Coba Selamatkan Anak, Johan Malah Hanyut di Sungai dan Meninggal Dunia
Merdeka.com - Niat Johan Kanda Arifin (35) menolong anaknya yang tercebur ke sungai, berujung maut. Pria yang tidak bisa berenang ini justru hanyut dan meninggal dunia.
Jasad Johan ditemukan di muara Sungai Keneng, Desa Paluh Sibaji, Pantai Labu, Deli Serdang, Sumut, Minggu (21/6) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Sebelumnya, warga Dusun Pembangunan I, Desa Sekip, Lubuk Pakam Deli Serdang, ini diketahui hanyut sekitar pukul 17.00 WIB.
Berdasarkan keterangan saksi, sebelum kejadian, Johan dan teman-temannya memancing di Sungai Keneng. Dia membawa putranya, K (12). Tiba-tiba K terpeleset saat yang akan menangkap burung di tepian. Bocah itu tercebur ke sungai.
-
Bagaimana anak laki-laki Hun meninggal? Lesi pada rongga mata anak laki-laki Hun menunjukkan adanya anemia kronis atau penyakit lain yang mungkin berkontribusi terhadap kematiannya yang dini.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Mengetahui hal itu, korban langsung terjun ke sungai dan berusaha untuk menyelamatkan anak korban. Karena tidak bisa berenang, korban tenggelam dan terbawa arus air sungai yang sedang pasang, sedangkan anak korban bisa berenang dan selamat," kata Kapolsek Beringin Kapolsek Beringin AKP MKL Tobing, Senin (22/6).
Pencarian dan upaya penyelamatan dilakukan. Tim dari Polairud Deli Serdang, Kamla Pantai Labu, serta Polsek Beringin bersama masyarakat sekitar mencari korban. Tim Basarnas dan Tagana Deli Serdang tiba di lokasi sekitar pukul 21.45 Wib dan bergabung dalam pencarian.
"Sekitar pukul 22.00 WIB korban ditemukan, selanjutnya dibawa ke rumah duka di Dusun Pembangunan I, Desa Sekip, Lubuk Pakam," jelas MKL Tobing.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut bermula pada saat korban berenang di kawasan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca Selengkapnya