Curi motor 70 unit, lima bersaudara ditembak polisi
Merdeka.com - Satreskrim Polres Dumai meringkus gembong curanmor lima bersaudara di Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Kotamadya Dumai, Riau. Tiga diantaranya ditembak pada bagian betis, karena mencoba melawan petugas saat penangkapan, sementara dua lainnya tidak melawan.
Kapolres Dumai AKBP Tonny Hermawan mengatakan, kelima gembong curanmor yang berdomisili di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir itu, selama ini beraksi di dua kabupaten, yakni Dumai dan Rokan Hilir, memiliki masing-masing peran dalam melancarkan aksinya.
"Kelima pelaku curanmor ini mengaku bersaudara, diantaranya bernama Eli (38) Nanang (30) Hendri (30) Ichad (29) dan Inur (35)," ujar Tonny.
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
-
Bagaimana pencuri ayam menjual hasil curiannya? Ia kemudian menjual hewan curiannya dengan harga Rp150 ribu.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
-
Kenapa pencuri menjual ayam mahal itu murah? Karena hal inilah pencuri biasanya menjual kembali barang curian jauh lebih rendah dari harga sebenarnya.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
-
Apa yang dijual SR? SR selama ini dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai dukun. Terbongkarnya aksi SR berawal dari seorang pria yang datang kepadanya dan mengeluh anak perempuannya gagal tunangan.
Menurut Tonny, kelima pelaku curanmor tersebut merupakan pemain lama, bahkan mereka sudah berhasil mencuri sepeda motor sebanyak 70 unit, di dua kabupaten, Dumai dan Rokan Hilir.
"Kelima pelaku ini kerap melakukan aksinya dengan mulus, karena sangat ahli dalam menggunakan kunci T untuk mencuri sepeda motor," kata Tonny.
Selain kelima pelaku, Polres Dumai mengamankan belasan barang bukti sepeda motor hasil curian dari rumahnya, sementara beberapa BB sudah dijual.
"Hasil curian berupa belasan sepeda motor tersusun rapi di rumahnya. Dari pengakuannya, barang bukti curian dijual ke kabupaten tetangga, yakni Rokan Hilir," terang Tonny.
Tersangka Eli, sebagai kakak tertua dalam keluarga mereka menjadi pimpinan dalam melakukan curanmor itu. Tak ayal Eli pun mendapatkan jatah uang hasil penjualan Barang bukti paling banyak.
Hasil curian di jual dengan harga antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta setiap unit, tergantung jenis sepeda motornya.
"Lalu sebagai pimpinan kelompok, tersangka Eli mendapat bagian lebih besar. Sedangkan pelaku lainnya, mendapat bagian Rp 300 ribu," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaUang dari hasil penjualan motor hasil curian itu dikumpulkan oleh pelaku untuk kemudian digunakan membeli satu unit mobil.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, dua orang inisial U dan A telah ditangkap di Lebak, Banten.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakut-nakuti jika kepergok saat beraksi
Baca SelengkapnyaPelaku pun mengaku dapat menjual sepeda motor tersebut dengan harga lebih tinggi di pasaran, dibandingkan dijual tanpa kelengkapan surat-surat.
Baca SelengkapnyaDari hasil penggeledahan, petugas menemukan sebanyak 675 unit sepeda motor yang siap dikirim ke luar negeri
Baca SelengkapnyaSindikat pencuri bajaj ini terungkap setelah mendalami laporan polisi dari seorang warga.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima orang tersangka sindikat pencurian bajaj
Baca Selengkapnyapasangan suami istri yang berprofesi sebagai satpam di kawasan BSD, Tangerang ditangkap karena terlibat sindikat curanmor
Baca SelengkapnyaPolisi telah menangkap lima orang tersangka kasus pencurian bajaj. Dua di antaranya merupakan eksekutor yang telah beraksi selama 18 kali.
Baca SelengkapnyaPengakuan para pelaku sudah beraksi di 30 lokasi berbeda di Kawasan Bandara, Jakarta Barat dan Tangerang
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca Selengkapnya