Cuaca Ekstrem, Sejumlah Daerah di Sulsel Terendam Banjir
Merdeka.com - Cuaca ekstrem yang terjadi dalam empat hari terakhir membuat sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) dilanda banjir. Bencana ini menyebabkan warga mengungsi dan fasilitas umum mengalami kerusakan.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Andi Wahid mengatakan, pihaknya menerima laporan dari lima daerah yang dilanda banjir. Kelima daerah itu yakni: Kabupaten Pangkep, Takalar, Maros, Kepulauan Selayar, dan Wajo.
"Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang terjadi sejak beberapa hari lalu membuat banjir di sejumlah daerah. Ketinggian air bervariasi mulai 80 cm sampai 1 meter," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Selasa (22/2).
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
-
Kenapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3). Selain banjir, pada beberapa daerah juga terjadi longsor dan pohon tumbang, salah satunya adalah Pesisir Selatan.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Jalur Trans Sulawesi Sulit Dilalui
Ia menjelaskan, ketinggian air di lima wilayah kecamatan Kabupaten Pangkep mencapai paha orang dewasa. Banjir bahkan membuat jalur Trans Sulawesi sulit dilalui kendaraan.
"Untuk Pangkep, wilayah terdampak banjir ada lima kecamatan. Bendungan Tabo-tabo, Bungoro juga dalam status waspada," bebernya.
Berdasarkan pendataan dilakukan BPBD Kabupaten Pangkep, 32 warga mengungsi ke tempat lebih aman. Sementara untuk korban jiwa nihil.
"Di Kelurahan Paddoang-doangan ada delapan orang dari 2 KK, di Bontomatene, Segeri ada 21 orang dan 6 KK. Terus di Kelurahan Bawa Salo, Segeri ada tiga orang dan 1 KK yang mengungsi," sebutnya.
4 Kecamatan di Takalar Terendam
Sementara di Kabupaten Takalar, banjir menyebabkan empat kecamatan terendam. Selain itu, jalur selatan Trans Sulawesi terganggu akibat ketinggian air di Poros Makassar-Takalar-Jeneponto sekitar 80 Cm.
"Ketinggian air sampai saat ini sudah turun jadi 80 cm," bebernya.
Bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Wajo. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan Sungai Walanae tidak bisa menampung air.
"Kondisi diperparah karena tanggul sepanjang 100 meter di Sabbangparu jebol. Akibatnya air merendam rumah warga hingga ketinggian 1 meter," jelas Wahid.
Ia mengatakan setidaknya 136 orang dan 75 KK terdampak banjir. Selain itu, 50 unit rumah, dua sekolah, dan satu posyandu di Desa Ujungpero digenangi air.
"Seratus hektare sawah dan lima hektare kebun milik warga juga tergenang," sebutnya.
Sungai Meluap di Kepulauan Selayar
Sementara di Kabupaten Kepulauan Selayar, hujan intensitas tinggi menyebabkan Bendungan di Dusun Dodak meluap dan merendam 2 kecamatan, yakni Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur. Ia mengaku saat ini petugas BPBD Selayar masih melakukan pendataan untuk warga yang mengungsi.
"Hujan sejak pagi menyebabkan air sungai perantara Desa Bonto Bulaeng dengan Desa Bonti Jati meluap," tegasnya.
Terpisah, Kepala BPBD Maros Andi Fadly mengungkapkan, curah hujan tinggi menyebabkan delapan kecamatan terendam banjir. Delapan kecamatan terendam banjir meliputi Turikale, Lau, Bontoa, Maros Baru, Marusu, Moncongloe, Simbang, dan Bantimurung.
"Untuk ketinggian air bervariasi mulai dari lutut hingga pinggang orang dewasa. Meski air cukup tinggi, warga memilih bertahan di rumahnya," sebutnya.
Selain banjir, kata Fadly, belasan rumah di Kecamatan Bontoa mengalami kerusakan usai diterpa angin kencang. Jembatan semi permanen di Kecamatan Tompobulu juga terputus.
Sebelumnya, BMKG Makassar mengungkapkan cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir akibat Madden Julian Oscillation (OMJ) yang melintas di Sulsel. OMJ merupakan aktifnya uap udara yang berdampak pada anomali curah hujan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaSejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca Selengkapnya13 kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Baca Selengkapnya