Covid Varian Delta di DKI Jakarta Naik Jadi 751 Kasus
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan melaporkan kasus varian Delta meningkat di DKI Jakarta. Data 25 Agustus 2021, kasus varian Delta tercatat masih 724, kini menjadi 751.
Selain kasus varian Delta, ditemukan kasus varian Alpha sebanyak 37 di DKI Jakarta, 12 varian Beta, 5 varian Eta dan 1 varian Kappa.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan data ini berdasarkan hasil analisis Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes. Data yang diolah berasal dari Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID) pada 28 Agustus 2021 pukul 18.00 WIB.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Apa itu influenza? Influenza, atau flu, adalah infeksi virus yang sangat menular dan biasanya terjadi pada musim dingin.
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
"Iya (varian Delta di DKI Jakarta meningkat). Tapi sampai saat ini belum ada varian baru," kata Nadia kepada merdeka.com, Senin (30/8).
Secara nasional, kasus varian Delta tercatat sebanyak 2.240. Ribuan varian ini tersebar di 32 provinsi Indonesia, terbanyak di DKI Jakarta.
Sementara itu, tercatat ada 64 varian Alpha yang tersebar di 11 provinsi. Kemudian 17 varian Beta tersebar di 4 provinsi, 7 varian Eta ditemukan di 3 provinsi, dan 2 varian Kappa di 2 provinsi.
Berikut sebaran varian Delta, varian Alpha, varian Beta, varian Eta, dan varian Kappa di Indonesia:
1. DKI Jakarta
Kasus Alpha: 37Kasus Beta: 12Kasus Delta: 751Kasus Eta: 5Kasus Kappa: 1
2. Jawa Timur
Kasus Alpha: 2Kasus Beta: 2Kasus Delta: 20
3. Jawa Barat
Kasus Alpha: 10Kasus Beta: 2Kasus Delta: 322Kasus Eta: 1
4. Jawa Tengah
Kasus Alpha: 1Kasus Delta: 191
5. Banten
Kasus Delta: 22
6. DI Yogyakarta
Kasus Delta: 20
7. Bali
Kasus Alpha: 1Kasus Beta: 1Kasus Delta: 26
8. Aceh
Kasus Delta: 18
9. Gorontalo
Kasus Delta: 1
10. Jambi
Kasus Delta: 1
11. Kalimantan Barat
Kasus Delta: 28
12. Kalimantan Selatan
Kasus Alpha: 1Kasus Delta: 28
13. Kalimantan Tengah
Kasus Delta: 3
14. Kalimantan Timur
Kasus Delta: 297
15. Kalimantan Utara
Kasus Delta: 16
16. Bangka Belitung
Kasus Delta: 27
17. Kepulauan Riau
Kasus Alpha: 7Kasus Delta: 3Kasus Eta: 1
18. Lampung
Kasus Alpha: 1Kasus Delta: 4
19. Maluku
Kasus Delta: 39
20. Nusa Tenggara Barat
Kasus Delta: 45
21. Nusa Tenggara Timur
Kasus Delta: 102
22. Papua
Kasus Delta: 12
23. Papua Barat
Kasus Delta: 12
24. Riau
Kasus Alpha: 1Kasus Delta: 30
25. Sulawesi Selatan
Kasus Delta: 14
26. Sulawesi Tengah
Kasus Delta: 20
27. Sulawesi Utara
Kasus Delta: 8
28. Sumatera Barat
Kasus Delta: 75Varian Kappa: 1
29. Sumatera Selatan
Kasus Alpha: 1Kasus Delta: 9
30. Sumatera Utara
Kasus Alpha: 2Kasus Delta: 73
31. Bengkulu
Kasus Delta: 3
32. Sulawesi Tenggara
Varian Delta: 20.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca Selengkapnya