Curhatan Fera Oktaria Saat Masih Pacaran dengan Anggota TNI Prada DP
Merdeka.com - Warga Musi Banyuasin dihebohkan dengan ditemukannya mayat di tempat penginapan daerah setempat. Saat ditemukan korban disembunyikan di dalam kasur. Kondisi korban tanpa busana dan sangat mengenaskan. Tubuhnya terpotong-potong dan sudah membusuk.
Setelah diidentifikasi, korban ternyata seorang pegawai minimarket bernama Fera Oktaria. Dia diduga menjadi korban mutilasi. Dugaan sementara, pelaku mutilasi itu adalah mantan pacarnya, seorang anggota TNI Prada DP. Berikut fakta tentang kasus mutilasi Fera Oktaria:
Sempat Menginap Dengan Pria di Hotel
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Sebelum ditemukan tewas, Fera Oktaria diketahui menginap bersama seorang pria di penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Korban masuk ke hotel itu dengan seorang pria yang terdata (tanpa dilengkapi KTP) berinisial DN pada Selasa (7/5) malam. Mereka menghuni kamar 06 sambil membawa satu koper warna hitam.
Esok paginya, pria tersebut keluar kamar. Dia terlihat menelpon seseorang tentang harga sewa speedboat. Sore harinya atau pukul 17.00 WIB, DN kembali ke penginapan dengan membawa satu koper lagi dari luar. Hanya saja, kapan DN meninggalkan penginapan belum diketahui.
Keluarga Duga Fera Dimutilasi Mantan Pacar
Hingga saat ini, polisi masih menelusuri pembunuh pegawai minimarket, Fera. Namun keluarga menduga, korban dimutilasi oleh mantan pacarnya.
Dugaan itu muncul karena korban pernah bercerita sering diancam mantan pacarnya. Bahkan, korban enggan bertemu lagi dengannya karena merasa takut.
"Tapi kami tidak tahu diancam seperti apa, cuma bilang sering diancam saja," kata kakak kandung korban, Putra (30).
Pernah Curhat Dianiaya Pacar yang Anggota TNI
Cerita mengejutkan datang dari ibu dan teman-teman korban. Kepada ibunya, Fera pernah bercerita kalau dia mempunyai pacar yang pencemburu dan sering memukul.
Hal itu juga diungkap teman korban, Mia (21). Menurut Mia sekitar dua pekan lalu, Fera mengeluhkan kondisinya. Korban mengaku tidak ingin melanjutkan lagi hubungan dengan kekasihnya yang merupakan anggota TNI di Sumsel. Sebab Fera sering dipukul dan disiksa oleh pacarnya itu.
Selain Mia, Salta (21), salah satu teman korban mengungkapkan Fera pernah bercerita kalau kekasih dipacarinya selama empat tahun itu sering memukul bahkan pernah membenturkan kepala korban ke tembok hingga terluka.
"Beberapa kali bertemu, dia memang sering cerita kalau ingin mengakhiri hubungan dengan kekasihnya. Karena sudah tidak tahan disiksa terus," katanya.
Fera Sempat Mau Dibakar Pelaku
Polisi masih menelusuri kasus pembunuhan Fera di dalam kamar penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Di Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan beberapa barang bukti, seperti 2 unit koper hitam berukuran sedang, pakaian korban, minyak tanah, obat nyamuk dan korek api.
Dari hasil penyelidikan, diduga pelaku mutilasi ini menggunakan modus khusus untuk menghilangkan jejak pembunuhannya. Diduga pelaku ingin membakar jasad korban menggunakan obat nyamuk, korek api dan minyak tanah yang sudah disiapkan.
Pelaku sudah menyusun waktu pembakaran, dengan menghidupkan obat nyamuk yang lama-kelamaan akan menyambar ke minyak tanah yang berada di dekat jasad korban.
"Sudah dirancang dengan timer, sehingga saat kamar ditinggalkan, korban akan terbakar dengan sendirinya. Tapi obat nyamuknya akhirnya mati, jadi tidak sempat terbakar," ujar Direktur Direskrimum Polda Sumsel Kombes Yustan Alviani.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komandan Denpom XIV/3 Kendari, Mayor CPH Usamma mengaku Prada F telah ditahan. Penahanan tersebut dilukan guna melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaBerikut ini foto-foto saat Tamara Tyasmara menangis di persidangan kematian putranya.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku ditengarai merupakan anak dari anggota DPR RI.
Baca SelengkapnyaKasus pun berhasil diungkap dengan penangkapan terhadap satu tersangka inisial ND (20).
Baca SelengkapnyaAsriana, ibu korban menceritakan kondisi anaknya mengalami luka memar di wajah dan leher.
Baca SelengkapnyaSatu per satu fakta baru terus terkuak terkait penganiayaan dialami mahasiswa STIP tingkat satu berinisial P (19) dilakukan empat seniornya
Baca SelengkapnyaKronologi aksi teror yang dilakukan seorang pria asal Surabaya, Jawa Timur kepada teman SMP-nya selama 10 tahun.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat tersangka Gregorius digiring keluar menuju ruang tahanan.
Baca SelengkapnyaMN menyebut penganiayaan yang dialaminya lantaran kekasihnya tak terima ia bergaul dengan teman pria sekampusnya.
Baca SelengkapnyaKejadian ini diketahui publik setelah salah satu rekan korban mengunggah rekaman CCTV ke media sosial.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaAkibat penganiayaan, korban mengalami memar di sekujur tubuhnya dan akhirnya melapor ke polisi.
Baca Selengkapnya