Cuma di Era Jokowi dan Soeharto Menteri Agama Berasal dari Militer
Merdeka.com - Presiden Jokowi memilih mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi dalam Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024. Jokowi meminta Fachrul Razi mengurus pencegahan radikalisme.
"Bapak Jenderal Fachrul Razi sebagai Menteri Agama. Ini untuk urusan berkaitan radikalisme, ekonomi keumatan dan terutama haji," kata Jokowi, pada Rabu (23/10).
Ternyata menteri agama dari kalangan militer bukan hanya di era Presiden Jokowi. Di era Presiden Soeharto tercatat dua kali menteri agama dari kalangan militer. Berikut ulasannya:
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Kapan Jenderal Soekanto menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Raden Said Soekanto menjadi Kapolri dari tahun 1945 hingga 1959.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Kapan Menteri Pertahanan dirangkap oleh Perdana Menteri? Ketika Mr. Amir Sjarifoeddin menjadi Perdana Menteri, jabatan sementera Menteri Pertahanan dirangkap oleh Perdana Menteri.
-
Bagaimana Soekarno memilih menteri? Pemilihan menteri yang dilakukan oleh Soekarno didasarkan pada penilaiannya terhadap kinerja rekan-rekannya selama di badan pembentukan pemerintahan, serta disesuaikan dengan keahlian mereka di bidang masing-masing.
-
Bagaimana Soeharto memulai karir militernya? Berakhirlah karir militernya di tubuh angkatan bersenjata Hindia Belanda. Namun menjadi serdadu KNIL menjadi langkah awal karir kemiliterannya yang panjang.
Alamsyah Ratu Perwiranegara
Di era Presiden Soeharto, Menteri Agama pernah dijabat dari kalangan militer. Letnan Jenderal TNI (Purn) Alamsyah Ratu Perwiranegara menjadi menteri agama dalam kabinet Pembangunan III. Dia menjabat sejak 29 Maret 1978 sampai 19 Maret 1983.
Selain menjadi menteri agama, Alamsyah juga pernah menjadi menteri koordinator bidang kesejahteraan tahun 1983-1988 dalam kabinet pembangunan IV.
Alamsyah juga sempat menjadi Duta Besar RI untuk Belanda pada tahun 1972-1974. Karena kondisi kesehatannya menurun, Alamsyah digantikan oleh Letjen Sutopo Juwono. Dia kemudian diangkat menjadi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
Alamsyah pernah mengikuti pendidikan militer Gyu Gun pada masa penjajahan Jepang. Kemudian setelah Indonesia merdeka, dia dikirim ke India untuk mengikuti pendidikan ilmu kemiliteran di Senior Officer Course di Mhow dan kemudian melanjutkan pendidikan di General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat.
Tarmizi Taher
Menteri agama dari kalangan militer terus berlanjut di era kabinet pembangunan VI Presiden Soeharto. Laksamana Muda TNI (Purn) dr Tarmizi Taher seorang dokter sekaligus tokoh militer yang pernah menjadi menteri agama periode 1993-1998.
Seperti dilansir Antara, setelah menyelesaikan pendidikan dokter di Universitas Airlangga tahun 1964, Tarmizi meniti karier di TNI AL dan pensiun dengan pangkat Laksamana Muda. Selama berkarier di dunia militer, Tarmizi pernah menjadi Perwira Kesehatan di KRI Irian, Juru Bicara Fraksi ABRI di MPR, dan Kepala Dinas Pembinaan Mental TNI-AL.
Selama menjabat menteri, dua inisiatif penting yang dia laksanakan adalah pengembangan Siskohat (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) dan pembentukan Dana Abadi Umat (DAU). Selepas menjadi menteri, dia ditugaskan ke Oslo sebagai Duta Besar RI untuk Norwegia merangkap Islandia.
Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia periode 20062011 dan rektor pada Universitas Islam Az-Zahra di Jakarta periode 20042008. Dia dianugerahi doktor honoris causa di bidang dakwah oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Fachrul Razi
Kini di era Presiden Jokowi, tokoh militer kembali menjabat sebagai menteri agama. Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menjadi menteri di kabinet Indonesia Maju. Fachrul Razi sekolah di Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada tahun 1970. Di militer dia sangat berpengalaman dalam bidang infanteri.
Beberapa posisi strategis di militer sempat diduduki oleh Fachrul Razi. Dia pernah menjadi Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, kemudian Wakil Asisten Operasi KASAD, Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana dan Gubernur Akademi Militer (1996-1997).
Tak hanya itu, Fachrul juga sempat menjabat sebagai Asisten Operasi KASUM ABRI (1997-1998), lalu Kepala Staf Umum ABRI (1998-1999), dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan. Pada tahun 1999-2000, Fachrul Razi menjabat sebagai Wakil Panglima TNI. Setelah pensiun dari tentara, Fachrul aktif di bidang bisnis dan sosial.
Fachrul Razi menduga Presiden Jokowi menunjuk dirinya mengurus agama karena kegiatannya selama ini. Dia mengaku sering keliling daerah untuk memberikan ceramah agama Islam.
Fachrul mengatakan, sering membawakan tema terkait ajakan Islam yang damai. Karena itu, Presiden Jokowi memberikan tugas untuk mengurusi masalah radikalisme.
"Bapak ditanya kenapa jadi Menag kan tentara bagaimana ceritanya. Saya mencoba apa yang di benak pak Jokowi, dia melihat dan mendengar saya keliling kemana ceramah, temanya ajakan damai, Islam damai," ujar Fachrul di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa yang membuat Kementerian Pertahanan RI begitu istimewa? Begini alasannya!
Baca SelengkapnyaDeretan mantan ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang punya karir moncer di militer.
Baca SelengkapnyaMemakai seragam militer saja nyaris sudah tidak pernah. Tapi kenapa Jenderal ini yang dipilih?
Baca SelengkapnyaBerikut jejak karier dua eks Danpaspampres era Jokowi yang memiliki posisi strategis di TNI.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ada kemiripan antara Soeharto dan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mempertahankan kepemimpinan lewat Pemilu.
Baca SelengkapnyaBerikut potret tiga Jenderal TNI, Polri dan Udara jebolan Akabri 1973 yang pernah punya pengaruh besar di RI.
Baca SelengkapnyaJenderal sepuh Try Sutrisno menjadi perbincangan publik saat Puncak acara HUT ke-79 TNI di lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaBerikut potret pensiunan Bintang Empat Udara dan Mayor di TNI kini sama-sama jadi Menteri.
Baca SelengkapnyaPotret lawas Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Soedharmono saat menghadiri Upacara HUT RI ke-46 mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaTak main-main para jenderal ini bahkan berani menikahi putri dari para petinggi TNI.
Baca Selengkapnya