Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Curhat Pemilik Kedai Ramen di Garut, Tak Ada Pembeli karena Akses Jalan Disekat

Curhat Pemilik Kedai Ramen di Garut, Tak Ada Pembeli karena Akses Jalan Disekat Pemilik kedai ramen di Garut protes pemerintah. ©2021 Merdeka.com/M Iqbal

Merdeka.com - Seorang pemilik kedai ramen di Kabupaten Garut, mencurahkan isi hatinya di sebuah spanduk sambil mengumumkan tempatnya tutup. Aksi itu dilakukannya karena merasa pemerintah tidak membantunya.

Sang pemilik kedai ramen, Rizka Rahman Sidiq (32) menyebut bahwa selama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, pemerintah memang tidak menutup tempat usahanya. "Tapi walau tidak menutup tempat usaha, akses ke tempat kami disekat. Jadi siapa yang akan beli?" sebutnya, Kamis (15/7).

Atas alasan tersebut, ia kemudian curhat di sebuah spanduk sepanjang 1x4 meter yang isinya 'Kami terpaksa tutup, karena kebijakan pemerintah dan kami tidak dibiayai pemerintah'.

Namun beberapa jam setelah dipasang, rupanya ia mendapat panggilan dari lurah setempat dan memintanya untuk menurunkan.

"Petugas meminta spanduk itu diturunkan karena ditakutkan spanduk itu memprovokasi dan meresahkan. Saya jelaskan itu bukan untuk ke sana, hanya curhat kami terpaksa tutup karena kebijakan pemerintah, karena akses ke tempat kita ditutup. Akhirnya spanduk saya turunkan. Saya juga enggak mau berlawanan," jelasnya.

Selama PPKM darurat ini, Rizka mengaku terpaksa merotasi pegawai. Kalau biasanya mempekerjakan 14 orang, sejak PPKM darurat hanya 2 orang saja per hari dengan cara rotasi karena hanya melayani take away.

Di pekan pertama PPKM darurat, usahanya masih bisa bertahan walau keuntungan hanya cukup untuk menggaji upah harian pegawai. "Ke sininya malah minus, karena sepi pembeli. Pembelian online juga banyak dibatalkan pengemudi online, alasannya harus putar jauh karena jalanannya disekat. Bagi pembeli, biayanya jadi lebih mahal jadinya batal beli," ungkapnya.

Karena kondisi tersebut, ia pun sejak Rabu (14/7) memilih menutup kedainya daripada merugi. Dan sejak pandemi, pihaknya mengaku belum pernah sekali pun menerima bantuan dari pemerintah.

"Saya sebetulnya pasti akan mengikuti aturan pemerintah, tapi tolong bantu kami. Kalau seperti ini, kita bingung, harus take away tapi akses ditutup. Bantu aksesnya harusnya. Kita juga enggak pernah ngeyel selama ini. Kita terus ikuti aturan, tapi ya kasih solusi biar kita juga bisa berusaha. Yang merasakan seperti ini mungkin bukan hanya saya," tutup Rizka.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Pedagang Nasi Goreng Sepi Pembeli Bikin Pilu, Termenung Tunggu Pelanggan
Viral Pedagang Nasi Goreng Sepi Pembeli Bikin Pilu, Termenung Tunggu Pelanggan

Pedagang nasi goreng itu hanya bisa termenung melihat penjual lain yang dagangannya lebih ramai.

Baca Selengkapnya
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak

Seorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.

Baca Selengkapnya
Pedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api
Pedagang Pasar Rangkasbitung Bongkar Paksa Penutup Perlintasan Kereta Api

Pedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.

Baca Selengkapnya
Viral Aksi Pengamen di Medan Tusuk Ban Mobil karena Tak Diberi Uang, Aksinya Bikin Geram Warganet
Viral Aksi Pengamen di Medan Tusuk Ban Mobil karena Tak Diberi Uang, Aksinya Bikin Geram Warganet

Pengamen di Medan ini mengeluarkan pisau lalu menusuk bagian ban depan mobil.

Baca Selengkapnya
Kesal Benderanya Tak Laku, Pedagang Jalanan Ngamuk Rusak dan Lempari Rumah Penjual Online di Garut
Kesal Benderanya Tak Laku, Pedagang Jalanan Ngamuk Rusak dan Lempari Rumah Penjual Online di Garut

Setidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut

Baca Selengkapnya
Kakek Pencari Rongsokan Beli Nasi Rp2 Ribu Demi Ganjal Perut, Cuma Dikasih Sesendok dan Air Putih Bikin Pilu
Kakek Pencari Rongsokan Beli Nasi Rp2 Ribu Demi Ganjal Perut, Cuma Dikasih Sesendok dan Air Putih Bikin Pilu

Begini kisah pilu seorang kakek pemulung yang hanya mampu beli makan nasi dan air putih sehari.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Haru Penjual Cilok Nangis Kejer Diberi Pembeli Uang Lebih, Tiap Hari Jualan sampai Tengah Malam
Viral Momen Haru Penjual Cilok Nangis Kejer Diberi Pembeli Uang Lebih, Tiap Hari Jualan sampai Tengah Malam

Momen haru penjual cilok saat diberi uang lebih oleh pembeli.

Baca Selengkapnya
Aksi Paslon Bagi-Bagi Beras di Pilkada Garut Ikut Picu Penurunan Omzet Pedagang
Aksi Paslon Bagi-Bagi Beras di Pilkada Garut Ikut Picu Penurunan Omzet Pedagang

Omzet pedagang beras di sejumlah pasar di Garut, Jawa Barat, diketahui mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya