Cocokan DNA, sampel darah orang tua Angelica dikirim ke Mabes Polri
Merdeka.com - Kepolisian Daerah Riau melakukan identifikasi kerangka diduga Angelica Boru Pardede dengan mengirimkan sampel tulang dan darah orang tuanya ke Laboratorium DNA Pusat Dokter dan Kesehatan Polri untuk dicocokan.
"Kita telah mengambil sampel darah kedua orang tua korban. Nanti kita segera mengirimkan sampel tersebut bersama dengan sampel tulang diduga Angelica ke Mabes Polri," kata Kepala Sub Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Riau Kompol Suprianto di Pekanbaru, Selasa (29/3).
Saat Polda Riau masih menunggu administrasi penyidikan (Mindik) dari penyidik, sebelum mengirimkan sampel DNA. Untuk mengetahui hasil tes DNA itu memerlukan waktu cukup lama.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Kapan artefak ditemukan? Seorang peternak di Trebry, Prancis, menyadari seekor sapinya hilang saat sedang menghitung hewan ternaknya pada Juni lalu.
"Sekitar tiga minggu baru keluar hasilnya. Selama menunggu hasilnya, tetap kita berkoordinasi dengan penyidik untuk mengungkap kematian Angelica," terangnya.
Angelica, bocah perempuan berusia 11 tahun dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 10 Maret 2016 lalu ke Kepolisian Sektor Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Pada Rabu (23/11) malam ditemukan kerangka yang berada 10 kilometer dari rumah korban. Lokasi ditemukannya kerangka berada di semak belukar tidak jauh dari jalan lintas timur.
Polisi langsung melakukan identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. Hasilnya, meyakini bahwa kerangka itu adalah jasad Angelica.
"Berdasarkan prosedur pemeriksaan DVI dimana proses identifikasi seseorang melalui kerangka, saya pastikan itu kerangka Angelica," jelas Supriyanto.
Menurutnya, kepastian itu berasal dari data Ante Mortem yakni properti korban serta pemeriksaan gigi korban.
"Data Ante Mortem korban seperti pakaian, kaos dalam, sandal, kacamata minus dengan resep dokter dan gigi, saya pastikan itu Angelica," tegas dia.
Namun, untuk mendukung proses lanjutan, Polda Riau tetap melakukan pengambilan sampel tulang dan darah orang tua Angelica ke Mabes Polri Jakarta.
Lebih jauh, Suprianto berkisah bahwa saat kerangka itu tiba di Bhayangkara Polda Riau, menemukan sejumlah tulang seperti tulang rusuk telah hilang. Selain itu, juga cukup merasa aneh lantaran jaringan lunak (otot dan daging) korban sudah tidak ada lagi dalam waktu yang cukup singkat.
"Normalnya jasad utuh akan tinggal kerangka membutuhkan waktu dua minggu hingga tiga bulan," ujarnya dikutip dari Antara.
Untuk itu, Suprianto mengatakan masih terus menyelidiki dengan berkoordinasi dengan penyidik untuk mengetahui penyebab hilangnya jaringan lunak pada jasad Angelica dalam waktu yang singkat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca SelengkapnyaMeski jumlahnya sudah ratusan, penyidik masih mencari barang bukti lain, terutama golok yang diduga digunakan para tersangka menghabisi korban.
Baca SelengkapnyaPolemik bayi tertukar antara milik Siti Mauliah (37) dengan pasien D, menuju titik terang.
Baca SelengkapnyaKedua belah pihak telah sepakat membuat rumah bersama di Polres Bogor untuk proses adaptasi anak.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaJasad ibu dan anak di Subang sempat dimandikan pelaku sebelum disimpan di bagasi mobil.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya