Cuma di Qingdao, tenggak bir bisa pakai plastik
Merdeka.com - Di banyak negara, kebiasaan minum bir dilakukan dengan menenggak langsung dari kemasannya berupa botol atau kaleng. Tapi di tempat ini, hal itu tampaknya sulit ditemui kecuali berada si restoran besar, bar, atau saat menghadiri jamuan makan.
Qingdao, salah satu kota di China ini sangat terkenal sebagai daerah penghasil minuman beralkohol. Tsingtao, begitu nama bir yang paling terkenal di negara itu.
Saat merdeka.com bersama rombongan Smartfren dan Haier berkunjung ke Qingdao pekan lalu, James, tour guide, menceritakan apa yang unik dari bir tersebut. Kata dia, banyak warga yang meminum bir Tsingtao dari plastik.
-
Apa itu bir pletok? Bir Pletok minuman khas dari Betawi, sebagai penghangat tubuh. Meskipun dari namanya terdapat kata “bir“, Bir Pletok tidak mengandung alkohol namun menjadi minuman yang sehat dan kaya rempah.
-
Dimana minuman tersebut dijual? Bagi pecinta minuman di bioskop, pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam minuman seperti Milo Dinosaurus, Passion Fruit Sparkling Tea, Brown Sugar Milk, Hojicha Latte dan Es Kopi Pandan.
-
Dimana bir pletok bisa ditemukan? Meski sekarang Bir Pletok sedikit tergeser karena adanya minuman-minuman modern akan tetapi bir pletok, masih bisa kita jumpai entah itu di restaurant atau di warung-warung yang menyediakan menu bir pletok.
-
Apa yang unik dari tempat-tempat ini? Itu karena di negara ini, matahari tak terbenam bahkan selama 70 hari berturut-turut.
-
Kenapa bir pletok diciptakan? Bermula dari orang-orang Belanda yang menyukai bir, masyarakat Betawi pun ingin mengikuti hal tersebut. Namun lantaran masyarakat Betawi mayoritas Islam dan bir merupakan minuman haram, sehingga masyarakat Betawi menciptakan minuman sendiri.
-
Mengapa orang merayakan Hari Bir Internasional? Peringatan Hari Bir Internasional ini pertama kali dirayakan pada Agustus 2008. Bulan Agustus dipilih karena bertepatan dengan musim panas di sejumlah negara.
"Jadi uniknya minum bir itu yang karena minumnya dari plastiknya itu, jadi sambil di jalan mereka minum bir dari plastik," kata James.
Sebenarnya, kata James, bukan hanya Tsingtao, bir yang diproduksi di Qingdao. Tapi entah kenapa, Tsingtao lah yang begitu populer bahkan jadi minuman rekomendasi yang disuguhkan buat para tamu yang berkunjung ke sana. Saking terkenalnya bir Tsingtao, sampai dibuatkan museum.
"Sampai-sampai di sini ada festival minum bir. Biasanya, peserta diminta menenggak beberapa gelas dalam beberapa detik," katanya.
Keunikan lainnya, bir Tsingtao yang dibeli dengan plastik alkohol lebih rendah satu persen dari pada yang botolan. Bila Tsingtao kaki lima, kandungan alkoholnya hanya 3 persen, sedangkan botolan 4 persen.
Dikatakan dia, sebenarnya awal mula kehadiran pabrik bir di Qingdao karena banyaknya warga asing yang tinggal di sana masa-masa jajahan Jerman. Saat itu, kebiasaan menenggak minuman beralkohol warga Eropa membuat Qingdao diharuskan memproduksi bir lokal.
"Awalnya mereka minum arak kita, tapi alkoholnya terlalu tinggi hingga membuat mereka cepat mabuk padahal masa Perang Dunia itu mereka harus siaga terus," ceritanya sambil berkelakar.
Lantas seperti apa rasa bir Tsingtao?
Secara rasa, bir Tsingtao mirip dengan Bir Bintang. Hanya saja, Tsingtao lebih tawar dari pada bir bintang.
Untuk warna kemasan botol pun sama, sama-sama hijau tua. Hanya saja, lebel Bir Bintang didominasi warna merah, putih dan ada lambang bintang. Sedangkan, bir Tsingtao, labelnya berwarna hijau, merah dan keemasan. Katanya, mengonsumsi bir Tsingtao dari plastik lebih segar dari pada yang sudah dalam kemasasan.
Tak hanya dikenal sebagai daerah penghasil bir, di salah satu sudut kota Qingdao juga terdapat kawasan khusus peminum bir. Kawasan Jalan Dengzhou, Distrik Shibei, Qingdao, yang memiliki panjang sekitar 700 meter ini sangat terkenal sebab sajian utama tiap restoran-restoran itu adalah bir. Di sepanjang jalan itu, saat ini kabarnya ada 65 hotel dan bar. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini aksi nyeleneh orang minum es teh di cuaca yang panas.
Baca SelengkapnyaTingkah emak-emak benar-benar di luar nalar, isi bensin pakai barang bekas hingga panci. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaKalau lihat potret orang-orang ini, bikin heran, “Kok bisa?”
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaSeperti sebuah keberuntungan, seorang pria beli es krim saat naik angkot. Simak yuk!
Baca Selengkapnya