Curhatan mojang geulis Bandung soal sistem pendidikan Indonesia
Merdeka.com - Praktik perploncoan dalam masa orientasi peserta didik baru di Kota Bandung telah dihapus. Pemerintah Kota Bandung lebih mengutamakan pendidikan karakter melalui program 'Bandung Masagi'. Kondisi ini justru membuat para peserta didik merasa lebih baik, khususnya para bagi para siswi.
Para mojang geulis, sebutan bagi perempuan cantik di Bandung, ini merasa dihapusnyaperploncoansejalan dengan aksi revolusi mental.
"Enggak ada kekerasan bagus ya justru. Seperti yang dicanangkan revolusi mental, ya harus diterapkan juga di sekolah," kata siswi kelas XI BPI Kota Bandung, Annisa Febrina, kepada merdeka.com, Senin (18/7) lalu.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
-
Bagaimana PKL membentuk pola pikir siswa? Manfaat PKL yang keempat yaitu untuk membentuk pola pikir siswa agar terkonstruktif secara baik serta memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.
-
Kenapa anak perempuan itu merasa gemas? Usai berfoto, Jenderal Maruli lantas tak segan untuk mengajak tos hingga merangkul gadis cilik berbaju biru itu. Aksinya bersambut. Sang gadis cilik langsung ikut berbalas tos. Ekspresinya Gemas
-
Apa yang membuat anak muda heran? 'Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak,' ucap pemuda tersebut keheranan.
-
Kenapa pelajar berjuang? Mereka yang sebagian berusia masih sangat belia tak gentar menghadapi kolonial Belanda. Di tengah segala kesulitan, mereka tetap bersikukuh melakukan perlawanan terhadap kolonial pada Agresi Militer Belanda I dan II.
Annisa merasa perkenalan siswa baru harus dikemas dengan cara menyenangkan. Karena untuk minta dihormati sebagai senior tidak harus dengan cara mengintimidasi.
"Itu kan katanya untuk bagusin mental. Bukan gitu caranya. Ospek-ospekan? Enggak bangetlah, enggak gitu caranya," ujar perempuan dengan rambut tergerai hingga pundak itu.
Aksiperploncoan juga telah dilarang pemerintah pusat sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikandan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016. Dalam peraturan tersebut ditegaskan sekolah dilarang menerapkanperploncoanmasa orientasi siswa (MOS) baru.
Mojang geulis lainnya, Kartika Wulan, siswi kelas XI SMA Negeri 8 Bandung mengatakan, praktikperploncoan hanya akan membuat ketakutan para siswa siswi dalam menempuh pendidikanbaru. "Bagus ya dienggak adainnyaperploncoanini. Jadi tahun sekarang enggak usah adalagi takut-takutan (ikut MOS). Kalau dulukan tegang," ungkap Kartika kepada merdeka.com, Selasa (19/7) kemarin.
Banyak cara pengenalan lingkungan sekolah terhadap siswa baru dilakukan lebih menyenangkan. Langkah ini tentu membuat para siswa baru makin betah bersekolah. Apalagi sekolahnya menjadi percontohan memperkenalkan masa pengenalan lingkungan sekolah (PLS) berbasis pendekatan karakter.
"Ada caranya ya yang bisa dilakukan biar pada enggak takut, saya saja dulu takut kalau dengar ada kaya gitu (plonco)," ungkap gadis berusia 15 tahun ini.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meyakini hilangnya sistem itu makin membuat hubungan senior dan junior terjalin. Sebab, kegiatanperploncoan dianggapAnies sebagai hal tidak berguna.
"Sekarang eranya sudah berbeda. Bukan kolonial. Budayaperploncoan itu harus diubah, kita ini negaramerdeka dan harus memerdekakan orang lain," kata Anies, kemarin.
Dari situlah Anies lewat kementeriannya sudah melakukan pelarangan adanyaperploncoan di sekolah.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016 disebutkan sekolah dilarang menerapkanperploncoan pada masa orientasi siswa (MOS)baru.
"Ayo menumbuhkan ketangguhan dengan kedamaian," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut, generasi masa depan perlu memiliki kesadaran tentang koperasi. Sebagai bentuk pembelajaran karakter kewirausahaan.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan berbicara soal pergerakan sejumlah kampus yang miris melihat demokrasi di negeri ini.
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaLewat Kampus Menggugat ini, civitas akademika UGM menyerukan untuk bersama-sama mengembalikan etika dan konstitusi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi depan Ganjar, Mahasiswi Unpar bicara soal penguasa seenak jidat yang dianggap sering bersikap semena-mena.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaAnies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca SelengkapnyaAksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaPerundungan, imbuh Ipuk, adalah bagian dari tiga dosa besar pendidikan yang harus dienyahkan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo
Baca Selengkapnya