Curi Rp 31 juta di ruang kepala sekolah, 2 pria nyaris tewas dihajar
Merdeka.com - Beni dan Fery, dua pria pelaku pencurian uang di kantor Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Jatisari, Karawang, Jawa Barat babak belur dihajar puluhan massa. Keduanya menjadi sasaran amuk warga setelah berhasil ditangkap saat akan melarikan diri.
Massa yang kesal dengan ulah kedua pelaku, tanpa ampun menghajarnya dengan pukulan dan tendangan. Bahkan beberapa di antaranya berusaha untuk menghabisi nyawa kedua pencuri itu.
Nyawa kedua pelaku pencurian Beni dan Fery tertolong setelah petugas Kepolisian dari Sektor Jatisari datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya mengamankan pelaku ke Mapolsek setempat.
-
Bagaimana cara anak-anak di sekolah pencuri mendapatkan uang? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Siapa saja yang mengajar di sekolah pencuri? Pengajar dari tempat ini yaitu anggota geng, dan pelaku kriminal yang pernah dihukum.
-
Bagaimana cara kepsek SDN 1 Cibeureum melakukan pungli? Nopi berdalih jika dirinya merasa iba dengan orang tua tersebut, akhirnya menerima amplop dan memperbolehkannya masuk ke sekolah tersebut.'Apapun alasannya, praktek pungutan di luar aturan tidak dibenarkan.
-
Siapa yang menerima uang pungli? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjatuhkan sanksi etik terhadap PLT Karutan periode 2020-2021, Ristanta. Ia terbukti terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) dengan menerima sejumlah uang Rp30 juta dari para tahanan.
-
Siapa yang berjanji memberikan gaji UMP kepada guru ngaji di Jakarta? Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengatakan akan memberikan gaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) kepada guru ngaji di Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Ganjar terhadap pungli di SMKN 1 Sale? “Dia kita bebastugaskan. Kemudian kita melakukan pengecekan dan minta (uang tarikan) untuk dikembalikan,“ kata Ganjar di sela kunjungan di Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7/2023) malam.
Peristiwa pencurian yang dilakukan Beni dan Feri, dilakukan keduanya saat kantor sekolah dalam keadaan kosong, kemudian salah satu dari mereka masuk dan mengambil uang yang tersimpan di meja.
"Awalnya kan itu uang disimpan di meja kerja saya, saat kejadian kantor kosong karena saya juga tengah melakukan supervisi ke kelas. Begitu saya masuk lagi ke ruangan ada pria yang keluar dari kantor dan tahunya uang hilang dan saya langsung teriak maling," kata korban sekaligus Kepala Sekolah SD Negeri 1 Jatisari, Didah Rodiah, Kamis (1/9).
Uang yang dicuri pelaku sebelumnya diperuntukkan bagi pembayaran gaji guru di sekolah tersebut dan baru diambil oleh Didah Rodiah dari kantor UPTD Pendidikan Jatisari.
"Jumlah uangnya Rp 31 juta. Iya untuk gaji guru dan saat dicuri baru saja diambil dari UPTD," jelas Didah.
Setelah beraksi, kedua pelaku sempat berusaha melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor jenis skutik bernomor Polisi F 3404 IM.
"Pelaku ditangkap setelah dikejar sama warga, karena mendengar saya teriak minta tolong ada maling," tambah Didah.
Selanjutnya bersama barang bukti berupa uang senilai Rp 31 juta dan sepeda motor yang digunakan, kedua pria tersebut digelandang ke Mapolsek Jatisari untuk menjalani proses hukum. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaSeorang guru pria, SF (45), mengalami banyak luka di tubuhnya. Dia dikeroyok oleh dua remaja tak lain murdinya sendiri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pencurian itu terjadi pada Senin (6/11) kemarin. Kasus ini masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini yang bersangkutan sulit dihubungi. Hal tersebut juga yang mendorong para orang tua melakukan aksi yang isinya menuntut agar uang mereka kembali.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sopir Kepala Dispendik dan mengaku bisa meloloskan siswa pada PPDB 2023. Orang tua sudah bayar puluhan juta tapi anaknya lolos PPDB.
Baca SelengkapnyaGanjar menambahkan, tindakan tegas tersebut merupakan langkah agar kejadian serupa tidak terulang di sekolah lain.
Baca SelengkapnyaMotif dua pelajar melakukan perusakan dan pembakaran kelas masih didalami.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.
Baca SelengkapnyaPungutan infaq untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPengakuan itu disampaikan Supriyani saat diperiksa Propam Polda Sultra.
Baca Selengkapnya