Cuma jadi tukang parkir, Cahyono bisa sekolahkan anak sampai sarjana
Merdeka.com - Meski berprofesi sebagai seorang tukang parkir, Cahyono tak pernah patah arang untuk mencari rezeki. Lewat pekerjaannya itu pula, pria berusia 55 tahun ini mampu membiayai istri dan kedua putranya.
Sejak 2002 lalu, Cahyono mulai bekerja sebagai juru parkir di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Keberadaan keluarga membuatnya semakin bersemangat untuk mencari uang dalam menghadapi kerasnya hidup di ibu kota.
"Alhamdulillah, meskipun kehidupan perekonomian saya pas-pasan," ungkap Cahyono kepada merdeka.com ditemui di sela-sela tugasnya, Sabtu (9/5).
-
Bagaimana Awan berjuang untuk keluarganya? Awan berjuang dengan penuh semangat demi nafkah keluarganya.
-
Kenapa ayah Yanwar Jumowo bangga? 'Di sana kegiatan padat terus banyak peraturan yang mesti harus ditaati. Selama ini anak saya itu bisa melewati semua itu sampai detik ini alhamdulillah sudah bisa jadi Letnan Dua,' ucap Tarman dengan bangga.
-
Apa yang diungkapkan oleh kata-kata berjuang demi anak? Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati. Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati.
-
Siapa yang bisa membahagiakan keluarga? Bisa membuat keluarga bahagia adalah salah satu momen paling membahagiakan dalam hidup ini.
-
Bagaimana Quotes Tentang Keluarga bisa menginspirasi? 'In the heart of a joyful family, love is the melody that plays in every interaction. Grateful for the harmony that binds us together.'
-
Mengapa keluarga Naura Ayu selalu mendukung anak-anaknya? Selain itu, keluarga Naura Ayu selalu terlihat harmonis. Mereka layak disebut sebagai family goals di kalangan artis. Nola Be3 dan suaminya selalu mendukung segala hal positif yang dilakukan oleh anak-anak mereka.
Meski sang ayah bekerja sebagai juru parkir, ternyata tak membuat putranya Noval (25) minder. Berkat ketekunannya, buah hatinya berhasil meraih beasiswa untuk menyelesaikan kuliah dan meraih gelar sarjana.
"Saya sangat bersyukur mempunyai anak ulet dan tekun. Dari ketekunan, anak saya (Noval) yang pertama mendapatkan beasiswa dari kuliahnya sampai sarjana," tuturnya dengan nada bahagia.
Cahyono mengungkapkan, sejak SD Novel sudah rajin membaca, baik buku pelajaran atau ilmu pengetahuan. Bahkan, hal itu seakan menjadi hobinya sejak kecil.
Di tengah perjuangannya yang berat, Cahyono terharu dengan niat yang besarnya untuk membantu orang tua. "Pak, aku ingin mengurangi beban bapak untuk biayai pendidikan. Mudah-mudahan saya mendapatkan beasiswa ya pak, doain saya," ujarnya terharu.
Tak disangka, berkat doa Cahyono pula, Novel mendapatkan beasiswa yang diinginkannya. Kondisi ini membuatnya bangga terhadap putranya.
"Tak di sangka anak saya mendapatkan beasiswa, apa yang di inginkan nya itu. Tak apa-apa lah meskipun saya tamatan SD, hanya seorang tukang parkir, saya bangga kepada anak saya sampai sarjana," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua sahabat tersebut merupakan driver ojol juga yang selalu bersama saat bekerja.
Baca SelengkapnyaSelama empat tahun berjuang, kerja kerasnya kini mulai terbayarkan.
Baca SelengkapnyaFirman berjuang keras untuk mengangkat derajat keluarganya yang selama ini hidup miskin.
Baca SelengkapnyaSeorang warga transmigrasi asal Wonogiri bekerja banting tulang demi anaknya agar bisa kuliah.
Baca SelengkapnyaTemukan buku diari ibunya, wanita ini bagikan kisah ayahnya yang menginspirasi.
Baca SelengkapnyaTak ada keraguan bahkan gengsi dari wanita tersebut saat dirinya selalu menemani suaminya bekerja.
Baca SelengkapnyaDalam video yang viral tersebut, terlihat pemuda itu didampingi oleh kedua orang tuanya yang selalu memberikan dukungan penuh
Baca SelengkapnyaBerikut kisah haru Tito yang berhasil menjadi polisi dan mengangkat derajat orang tua.
Baca SelengkapnyaPerjuangan kerasa seorang petugas sampah bernama Pandi untuk menjadi seorang polisi menjadi kenyataan.
Baca SelengkapnyaAnak seorang janda penjual gado-gado membuktikan bahwa latar belakang keluarga tidak menentukan nasib kesuksesan seseorang. Kini ia jadi seorang tentara.
Baca SelengkapnyaMeski berprofesi sebagai pedagang tahu keliling, sang anak berhasil menyelesaikan pendidikan Bintara.
Baca SelengkapnyaOrang tua yang berprofesi sebagai petani ini awalnya banyak menghadapi cibiran lantaran memiliki 10 anak.
Baca Selengkapnya