Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Coretan merah di rapor 100 hari pemerintahan Jokowi

Coretan merah di rapor 100 hari pemerintahan Jokowi Rapat Kabinet Kerja. ©2014 Setpres/CahyoBruri Sasmito

Merdeka.com - Harapan besar disematkan publik di pundak Joko Widodo usai dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2014 lalu. Banyak hal yang diharapkan rakyat dalam pemerintahannya itu, mulai dari bersih-bersih pemerintahan dari korupsi, penegakan hukum yang adil dan sebagainya.

Namun, lebih dari tiga bulan menjabat, atau tepat 100 hari pemerintahannya, Jokowi menghadapi banyak persoalan. salah satu yang kini masih terus menuai polemik adalah keputusannya untuk mengangkat Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri.

Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahannya mengalami penurunan yang cukup drastis, bahkan respondennya yang menyatakan tidak puas mencapai 53,71 persen.

Kondisi ini berbanding terbalik ketika dirinya terpilih hingga dilantik sebagai presiden menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hampir sebagian besar masyarakat menaruh kepercayaan yang besar dan yakin Jokowi akan lebih baik dari pendahulunya.

Survei ini dilakukan pada tanggal 26-27 Januari 2014 dengan metode multistage random sampling, sementara jumlah responden sebanyak 1.200 dengan margin of error sebanyak 2,9 persen.

Tak hanya tingkat kepuasan, Jokowi juga mendapat tiga rapor merah dari rakyat. Berikut coretan merah di rapor 100 hari pemerintahan Jokowi yang dirangkum merdeka.com:

Buruk di bidang politik & hukum

Tiga bulan menjalani pemerintahannya, Jokowi masih dihadapkan sejumlah masalah, yakni di bidang hukum, ekonomi dan politik. Kondisi itu membuat Jokowi mendapat rapor merah dari publik."Tiga rapor merah yaitu bidang ekonomi, politik, dan hukum. Kepuasan publik di bawah 3 bidang tersebut berada di bawah 50 persen," ungkap peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (29/1).Meski begitu, Jokowi bisa bernapas lega, sebab LSI menandai dua rapor biru terhadap kinerja pemerintahannya."Sementara rapor biru berada di bidang sosial dan keamanan," lanjut Adjie.

Kepercayaan turun akibat kisruh KPK vs Polri

Kisruh yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dituding menjadi penyebab merosotnya tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi. Peristiwa ini menandai 100 hari pemerintahannya dengan catatan merah.Kondisi ini yang menyebabkan kepuasan publik merosot. Bahkan, hasil survei LSI memperlihatkan tingkat kepuasan publik hanya 40,11 persen, sedangkan 53,11 menyatakan tidak puas."Salah satu penyebab utama rendahnya kepuasaan di bidang hukum karena Jokowi dinilai tidak tegas bersikap terkait pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK," ujar Adjie.Rendahnya kepercayaan publik juga terjadi akibat Jokowi dianggap tidak mampu atau kurang maksimal dalam menghadapi kriminalisasi terhadap KPK."Jokowi juga terkesan kurang maksimal berbuat untuk menghindari kriminalisasi atau pelemahan KPK saat ini," lanjut Adjie.

Belum bebas dari kepentingan parpol

Adjie melanjutkan, setelah 100 hari pemerintahan ini, publik berharap agar Jokowi lebih percaya diri untuk menjadi panglima tertinggi dalam pemerintahannya. Salah satunya agar terlepas dari kepentingan partai politik.Namun, kisruh antara KPK dan Polri membuat harapan publik pada Jokowi pudar. Jokowi dianggap masih berada di bawah bayang-bayang partai politik."Sangat disayangkan jika Jokowi yang sebelumnya begitu diyakini publik untuk perubahan justru kehilangan momentum karena 'menyandera' dirinya sendiri terhadap partai politik yang bertentangan dengan pemerintahan yang baik, " papar dia.

