Curah Hujan Tinggi Picu Banjir 9 Desa di Sumbawa, 3.532 Jiwa Terdampak
Merdeka.com - Intensitas hujan yang cukup tinggi memicu banjir beberapa desa di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Jumat (8/1). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menuturkan hujan yang terjadi di wilayah hulu Sumbawa pada 14.45 waktu setempat mengakibatkan sembilan desa terdampak genangan.
Dia menuturkan kesembilan desa tersebut berada di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Moyo Utara dengan desa terdampak Desa Pungkit, Sumbawa (Kelurahan Samapuin, Brang Bara dan Bugis), Labuhan Badas (Labuhan Sumbawa), Moyo Ilir (Desa Moyo, Moyo Mekar dan Serading) dan Rhee (Desa Rhee).
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa melaporkan sekitar 883 KK atau 3.532 jiwa terdampak di kawasan tersebut," kata Raditya dalam keterangan pers, Sabtu (9/1).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Dia menuturkan banjir juga mengakibatkan kerugian material seperti rumah roboh 2 unit dan pemukiman terdampak 44 unit. Selain itu, infrastruktur publik juga terendam seperti puskesmas dan kantor pemerintah masing-masing 1 unit serta sekolah 6 unit. Sedangkan lahan, sekitar 250 hektar perkebunan di 5 kecamatan terendam banjir. Saat kejadian tinggi muka air sekitar 20 hingga 50 cm.
"Perkembangan terkini yang diterima Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada dini hari ini (9/1) menyebutkan banjir berangsur surut. Namun terpantau malam sebelumnya akses lalu lintas terganggu," ungkap Raditya.
Merespon kejadian banjir tersebut, Raditya menuturkan BPBD Kabupaten Sumbawa telah berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya seperti TNI, Polri, aparat kecamatan dan desa untuk melakukan pemantauan dan pendataan dampak banjir di lokasi. BPBD juga menyampaikan kebutuhan logistik warga terdampak kepada BPBD Provinsi NTB.
"Di samping itu BPBD tetap menyiagakan personel untuk mengantisipasi banjir susulan maupun kondisi darurat di lapangan," kata Raditya.
Prakiraan cuaca BMKG kata dia masih adanya potensi hujan di wilayah NTB. Demikian juga, berdasarkan informasi cuaca di wilayah 5 kecamatan terdampak juga masih berpotensi dengan intensitas ringan hingga sedang. Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca ini melalui aplikasi Info BMKG yang dapat diakses melalui telepon pintar.
Sementara itu, Kabupaten Sumbawa termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Kelima kecamatan terdampak merupakan bagian dari 21 kecamatan di kabupaten ini yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya tersebut. Informasi ini dapat dipantau melalui InaRISK atau inarisk.bnpb.go.id.
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, khususnya di tengah puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021," beber Raditya.
"Kesiapsiagaan dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, seperti langkah antisipasi untuk penyiapan obat-obatan, makanan ringan dan minuman atau dokumen penting keluarga," tambah Raditya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaSembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.
Baca SelengkapnyaBPBD Jabar juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca Selengkapnya