Covid-19 Melonjak Lagi di Depok, Kasus Harian Lampaui 100
Merdeka.com - Jumlah kasus Covid-19 di Kota Depok meningkat dalam dua pekan terakhir. Bahkan angka kasus harian ini sudah di atas 100.
"Tren kenaikan terjadi dua minggu terakhir, kemarin sudah di atas 100 dan ini memang trennya terjadi kenaikan," kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Kamis (30/6).
Dia memperkirakan kenaikan kasus ini dipengaruhi kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Namun, sejauh ini baru orang terindentifikasi BA.5 di Depok.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Demam Berdarah meningkat? Genangan air bersih yang tidak terkelola juga berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Musim hujan sering menjadi waktu peningkatan kasus DBD karena tingginya angka populasi nyamuk akibat lingkungan yang basah.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
"Dimungkinkan tadi sub varian baru BA.4 dan BA.5 karena peningkatannya cukup tinggi dalam satu dua minggu ini," ujarnya.
Aktivitas Masyarakat Kembali Normal
Selain itu, kenaikan kasus harian juga dipicu karena mulai normalnya aktivitas masyarakat di ruang terbuka. Kerumunan sudah terlihat lagi di ruang-ruang publik, padahal warga seharusnya tetap harus disiplin menjaga jarak.
"Kegiatan masyarakat sudah seperti normal dulu, misal kegiatan kerumunan, aktivitas sosial, sudah seperti biasa. Makanya perlu kewaspadaan jaga jarak yang saat ini sudah seperti biasa," tukasnya.
Pihaknya terus mengimbau agar masyarakat memperketat protokol kesehatan. "Kita sudah menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap waspada prokes karena saat ini kegiatan sudah hampir seperti biasa," katanya.
Terkait warga yang terpapar BA.5, kata dia, sejauh ini jumlahnya masih empat orang. Namun tidak tertutup kemungkinan bertambah, karena tidak semua kasus positif diikuti pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).
"Tidak semua diperiksa WGS-nya, karena harus memenuhi standar tertentu. Apakah (kenaikan kasus harian) ini memang pengaruh subvarian baru, kita belum tahu, karena yang terdeteksi baru empat orang," ujarnya.
Kenaikan Kasus Terjadi di Jawa Barat
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Supian Suri menambahkan, kenaikan kasus juga terjadi di Jawa Barat dan wilayah aglomerasi Jakarta, seperti Depok, Bogor dan Bekasi. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk antisipasi kapasitas rumah sakit jika terjadi lonjakan tinggi. "Nah muncul juga di Kota Bandung. Nah Pak Gubernur mengamanahkan kepada kota-kota yang terjadi peningkatan kasus untuk antisipasi rumah sakit isoter," jelasnya.
Lokasi isoter di Depok saat ini ada di Rumah Sakit Anugrah Sehat Afiah (ASA) atau RSUD bagian timur. Isoter akan diperpanjang hingga tiga bulan lagi.
Sejauh ini Pemkot Depok akan memaksimalkan sarana yang telah ada dan belum ada rencana membuka kembali isoter di lokasi lain. Sebelumnya, lokasi isoter Kota Depok ada di Wisma Makara UI dan Pusat Studi Jepang UI.
"Sekarang isoman yang di UI dipindah ke RS ASA jadi isoter. Sementara kita antisipasi di satu wilayah dulu di Rumah Sakit ASA karena itu milik pemerintah, kalau di UI kita harus kerja sama. Mungkin akan dibuka lagi kalau angkanya melonjak," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca Selengkapnya