Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cuma di Qingdao, tenggak bir bisa pakai plastik

Cuma di Qingdao, tenggak bir bisa pakai plastik Bir Qingdao. ©2015 merdeka.com/lia harahap

Merdeka.com - Di banyak negara, kebiasaan minum bir dilakukan dengan menenggak langsung dari kemasannya berupa botol atau kaleng. Tapi di tempat ini, hal itu tampaknya sulit ditemui kecuali berada si restoran besar, bar, atau saat menghadiri jamuan makan.

Qingdao, salah satu kota di China ini sangat terkenal sebagai daerah penghasil minuman beralkohol. Tsingtao, begitu nama bir yang paling terkenal di negara itu.

Saat merdeka.com bersama rombongan Smartfren dan Haier berkunjung ke Qingdao pekan lalu, James, tour guide, menceritakan apa yang unik dari bir tersebut. Kata dia, banyak warga yang meminum bir Tsingtao dari plastik.

"Jadi uniknya minum bir itu yang karena minumnya dari plastiknya itu, jadi sambil di jalan mereka minum bir dari plastik," kata James.

Sebenarnya, kata James, bukan hanya Tsingtao, bir yang diproduksi di Qingdao. Tapi entah kenapa, Tsingtao lah yang begitu populer bahkan jadi minuman rekomendasi yang disuguhkan buat para tamu yang berkunjung ke sana. Saking terkenalnya bir Tsingtao, sampai dibuatkan museum.

"Sampai-sampai di sini ada festival minum bir. Biasanya, peserta diminta menenggak beberapa gelas dalam beberapa detik," katanya.

Keunikan lainnya, bir Tsingtao yang dibeli dengan plastik alkohol lebih rendah satu persen dari pada yang botolan. Bila Tsingtao kaki lima, kandungan alkoholnya hanya 3 persen, sedangkan botolan 4 persen.

Dikatakan dia, sebenarnya awal mula kehadiran pabrik bir di Qingdao karena banyaknya warga asing yang tinggal di sana masa-masa jajahan Jerman. Saat itu, kebiasaan menenggak minuman beralkohol warga Eropa membuat Qingdao diharuskan memproduksi bir lokal.

"Awalnya mereka minum arak kita, tapi alkoholnya terlalu tinggi hingga membuat mereka cepat mabuk padahal masa Perang Dunia itu mereka harus siaga terus," ceritanya sambil berkelakar.

Lantas seperti apa rasa bir Tsingtao?

Secara rasa, bir Tsingtao mirip dengan Bir Bintang. Hanya saja, Tsingtao lebih tawar dari pada bir bintang.

Untuk warna kemasan botol pun sama, sama-sama hijau tua. Hanya saja, lebel Bir Bintang didominasi warna merah, putih dan ada lambang bintang. Sedangkan, bir Tsingtao, labelnya berwarna hijau, merah dan keemasan. Katanya, mengonsumsi bir Tsingtao dari plastik lebih segar dari pada yang sudah dalam kemasasan.

Tak hanya dikenal sebagai daerah penghasil bir, di salah satu sudut kota Qingdao juga terdapat kawasan khusus peminum bir. Kawasan Jalan Dengzhou, Distrik Shibei, Qingdao, yang memiliki panjang sekitar 700 meter ini sangat terkenal sebab sajian utama tiap restoran-restoran itu adalah bir. Di sepanjang jalan itu, saat ini kabarnya ada 65 hotel dan bar. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Potret Lucu Orang Menikmati Es Teh di Cuaca Panas, Bikin Geleng-Geleng Kepala
Deretan Potret Lucu Orang Menikmati Es Teh di Cuaca Panas, Bikin Geleng-Geleng Kepala

Begini aksi nyeleneh orang minum es teh di cuaca yang panas.

Baca Selengkapnya
10 Potret Tingkah Kocak Emak-emak Isi Bensin di SPBU, Ada-ada Aja Aksi Uniknya
10 Potret Tingkah Kocak Emak-emak Isi Bensin di SPBU, Ada-ada Aja Aksi Uniknya

Tingkah emak-emak benar-benar di luar nalar, isi bensin pakai barang bekas hingga panci. Simak yuk!

Baca Selengkapnya
10 Potret Cara Nyeleneh Orang Isi Bensin di SPBU, Bikin Geleng-Geleng Kepala
10 Potret Cara Nyeleneh Orang Isi Bensin di SPBU, Bikin Geleng-Geleng Kepala

Kalau lihat potret orang-orang ini, bikin heran, “Kok bisa?”

Baca Selengkapnya
Belajar dari Orang Bandung, Sulap Sampah Plastik Jadi Kerajinan Jam Cantik hingga Wayang Unik
Belajar dari Orang Bandung, Sulap Sampah Plastik Jadi Kerajinan Jam Cantik hingga Wayang Unik

Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.

Baca Selengkapnya
Sang pedagang es krim dengan cerdiknya memanfaatkan angkot sebagai alat transportasi untuk membawa gerobaknya, sehingga menarik minat penumpang lain untuk membeli es krim.
Sang pedagang es krim dengan cerdiknya memanfaatkan angkot sebagai alat transportasi untuk membawa gerobaknya, sehingga menarik minat penumpang lain untuk membeli es krim.

Seperti sebuah keberuntungan, seorang pria beli es krim saat naik angkot. Simak yuk!

Baca Selengkapnya