Cuaca Ekstrem di Sumut, Warga Diingatkan Waspadai Bencana
Merdeka.com - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang.
Imbauan itu disampaikannya setelah menerima data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG). Saat ini cuaca ekstrem, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat dan petir, hingga hujan es, terjadi di Sumut. Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
"Kita harus hati-hati dan waspada, cuaca ekstrem akhir-akhir ini berpotensi mengakibatkan banjir, longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan lain-lain," ujar Musa Rajekshah, Selasa (24/8).
-
Siapa yang memberikan imbauan terkait cuaca ekstrem? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Kenapa warga Musi Rawas terdampak banjir? Banjir dengan ketinggan air mencapai 400 sentimeter menyebabkan 8.227 warga terdampak.
-
Dimana zona bahaya bencana di Sumut? Identifikasi dan penentuan zona-zona bahaya bencana seperti gempa bumi, banjir, atau letusan gunung berapi. Ini membantu dalam perencanaan perkotaan dan pengembangan yang meminimalkan risiko terhadap bencana.
-
Siapa yang mengingatkan bahaya penyakit di musim hujan? Dokter lulusan Universitas Indonesia, Inggrid Tania, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman penyakit yang sering muncul di musim hujan.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
Pria yang akrab disapa Ijeck ini juga menginformasikan berdasarkan data dari BMKG, wilayah Sumut diprakirakan termasuk daerah yang akan mengalami kondisi cuaca bervariasi pada Selasa (24/8) hingga Kamis (26/8) mendatang.
"Hati-hati, BMKG sudah mengingatkan dari 24 sampai 26 Agustus cuaca di daerah kita akan bervariasi. Sebagian besar akan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujarnya.
Ijeck telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut untuk sigap mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Dia juga meminta BPBD Sumut untuk meningkatkan koordinasi dengan jajaran di bawahnya pada kabupaten/kota se-Sumut, agar secepatnya mempersiapkan tindakan yang dibutuhkan.
"Saya sudah perintahkan BPBD Provinsi agar bersiaga. Komunikasi dan koordinasi dengan kabupaten/kota harus lebih intens biar semuanya sudah siap sebelum dibutuhkan. Kita berdoa semoga Tuhan melindungi dan tetap dalam kondisi aman," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBPBD mengimbau pemudik tetap waspada dengan cuaca ekstrem saat diperjalanan
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca Selengkapnyamengimbau semua pihak yang terlibat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 untuk waspada terhadap potensi peningkatan hujan sampai saat acara penutupan PON
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan Maharani, infrastruktur yang kokoh akan mengurangi risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca SelengkapnyaLongsor diakibatkan curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaBNPB mengimbau warga dan pihak pemerintah daerah setempat menindaklanjuti hasil analisa cuaca tersebut .
Baca Selengkapnya