Cuaca buruk hambat pencarian 20 orang hilang akibat Banjir Garut

Merdeka.com - Tim SAR masih kesulitan mencari 20 korban hilang akibat banjir bandang di Garut, Jawa Barat. Salah satu kendalanya, cuaca di lokasi yang kurang bersahabat.

"Cuaca juga kurang bersahabat karena sering turun hujan," Kepala Pusat Data Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam pernyataan tertulis. Demikian dikutip dari Antara, Senin (26/9).

Kendala lainnya, tidak semua lokasi dapat dijangkau dengan alat berat. Sehingga terpaksa harus mengandalkan peralatan manual.

"Kami harus menyisir sampai Sumedang. Tim mencari korban di kawasan Bojonglarang, Cimacan, Lapangan Paris, Waduk Jatigede dan Kampung Cusurat Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang," bebernya.

Seperti diketahui, data terakhir menyebut 33 orang dinyatakan tewas dalam peristiwa alam tersebut. Banjir bandang tersebut juga membuat 6.300 orang warga Kabupaten Garut mengungsi dan sedikitnya 2.000 rumah mengalami kerusakan.

BNPB saat ini tengah melakukan perhitungan kerusakan dan kerugian untuk menyusun rencana rehabilitasi usai banjir.

Sementara itu Kementerian Pekerjaan Umum telah mengerahkan sekitar 2.000 peralatan untuk memperbaiki tanggul yang jebol akibat banjir. Selain itu, untuk membantu masyarakat yang harus mengungsi, Kementerian Sosial menyerahkan 4.520 kg ikan mackerel dan memasak 1.750 bungkus makanan siap saji setiap harinya.

Bantuan juga datang dari lembaga kemanusiaan Palang Merah Indonesia yang mengerahkan enam mobil tangki air, menyediakan stok darah, dan mendatangkan 10 dokter untuk melayani kesehatan warga pengungsi banjir.