53,71 persen responden tak puas

Memasuki 100 hari pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebagian masyarakat mengaku tidak puas atas apa yang sudah dilakukan Jokowi setelah menjabat presiden. Dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), kepuasan masyarakat terhadap Jokowi-JK kini berada di bawah 45 persen.Ada tiga kebijakan Jokowi yang menyebabkan merosotnya tingkat kepercayaan masyarakat. Tiga faktor tersebut ialah, menaikkan harga BBM ketika minyak dunia turun, mencalonkan Budi Gunawan sebagai Kapolri meski telah ditetapkan tersangka, dan tak dapat mencegah pelemahan dan kriminalisasi pimpinan KPK."Berdasarkan faktor tersebut, dari hasil survei sebanyak 53,71 persen masyarakat tidak puas, 42,29 persen cukup puas, dan tidak menjawab sebanyak 4 persen," kata Adjie, di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (29/1).Adjie melanjutkan, tingkat kepuasan terhadap Jokowi di daerah pedesaan juga menurun lantaran Jokowi telah menaikkan harga BBM. Menurutnya kebijakan tersebut sangat memberatkan hidup merdeka."Sebanyak 57,14 persen masyarakat pedesaan tidak puas, sementara 33,33 persen mengaku puas," jelasnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Dalam Sorotan Mata Dunia: Pujian Hingga Kritikan
Jokowi Dalam Sorotan Mata Dunia: Pujian Hingga Kritikan

Kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode mendapat sorotan dari dunia internasional.

Baca Selengkapnya
Dahulu: Jokowi Adalah Kita, Saat ini: Jokowi Siapa?
Dahulu: Jokowi Adalah Kita, Saat ini: Jokowi Siapa?

Bak seorang raja, Joko Widodo juga sudah mempersiapkan pangeran dan permaisuri untuk mengisi jabatan-jabatan berikutnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Bingung Panggung Mendadak Kuning Saat Airlangga Muncul
VIDEO: Jokowi Bingung Panggung Mendadak Kuning Saat Airlangga Muncul "Oh Sudah Tahun Politik"

Presiden Jokowi mengaku bingung, melihat panggung yang berwarna serba kuning.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kenapa 9 Hakim Mahkamah Rakyat Luar Biasa Sidang Pemerintahan Jokowi?
VIDEO: Kenapa 9 Hakim Mahkamah Rakyat Luar Biasa Sidang Pemerintahan Jokowi?

Dua periode Presiden Jokowi memimpin negeri mendapat sorotan.

Baca Selengkapnya
Ekspresi Jokowi Minta Maaf di Depan Peserta Sidang Tahunan DPR: Banyak Kealpaan dalam Diri Saya
Ekspresi Jokowi Minta Maaf di Depan Peserta Sidang Tahunan DPR: Banyak Kealpaan dalam Diri Saya

Hal itu diucapkan Jokowi dalam pidato kenegaraan Sidang Tahunan 2024 di Gedung MPR/DPR.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Berkuasa dan Sebentar lagi Lengser, Segini Harta Presiden Jokowi Tembus Rp 71,4 Miliar
10 Tahun Berkuasa dan Sebentar lagi Lengser, Segini Harta Presiden Jokowi Tembus Rp 71,4 Miliar

Berikut harta kekayaan Presiden Jokowi selama 10 tahun berkuasa.

Baca Selengkapnya
Istana: Survei Kepuasan Kinerja Jokowi Mencerminkan Dukungan dan Kepercayaan Masyarakat
Istana: Survei Kepuasan Kinerja Jokowi Mencerminkan Dukungan dan Kepercayaan Masyarakat

Tingginya kepuasan masyarakat ini menjadi bukti bahwa kerja keras pemerintah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengukur Tingkat Kepuasan Masyarakat atas Kinerja Jokowi, Harga Kebutuhan Pokok & Korupsi Pejabat Jadi Sorotan
Mengukur Tingkat Kepuasan Masyarakat atas Kinerja Jokowi, Harga Kebutuhan Pokok & Korupsi Pejabat Jadi Sorotan

Meski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik: 75 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi
Survei Indikator Politik: 75 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Jokowi

Ada sekitar 20,21 persen yang merasa kurang puas dan 4,23 persen tidak puas sama sekali.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Begini Ekspresi Megawati Disapa Jokowi di Sidang Tahunan MPR DPR
VIDEO: Begini Ekspresi Megawati Disapa Jokowi di Sidang Tahunan MPR DPR

Presiden Jokowi menyapa sejumlah tamu kehormatan di Sidang Tahunan MPR/DPR 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Full Kocak, Jokowi Ngakak Digombali Mahasiswi Cantik Diminta Berkuasa 3 Periode
VIDEO: Full Kocak, Jokowi Ngakak Digombali Mahasiswi Cantik Diminta Berkuasa 3 Periode

Presiden Jokowi menghadiri acara pembukaan Mahasbha XIII KMHDI 2023 di Palu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Berulang Kali Minta Maaf Jelang Pensiun, Istana: Itu Sikap Kerendahan Hati
Jokowi Berulang Kali Minta Maaf Jelang Pensiun, Istana: Itu Sikap Kerendahan Hati

Menurut Istana, Jokowi berani meminta maaf atas kekurangan selama dirinya memimpin Indonesia selama sepuluh tahun.

Baca Selengkapnya