. Peristiwa itu terjadi di jalan Tanjungpura, Karawang Barat, Karawang, Kamis (11/10).
Dalam tawuran tersebut seorang pelajar mengalami luka parah di bagian leher akibat sabetan senjata tajam jenis celurit hingga kritis dan dievakuasi ke Rumah Sakit Islam Karawang.
Salah satu saksi mata, Darman mengatakan, tawuran tersebut seringkali terjadi di ruas jalan tersebut, antara kelompok SMK Taruna Karya dan SMK Bina Karya. Sekitar bubar sekolah kembali terjadi antara dua kelompok pelajar tersebut.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Dimana tabrakan terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Apa kata DPR soal tawuran pelajar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
"Dua kelompok pelajar terlibat tawuran menggunakan senjata tajam seperti sudah direncanakan," kata Darman di lokasi kejadian.
Darman menjelaskan, tawuran dua kelompok pelajar tersebut saling serang. Selain menggunakan tangan kosong dan lempar batu, mereka juga mempersenjatai diri menggunakan golok, pedang serta samurai hingga gir.
"Ada yang luka tergeletak di jalan akibat sabetan celurit di bagian leher," jelasnya.
Pelajar yang terkena luka sabetan celurit diketahui bernama Furkon (16) siswa SMK Binakarya 1 yang duduk di bangku kelas XI. Korban dicerulit saat berusaha melarikan diri dari pengejaran musuhnya saat tawuran terjadi.
Tawuran berakhir setelah sejumlah pengguna jalan membubarkan aksi para remaja tanggung tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi juga masih memeriksa para anak remaja pelaku tawuran tersebut, untuk proses berikutnya.
Baca SelengkapnyaDua kelompk awalnya saling menantang di media sosial.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca SelengkapnyaPara pelajar tersebut terlibat tawuran setelah sebelumnya janjian di media sosial.
Baca SelengkapnyaDetik-detik penyiraman air keras terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.
Baca Selengkapnya