Curhat pengemudi GO-JEK antar penumpang di tengah demo sopir taksi
Merdeka.com - Aksi demontrasi yang digelar para sopir taksi, bajaj dan angkutan konvensional ternyata membuat pengemudi ojek online ketar ketir, apalagi ketika demo berlangsung anarkis. Kondisi tersebut membuat driver GO-JEK maupun Grab makin mengkhawatirkan keselamatannya.
Salah satunya seperti yang dirasakan Suwandi, driver GO-JEK, mengaku merasa khawatir saat bekerja. Guna menghindari amukan sopir angkutan umum, dia memutuskan menyimpan seluruh atribut miliknya.
"Saya tadi ketar-ketir sejak siang tadi hingga sore ini. Akibat aksi ini saya membawa penumpang saya tanpa atribut. Ini buat menghindari dari amukan sopir-sopir taksi dan mikrolet," kata Suwandi, Selasa (22/3).
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa dampak demo buruh pada lalu lintas? Banyaknya massa berimbas arus lalu lintas di Bekasi dan sekitarnya pada Kamis (30/11).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
Bahkan, sejak para sopir tersebut memulai aksinya sejak pagi, dia sudah tidak berani mengambil penumpang dengan jarak tempuh yang jauh. Alhasil, dia tak mengalami kejadian apapun selama beroperasi.
"Saya dari tadi enggak berani mengantarkan penumpang dengan jarak yang jauh-jauh. Saya takut sekali dikeroyok atau dihajar sama mereka (pendemo). Saya hanya ambil pesanan penumpang yang dekat-dekat saja," ucap dia.
Pantauan merdeka.com, sejak pagi pengemudi GO-JEK masih memakai atribut, saat mengantarkan penumpangnya. Hal itu disebabkan pagi tadi, aksi dari pengemudi (Blue Bird dan Mikrolet) belum terlihat anarkis.
Namun Siang hingga malam, pengemudi ojek online memilih menanggalkan atributnya, seperti helm dan jaket. Apalagi, manajemen telah menginformasikan kepada seluruh pengemudi untuk tidak menggunakan atribut.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca Selengkapnyaejauh ini, belum ada laporan yang diterima oleh kepolisian dari kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaAda momen mengejutkan saat bule naik mobil komando lalu berteriak "Ojol sukses"
Baca SelengkapnyaRatusan angkutan umum bus kecil bekas Mikrolet, APB, dan Jaklingko Mikrotrans memadati jalan di depan Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaOjek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek, hari ini Kamis (29/8) akan melakukan demo
Baca SelengkapnyaSopir Mobil Dinas Cekcok dengan Sopir Taksi di Semanggi
Baca SelengkapnyaPara pengemudi ojol memprotes ketidakadilan bisnis antara aplikator dengan mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari enam jam lalu lintas di jalan arteri Kabupaten Bekasi tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan sudah mengomunikasikan tiga hal bersama manajemen TransJakarta dan perwakilan demonstran.
Baca Selengkapnya