Cuaca cerah muluskan proses pencarian AirAsia di Pangkalanbun
Merdeka.com - Kondisi cuaca di lokasi operasi pencarian korban dan kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Teluk Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng), cukup kondusif.
Berdasarkan keterangan tertulis Kepala BMKG Pangkalanbun, Lukman Soleh di Pangkalanbun, Kalteng, Minggu, kondisi cuaca pada 11 Januari 2015 wilayah pencarian dan evakuasi umumnya berawan, dan cukup kondusif untuk melakukan pencarian dan evakuasi melalui laut atau pun udara.
Seperti halnya kondisi pagi tadi, meskipun terdapat beberapa wilayah yang hujan di sebelah selatan, namun kondisinya relatif baik untuk penerbangan rendah, ujar dia.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
Ia menyebutkan perkiraan perkembangan cuaca hari ini hampir seperti Sabtu (10/1), walau hujan masih terjadi tetapi tidak cukup mengganggu kegiatan. Informasi lokasi-lokasi yang diperkirakan terjadi pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) telah disampaikan kepada para penerbang dengan radar cuaca yang berada di Pangkalan Bun.
Kondisi gelombang laut di wilayah pencarian berkisar antara 1,5-2,5 meter, sedangkan kecepatan angin permukaan antara 7-15 knot. Arus permukaan dari arah barat ke barat laut dengan kecepatan 10-20 centimeter per detik.
Kondisi ini, menurut dia, relatif menguntungkan untuk tim melakukan pencarian dan evakuasi di laut. Pada siang hari pertumbuhan awan Cumulonimbus sangat potensial dan akan muncul di sekitar sektor barat bagian selatan lalu akan berkembang ke daerah lainnya.
Untuk itu, ia mengatakan BMKG telah mengimbau kepada seluruh tim untuk tetap berhati- hati dan melihat informasi cuaca terkini yang selalu diupdate oleh pihaknya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaPulau Pusong, objek wisata yang menyajikan indahnya pantai dan laut yang berada di Kabupaten Aceh Barat.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaJarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaLetaknya yang tak jauh dari Samudra Hindia membuat deburan ombak di Pantak Krui sangat pas untuk berselancar.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaSuhu udara maksimum tertinggi di Indonesia selama sepekan terakhir tercatat terjadi di Palu 37,8°C pada 23 April lalu.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca Selengkapnya