Cuaca Buruk, Pendaki Asal Jakarta Terpisah dari Teman di Gunung Agung Bali
Merdeka.com - Seorang pendaki asal Jakarta, Inaqi Kalingga Eka Putra (24) sempat dicari oleh tim SAR saat mendaki Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (5/10) pagi. Sebelumnya korban mendaki bersama dua rekannya yaitu Kadek Ngetis Juliawan (26) asal Banjar Dinas Rendang Tengah, Karangasem, dan Desta Dharma asal Kabupaten Tabanan, Minggu siang (3/10) sekira pukul 14.00 WITA.
Menurut keterangan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Darmada, pada Senin (4/10) tiga pendaki mulai turun dari puncak sekitar pukul 16.00 WITA. Karena cuaca buruk, Inaqi kemudian tertinggal oleh dua rekannya. Dikarenakan faktor kelelahan, kemudian Inaqi menghubungi poter untuk meminta bantuan.
"Enam orang porter kemudian naik memberikan bantuan dan bertemu dua rekan Inaqi di atas Pos 1 sekira pukul 02.00 WITA pada 5 Oktober di ketinggian 2.500 MDPL," kata Darmada, Selasa (5/10).
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Siapa pendaki yang hilang di Semeru? Delapan tahun lalu, atau tepatnya tanggal 3 Juni 2016, seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Siapa yang hilang di Gunung Singgalang? Di balik pesonanya yang menakjbukan, tepat di dekat Telaga Dewi atau di ketinggian 2.679 mdpl, terdapat sebuah plakat sebagai bentuk mengenang dan didedikasikan untuk dua siswa dari Kota Padang yang mendaki gunung ini tapi tak kunjung kembali pada tahun 1988.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Enam porter kemudian melanjutkan pencarian terhadap Inaqi, namun hingga pukul 03.00 WITA target belum juga ditemukan. Dua rekan korban kemudian turun bersama dua orang porter, sedangkan empat orang porter masih melanjutkan pencarian. Hingga pukul 05.00 WITA, keempat porter belum juga menemukan posisi target dan memutuskan untuk turun dan mengganti dengan porter baru.
"Barulah pukul 09.30 WITA, tiga orang porter berhasil menemukan posisi target yang berada di pos 1 Seming Kembar pada ketinggian 1.700 MDPL, kemudian Basarnas melalui Pos SAR Karangasem melakukan intersep dan bertemu dengan target sekitar pukul 10.20 WITA dalam kondisi baik," ujar Darmada.
"Target akhirnya tiba di Pos Pengubengan pukul 11.05 WITA dan selanjutnya dicek kesehatannya, selanjutnya dibawa menuju Polsek Rendang untuk diminta keterangan," ujar Darmada.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca SelengkapnyaTemannya melihat terakhir korban berjalan bersama sosok dikira temannya
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, rombongan korban sempat mengirim video kondisi korban ke kerabat dan keluarga.
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPendaki bernama Iqbal ini membagikan momen saat mendaki di Gunung Marapi sebelum erupsi.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaPendaki ini hilang sejak Kamis (23/5), ketika turun dari Tugu Yuda menuju shelter tiga.
Baca SelengkapnyaBasarnas Bali akhirnya menemukan identitas pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali.
Baca SelengkapnyaSeorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca Selengkapnyahipotermia menyebabkan otot kaki kiri Gigih kaku sehingga tidak bisa berjalan saat menuruni medan terjal
Baca Selengkapnya