Cuaca ekstrem diduga jadi sebab karamnya KM Sahabat
Merdeka.com - KM Sahabat tenggelam di posisi 22 mil dari breakwater (pemecah ombak) Pelabuhan Tanjung Priok. Kecelakaan kapal itu ternyata tidak lepas dari perubahan cuaca secara ekstrem, ketika kapal sudah dalam posisi berlayar.
Kapal berbobot 1.805 Gross Tonage tersebut tenggelam di Pulau Damar sebelah timur dari Kepulauan Seribu. Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok, Kapten Arifin Soenardjo, mengatakan sebenarnya kapal tujuan Pangkal Balam tersebut dalam kondisi sehat.
"Namun tiga jam setelah jalan, tiba-tiba terjadi cuaca ekstrem. Besarnya ombak, padahal sebelumnya tidak besar. Dan diduga menjadi penyebab kapal tersebut tenggelam," kata Kapten Arifin, Rabu (22/1).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal Kanaan itu tenggelam? 'Kapal tersebut tampaknya tenggelam dalam kondisi kritis. Kemungkinan karena badai atau upaya serangan pembajakan di Akhir Zaman Perunggu.'
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Bahkan, Arifin melanjutkan, di setiap kapal motor selalu dilengkapi alat pendeteksi cuaca. Dia membantah para nahkoda kapal kewalahan akibat perubahan cuaca yang sangat cepat tersebut.
"Yang jelas di kapal selalu ada pendeteksi cuaca. Kapal sempat berhenti sebentar menunggu cuaca aman. Problemnya ini perubahan cuaca sangat berubah cepat. Cuaca bagus itu seperti sahabat setelah satu jam setelah berangkat," ujarnya.
Kapal yang pertama kali melihat KM Sahabat karam adalah kapal jenis TB (tug boat) bernama SV Gagak. Gagak pertama kali melihat Sahabat sudah miring, dengan separuh body tenggelam. Kemudian banyak sekoci terapung.
Kemudian Gagak dibantu dengan TB Sentosa dan Kapal Pertamina berupaya mengevakuasi para penumpang. Selain itu, ada juga kapal negara Trisula dan Alugara yang dikirim pihak Syahbandar untuk membantu evakuasi korban.
Terakhir, Arifin menuturkan, penumpang kapal berhasil dievakuasi. Mereka terdiri dari 20 ABK dan 110 penumpang dan kenek. Terkait adanya kabar masih ada beberapa orang tenggelam bersama kapal tersebut, ia mengaku belum mendengar kabar itu. Pelabuhan juga tengah mencari informasi.
"Dari manifest jumlah semua penumpang ada 130 orang. Kami tidak tahu kalau ada yang naik lagi. Namun 130 orang selamat setelah mendapat pertolongan," pungkasnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaSebuah kapal Speedboat KM. Pari Kudus terbalik di Kepulauan Seribu hari ini, Senin (11/3) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu mengakibatkan sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya