Curhat Anies-Sandi banyak sengkarut di sejumlah proyek peninggalan pemimpin dahulu
Merdeka.com - Setiap pemimpin baru pasti dihadapkan sejumlah PR yang belum selesai dari pemerintahan sebelumnya. Itu pula yang dirasakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Saat Anies resmi menjabat, sejumlah proyek tengah berjalan. Seperti pembangunan flyover dan underpass di sejumlah perempatan jalan utama, kemudian pembangunan angkutan massal MRT dan LRT.
Kondisi tersebut membuat ruas jalan menyempit karena banyak galian hingga alat berat yang dipakai. Alhasil, kemacetan tak terhindarkan.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa proyek dikerjakan asal-asalan? 'Ini adalah kesalahan perencanaan dari PUPR, kita perbaikilah ke depan,' kata Rudy.
-
Kapan Anies menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Dimana proyek dikerjakan asal-asalan? Adapun ruas jalan yang ditinjau Rudy sejauh 24 KM, mulai dari Kecamatan Cihurip, Jatisari di Cisompet, Kemudian Kecamatan Peundeuy, lalau ke Sagara di Cibalong.
-
Dokumen apa yang tinggal Anies Baswedan selesaikan? 'Tadi saya diberitahu untuk SKCK bagi capres cawapres itu penandatanganannya tidak bisa diwakilkan tapi ditandatangani langsung Kabaintelkam. Jadi berkas berkas itu walaupun sudah lengkap sedang proses verifikasi,'
-
Bagaimana cara memperbaiki proyek? Mendapati ketidaksesuaian ini, Rudy menegur pelaksana proyek dan meminta untuk memperbaiki sesuai dengan kontrak perjanjian proyek.
Seperti pemandangan yang terjadi saban hari di perempatan Pancoran, Jakarta Selatan. Di sekitar ruas jalan itu memang tengah dikerjakan proyek flyover Pancoran.
Hal tersebut dikeluhkan Anies. Sebab pihaknya yang baru menjabat beberapa hari terpaksa mencari rute alternatif yang tidak mengganggu lalu lintas Transjakarta.
Dia menyayangkan banyak proyek yang dikerjakan semasa gubernur sebelumnya belum juga tuntas sampai hari ini. Bahkan ada hal-hal penting yang turut diabaikan dalam proyek itu. Dalam catatannya, ada 10 titik pembangunan yang dikerjakan tanpa melalui prosedur seharusnya.
"Ada 10 titik pembangunan infrastruktur, 10 titik tidak pernah dilakukan Amdal lalin, Analisa Mengenai Dampak Lingkungan dan Lalu Lintas. Sehingga proyek-proyek itu dilakukan mempunyai dampak lalu lintas yang tidak pernah diantisipasi sebelumnya," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/11).
Enam di antara 10 program atau proyek tersebut adalah flyover Pancoran, simpang tak sebidang Bintaro Permai-rel kereta api, simpang tidak sebidang Cipinang Lontar, underpass Kartini, underpass Mampang-Kuningan, dan underpass Matraman-Salemba.
Dia menyayangkan kenapa konstruksi bisa dilakukan namun penyusunan Amdal tidak dilakukan. Dia menduga pembangunan infrastruktur itu tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Berdasarkan prosedur yang berlaku, pembangunan bisa berjalan setelah Amdal lalin dan IMB terbit. IMB akan terbit setelah ada kajian Amdal lalin. Jika tak ada Amdal lalin, maka IMB tak bisa diterbitkan.
Dari enam proyek tersebut, Anies mengatakan, hanya satu yang bisa rampung tepat waktu yaitu flyover Pancoran yang ditargetkan Desember mendatang. Untuk proyek tersebut, sebenarnya juga ada beberapa kendala namun sejauh ini bisa diatasi.
Saat ini, kontraktor bekerja keras untuk merampungkan pekerjaan tepat waktu. Mereka ngebut bekerja sejak pukul 24.00 WIB - 05.00 WIB. Kemudian pada minggu malam jam kerja diperpanjang mulai jam 22.00 WIB - 05.00 WIB.
Hal yang sama juga dikeluhkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S. Uno. Upaya mengatasi kemacetan terhalang berbagai proyek pembangunan, khususnya enam proyek besar tersebut. Semua proses pembangunan infrastruktur jalan yang ditargetkan selesai Desember tahun ini menurutnya tak dapat rampung tepat waktu.
Dia menuding hal itu disebabkan lemahnya perencanaan dan koordinasi yang dilakukan pada pemerintahan sebelumnya. "Saya sudah sampaikan enggak akan mungkin kelar Desember sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Jadi kelemahannya memang ada di perencanaan dan koordinasi," kata Sandi usai meninjau langsung pembangunan proyek underpass Mampang-Kuningan yang menjadi biang kemacetan di Jakarta Selatan pada Selasa (17/10).
Beberapa proyek besar untuk mengatasi kemacetan di Jakarta direncanakan sejak Joko Widodo menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2012 lalu. Di antara proyek unggulan itu adalah pembangunan flyover, underpass dan juga mass rapid transit (MRT).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menantang untuk dilakukan audit pembangunan Sodetan Ciliwung.
Baca SelengkapnyaSodetan Ciliwung sudah bisa beroperasi usai diresmikan Presiden Jokowi kemarin.
Baca SelengkapnyaAnies juga menyinggung soal banyaknya proyek tenaga kerjanya dari luar
Baca SelengkapnyaMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut, pembangunan IKN sudah mencapai 26 persen.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku merealisasikan puluhan janji politiknya
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaBerkat kerja sama Pemprov DKI sekarang dan Kementerian PUPR, proyek sodetan Ciliwung kini dapat diselesaikan.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengaku hanya ingin meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh para pemimpin Jakarta sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, pembangunan Sodetan Ciliwung akan mengatasi banjir di Jakarta sekitar 62 persen.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin akan menyampaikan gagasan dalam pertarungan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTidak benar jika Anies nantinya terpilih menjadi presiden, seolah-olah semua program dan kebijakan pemerintahan saat ini akan diubah secara serampangan.
Baca Selengkapnya