Coretan merah di rapor 100 hari pemerintahan Jokowi
Merdeka.com - Harapan besar disematkan publik di pundak Joko Widodo usai dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2014 lalu. Banyak hal yang diharapkan rakyat dalam pemerintahannya itu, mulai dari bersih-bersih pemerintahan dari korupsi, penegakan hukum yang adil dan sebagainya.
Namun, lebih dari tiga bulan menjabat, atau tepat 100 hari pemerintahannya, Jokowi menghadapi banyak persoalan. salah satu yang kini masih terus menuai polemik adalah keputusannya untuk mengangkat Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri.
Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahannya mengalami penurunan yang cukup drastis, bahkan respondennya yang menyatakan tidak puas mencapai 53,71 persen.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Apa hadiah yang diberikan Jokowi? Hadiahnya, sebuah sepeda pemberian presiden.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Jokowi menandatangani berkas capim KPK? Untuk diketahui, Jokowi telah menandatangani berkas laporan hasil akhir daftar nama calon pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024—2029. Berkas capim dan dewas yang dilaporkan oleh panitia seleksi telah ditandatangani sejak Senin (14/10) sore.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Kapan Jokowi memberikan penghargaan? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya.
Kondisi ini berbanding terbalik ketika dirinya terpilih hingga dilantik sebagai presiden menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hampir sebagian besar masyarakat menaruh kepercayaan yang besar dan yakin Jokowi akan lebih baik dari pendahulunya.
Survei ini dilakukan pada tanggal 26-27 Januari 2014 dengan metode multistage random sampling, sementara jumlah responden sebanyak 1.200 dengan margin of error sebanyak 2,9 persen.
Tak hanya tingkat kepuasan, Jokowi juga mendapat tiga rapor merah dari rakyat. Berikut coretan merah di rapor 100 hari pemerintahan Jokowi yang dirangkum merdeka.com:
Buruk di bidang politik & hukum
Tiga bulan menjalani pemerintahannya, Jokowi masih dihadapkan sejumlah masalah, yakni di bidang hukum, ekonomi dan politik. Kondisi itu membuat Jokowi mendapat rapor merah dari publik."Tiga rapor merah yaitu bidang ekonomi, politik, dan hukum. Kepuasan publik di bawah 3 bidang tersebut berada di bawah 50 persen," ungkap peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (29/1).Meski begitu, Jokowi bisa bernapas lega, sebab LSI menandai dua rapor biru terhadap kinerja pemerintahannya."Sementara rapor biru berada di bidang sosial dan keamanan," lanjut Adjie.
Kepercayaan turun akibat kisruh KPK vs Polri
Kisruh yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dituding menjadi penyebab merosotnya tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi. Peristiwa ini menandai 100 hari pemerintahannya dengan catatan merah.Kondisi ini yang menyebabkan kepuasan publik merosot. Bahkan, hasil survei LSI memperlihatkan tingkat kepuasan publik hanya 40,11 persen, sedangkan 53,11 menyatakan tidak puas."Salah satu penyebab utama rendahnya kepuasaan di bidang hukum karena Jokowi dinilai tidak tegas bersikap terkait pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK," ujar Adjie.Rendahnya kepercayaan publik juga terjadi akibat Jokowi dianggap tidak mampu atau kurang maksimal dalam menghadapi kriminalisasi terhadap KPK."Jokowi juga terkesan kurang maksimal berbuat untuk menghindari kriminalisasi atau pelemahan KPK saat ini," lanjut Adjie.
Belum bebas dari kepentingan parpol
Adjie melanjutkan, setelah 100 hari pemerintahan ini, publik berharap agar Jokowi lebih percaya diri untuk menjadi panglima tertinggi dalam pemerintahannya. Salah satunya agar terlepas dari kepentingan partai politik.Namun, kisruh antara KPK dan Polri membuat harapan publik pada Jokowi pudar. Jokowi dianggap masih berada di bawah bayang-bayang partai politik."Sangat disayangkan jika Jokowi yang sebelumnya begitu diyakini publik untuk perubahan justru kehilangan momentum karena 'menyandera' dirinya sendiri terhadap partai politik yang bertentangan dengan pemerintahan yang baik, " papar dia.
53,71 persen responden tak puas
Memasuki 100 hari pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebagian masyarakat mengaku tidak puas atas apa yang sudah dilakukan Jokowi setelah menjabat presiden. Dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), kepuasan masyarakat terhadap Jokowi-JK kini berada di bawah 45 persen.Ada tiga kebijakan Jokowi yang menyebabkan merosotnya tingkat kepercayaan masyarakat. Tiga faktor tersebut ialah, menaikkan harga BBM ketika minyak dunia turun, mencalonkan Budi Gunawan sebagai Kapolri meski telah ditetapkan tersangka, dan tak dapat mencegah pelemahan dan kriminalisasi pimpinan KPK."Berdasarkan faktor tersebut, dari hasil survei sebanyak 53,71 persen masyarakat tidak puas, 42,29 persen cukup puas, dan tidak menjawab sebanyak 4 persen," kata Adjie, di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (29/1).Adjie melanjutkan, tingkat kepuasan terhadap Jokowi di daerah pedesaan juga menurun lantaran Jokowi telah menaikkan harga BBM. Menurutnya kebijakan tersebut sangat memberatkan hidup merdeka."Sebanyak 57,14 persen masyarakat pedesaan tidak puas, sementara 33,33 persen mengaku puas," jelasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode mendapat sorotan dari dunia internasional.
Baca SelengkapnyaBak seorang raja, Joko Widodo juga sudah mempersiapkan pangeran dan permaisuri untuk mengisi jabatan-jabatan berikutnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengaku bingung, melihat panggung yang berwarna serba kuning.
Baca SelengkapnyaDua periode Presiden Jokowi memimpin negeri mendapat sorotan.
Baca SelengkapnyaHal itu diucapkan Jokowi dalam pidato kenegaraan Sidang Tahunan 2024 di Gedung MPR/DPR.
Baca SelengkapnyaBerikut harta kekayaan Presiden Jokowi selama 10 tahun berkuasa.
Baca SelengkapnyaTingginya kepuasan masyarakat ini menjadi bukti bahwa kerja keras pemerintah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaAda sekitar 20,21 persen yang merasa kurang puas dan 4,23 persen tidak puas sama sekali.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyapa sejumlah tamu kehormatan di Sidang Tahunan MPR/DPR 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menghadiri acara pembukaan Mahasbha XIII KMHDI 2023 di Palu.
Baca SelengkapnyaMenurut Istana, Jokowi berani meminta maaf atas kekurangan selama dirinya memimpin Indonesia selama sepuluh tahun.
Baca Selengkapnya