Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Curahan hati para mantan teroris

Curahan hati para mantan teroris Bupati Dedi dan Agus Marshal. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Ada yang merasa kurang diperhatikan pemerintah dan ada pula ditolak masyarakat. Begitulah yang dirasakan sejumlah mantan narapidana kasus terorisme. Agus Marsal, pria yang pernah di satu jaringan teroris dengan Yayat Cahdiyat, pelaku bom Bandung, mengaku kurang mendapat respons pemerintah setelah dirinya keluar dari penjara.

"Saya merasakan selama ini memang kurang respons, kami masih membutuhkan pengayoman, harusnya seperti anak dan orang tua saja," kata Agus Marsal di Purwakarta, Selasa (28/2).

Agus menambahkan, hubungan komunikasi antara pihak pemerintah dengan mantan terpidana kasus terorisme juga berlangsung kaku. Dia menduga aturan birokrasi mungkin menjadi penyebab dinginnya hubungan antara keduanya.

"Mungkin karena aturan birokrasi ya, tapi saya tidak tahu. Beda saat bertemu dengan Kang Dedi (Bupati Purwakarta), beliau (di Bulan April 2016) datang langsung ke rumah saya dan memberi bantuan modal usaha," ujarnya.

Agus bersama Yayat dan Enjang Somantri pernah terlibat kasus perampokan di SPBU Kali Asin Cikampek, Karawang Tahun 2010. Ketiganya memiliki latar belakang pendanaan untuk aksi terorisme.

Dia ditangkap kemudian bebas dari penjara setelah menjalani hukuman selama tiga tahun. Agus Marsal kini tinggal di Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Kini Agus bekerja sebagai tenaga pengawas kebersihan.

Beda Agus, beda pula nasib mantan napi teroris rekan Machmudi Haryono alias Yusuf Adirima, atau biasa disapa Ucup. Jika Ucup yang juga mantan narapidana teroris kini sudah bisa diterima masyarakat, rekannya yang tak disebutkan namanya justru sebaliknya. Saat ingin mengurus kembali Kartu Tanda Penduduk (KTP) di wilayah tempatnya bermukim, dia ditolak saat mengurus KTP dan tidak diberikan sebagian haknya sebagai WNI.

"Ada yang barusan keluar dari lapas, Mas sampai sekarang saya belum punya KTP. Lho? Kok bisa? Saya enggak diterima," ujar ucup, Selasa (29/11).

Menurut Yusuf jika seorang mantan teroris dipersulit saat ingin mendapatkan KTP dan ingin mendapatkan status maka dikhawatirkan akan muncul rasa kebencian kembali terhadap pemerintah. "Seperti kejadian di Karanganyar, (dia bilang) wes saya ndak KTP-KTP nan ndak apa-apa! Ndak NKRI-NKRI juga nggak apa-apa! Sampai seperti itu kan itu satu langkah menuju kebencian (NKRI)," ungkapnya.

Sementara itu, Sofyan Sauri atau dahulunya dikenal sebagai Abu Jihad mengaku bersukur bisa sadar kembali, setelah sebelumnya menjadi bagian dari jaringan terorisme.

Setelah ditangkap Detasemen Khusus Antiteror Polri tahun 2010, dia mencoba untuk merefleksikan perbuatannya selama ini.

Dia juga mencoba untuk merenungi salinan surat Osama bin Laden yang mengakui adanya kekeliruan atas pola perjuangan yang diterapkan selama ini.

"Akhirnya saya sadar bahwa apa yang saya lakukan selama ini salah," kata Sofyan Sauri yang pernah menjadi anggota Polri dan bertugas di Polres Depok itu pula.

Polri meminta masyarakat untuk turut andil dalam membantu mantan narapidana teroris kembali berada di tengah-tengah warga. Hal ini diperuntukkan agar mantan napi teroris tidak kembali ke aksi teror karena alasan sosial.

"Secara utuh kebutuhan dari seseorang mantan narapidana yang telah menyelesaikan masa hukuman kemudian dia bisa diterima baik dengan masyarakat," kata Kadiv Humas Mabes Polri Boy Rafli Amar, Selasa (28/2). (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puluhan Mantan Napi Teroris di Tasikmalaya Deklarasi Sukseskan Pemilu 2024
Puluhan Mantan Napi Teroris di Tasikmalaya Deklarasi Sukseskan Pemilu 2024

Puluhan mantan narapidana teroris yang bernaung di Yayasan Ansharul Islam, Tasikmalaya, Senin (27/11), mendeklarasikan akan berperan aktif pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Hari Peringatan dan Penghormatan Internasional, BNPT RI Hadir untuk Penyintas Terorisme
Hari Peringatan dan Penghormatan Internasional, BNPT RI Hadir untuk Penyintas Terorisme

Pemerintah memprioritaskan penanganan penyintas bukan hanya dari aspek fisik, melainkan juga psikis dan keberlanjutan finansial.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal

Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.

Baca Selengkapnya
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso

Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).

Baca Selengkapnya
Deretan Aksi Tak Terpuji Oknum TNI, dari Pengeroyokan hingga Pembunuhan
Deretan Aksi Tak Terpuji Oknum TNI, dari Pengeroyokan hingga Pembunuhan

Merangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
Efek Psikologis Anak Korban Perang, Kecemasan hingga Trauma Kehilangan
Efek Psikologis Anak Korban Perang, Kecemasan hingga Trauma Kehilangan

Anak-anak korban perang menerima dampak psikologis yang memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Desak 3 TNI Culik dan Bunuh Imam Masyukur Diadili di Peradilan Umum
Koalisi Masyarakat Sipil Desak 3 TNI Culik dan Bunuh Imam Masyukur Diadili di Peradilan Umum

Koalisi menilai tindakan penculikan dan penyiksaan sampai hilangnya nyawa warga sipil ini telah mencoreng nama baik TNI.

Baca Selengkapnya
Kena Mental, 10 Tentara Israel Bunuh Diri Setelah Pulang dari Gaza Karena Melihat Penderitaan Rakyat Palestina
Kena Mental, 10 Tentara Israel Bunuh Diri Setelah Pulang dari Gaza Karena Melihat Penderitaan Rakyat Palestina

Militer Israel merahasiakan identitas tentaranya yang mati bunuh diri.

Baca Selengkapnya