Copot baliho Gus Ipul-Puti, Panwascam dan Satpol PP Sidoarjo disomasi kader PDIP
Merdeka.com - DPC PDI Perjuangan Sidoarjo melayangkan somasi kepada Satpol PP dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Prambon, jajaran Panwaslu Kabupaten Sidoarjo karena dinilai arogan menurunkan paksa baliho Gus Ipul-Puti. Padahal baliho ini dipasang di pekarangan milik kader partai di Desa Jati Alun-alun.
Kepala Badan Bantuan Hukum dan Advokasi (BBHA) DPC PDI-P Sidoarjo, Beny Syahputra menyatakan, somasi yang dilayangkan itu sebagai peringatan keras atas pencopotan baliho yang bukan alat peraga kampanye itu tanpa adanya koordinasi dan komunikasi dengan kader PDI Perjuangan.
"Ini jelas nyata-nyata memasuki pekarangan orang tanpa izin terlebih dahulu, somasi itu bukti protes keras kami kepada Panwascam Prambon yang sewenang-wenang bertindak. Kami meminta memasang kembali ke tempat semula," ujar Beny Syahputra ketika dihubungi merdeka.com, Kamis (8/3).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Beny menilai, tindakan yang dilakukan Panwascam dan Satpol PP Kecamatan Prambon telah menyalahi aturan dan melakukan perbuatan melawan hukum, karena telah memasuki pekarangan rumah seseorang tanpa izin dan mengambil baliho tersebut.
Baliho Gus Ipul-Puti yang dicopot Paswacam dan Satpol PP Sidoarjo ©2018 Merdeka.comApalagi, lanjut dia, petugas tidak menunjukkan surat tugas maupun rekomendasi dari Panwas Kabupaten Sidoarjo serta izin terlebih dahulu ketika mencopot baliho tersebut. Menurutnya, hal ini bertentangan dengan pasal 6 ayat 4 Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2016.
"Kami menilai, hanya petugas kepolisian yang berhak masuk di pekarangan rumah seseorang. Itu pun harus dengan membawa surat tugas," tandas Beny.
Beny mengaku, pihaknya sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan Panwascam dan Satpol PP terkait pencopotan baliho pada Rabu (7/3) pukul 19.00 WIB di rumah Ibu Sri, salah satu kader PDIP.
"Ini kejadian yang kedua kalinya. Pertama kali kejadian serupa dilakukan dilakukan Panwas dan Satpol PP Kecamatan Tarik. Sebelumnya kami diam, kali ini pencopotan baliho kami somasi," akunya.
"Baliho tersebut adalah alat sosialisasi pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jatim, Gus Ipul-Mbak Puti, yang dilakukan internal PDI-P kepada kadernya. Baliho tersebut bukan alat peraga kampanye karena tidak ada nomor paslon apalagi ajakan mencoblos," ungkapnya.
Meski demikian, Beny menyatakan pihaknya meminta agar Panwascam dan Satpol PP untuk memasang kembali di tempat semula. "Kami tunggu dalam waktu 1X24 jam sejak surat somasi kami diterima. Kalau tidak akan kami proses secara serius kejadian itu," jelasnya.
Komisioner Panwaslu Sidoarjo Agung Nugraha ketika dikonfirmasi merdeka.com membenarkan somasi yang dilayangkan pihak PDI Sidoarjo. Ia mengaku, akan memproses dan memanggil para pihak mengenai kejadian tersebut.
"Kami akan panggil Panwascam dan Satpol PP, termasuk yang melakukan somasi dan pemilik pekarangan yang terpasang baliho itu untuk klarifikasi," ujar pria yang menjabat Divisi Hukum dan Penindakan Panwaslu Sidoarjo itu. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan Bawaslu soal baliho Prabowo-Gibran terpasang di ikon Welcome to Batam
Baca SelengkapnyaSekretaris TKD Prabowo dan Gibran di Jambi, AR Syahbandar mengaku tak tahu siapa yang memasang baliho itu.
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaPolda Bali memberikan penjelasan terkait pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD jelang kedatangan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaWakil Komandan Echo TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta TKD Kepri untuk mencabut laporan kepolisian terhadap Ketua Bawaslu Kepri dan Bawaslu Batam.
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaSatpol PP Bali mencopot baliho raksasa Ganjar-Mahfud MD dan bendera PDIP jelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gianyar, Selasa (31/10).
Baca SelengkapnyaIa pun menuntut supaya aparat seperti Bawaslu, dan pihak lain turut mengawasi.
Baca SelengkapnyaKasatpol PP Bali, Nyoman Rai Dharmadi mengatakan perintah pencopotan dari pejabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya
Baca SelengkapnyaBaliho bergambar Ganjar terpaksa diturunkan karena dipasang tanpa izin.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun menyinggung pertemuan Presiden Jokowi dengan para Pj Gubernur Bali sebelum pencopotan baliho Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaNamun karena aksi pencopotan baliho tersebut, acara kuliah umum dibatalkan.
Baca Selengkapnya