Curi ikan, kapal Malaysia ditenggelamkan di Belawan
Merdeka.com - Polisi menenggelamkan 1 unit kapal ikan Malaysia di perairan Belawan, Medan, Kamis (8/1). Penenggelaman itu dilakukan setelah mendapat izin dari pengadilan.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan dan penyidikan. Maka setelah mendapat izin dari ketua Pengadilan Negeri, kita lakukan peledakan dan penenggelaman pada hari ini," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo usai memimpin kegiatan penenggelaman.
Penenggelaman dilakukan dengan cara meledakkan kapal. Selanjutnya kapal berangsur-angsur tenggelam.
-
Apa yang terjadi di Pelabuhan Merak? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Kapal berbendera Malaysia itu ditangkap karena melakukan penangkapan ikan di perairan Selat Malaka, Indonesia, pada 9 Desember 2014. Penangkapan dilakukan petugas Direktorat Kepolisian Perairan (Dit Polair) Polda Sumut dalam operasi Sri Gunting.
Ketika disergap, terdapat 4 awak asal Myanmar dalam kapal itu. Ditemukan pula barang bukti berupa 150 kwintal ikan curian. Petugas juga mengamankan sejumlah barang ilegal, berupa bahan bakar minyak (BBM) dan pakaian bekas. "Sudah kita ajukan ke Pengadilan Negeri (PN) Medan," sambung Eko.
Jenderal berbintang dua ini mengakui, penenggelaman ini memang yang pertama dilakukan Polda Sumut. Begitupun, dia berjanji tindakan itu akan berkelanjutan sehingga memberi efek jera kepada kapal-kapal asing.
Selain melakukan operasi di perairan, Polda Sumut juga tengah memberdayakan nelayan untuk berperan aktif mengantisipasi illegal fishing. "Supaya masyarakat di sekitar pantai memberitahukan kepada polisi apabila ada kapal-kapal yang melakukan pencurian, sekaligus melakukan pencegahan," jelasnya.
Polda Sumut pun tengah mengupayakan penguatan polisi di perairan Pantai Timur dan Pantai Barat provinsi ini. "Saat tatap muka dengan Presiden, saya usulkan pentingnya memperkuat Polair di Sumut karena wilayahnya termasuk jalur teramai yang juga berbatasan langsung dengan negara lain," imbuh Eko.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan coba dilakukan pelaku melalui Pelabuhan Teluk Nibung, Provinsi Sumatra Utara
Baca SelengkapnyaPelaku akhirnya bisa ditangkap di atas kapal feri bersama satu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya