Curi uang Rp 51 ribu buat beli layangan, bocah 8 tahun tewas dianiaya ibunya
Merdeka.com - Seorang ibu di Malang, Jawa Timur, tega menganiaya putra kandungnya masih berusia delapan tahun hingga meninggal dunia. Perempuan bernama Masripah itu naik pitam karena sang anak bernama Syaiful Anwar mengambil uangnya sebesar Rp 51 ribu untuk beli layang-layang.
"Ibunya atau pelaku ini marah gara-gara anaknya mengambil uang Rp 51 ribu. Uang tersebut oleh anaknya untuk beli mainan, untuk beli layang-layang Rp 26 ribu dan Rp 25 ribunya disimpan," kata Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adrian Wimbarda saat dihubungi, Rabu (20/6) malam.
Pelaku memukul korban menggunakan gayung dan membenturkan ke tembok. Sehingga menimbulkan sejumlah luka memar. Korban sempat demam tinggi, namun meninggal dunia setelah dalam perjalanan menuju rumah sakit.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Masripah aniaya putranya hingga tewas ©2018 Merdeka.com/Darmadi Sasongko
"Hasil visum sementara ditemukan luka di bagian kaki, dada sebelah kanan, di tangan kanan dan di bibir. Hasil pemeriksaan, ibunya melakukan penganiayaan dengan memukul menggunakan gayung," jelas Adrian.
Korban dinyatakan meninggal dunia oleh Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kanjuruan di Kepanjen pada Rabu pukul 1.30 dini hari. Sementara penganiayaan diduga dilakukan sekitar Selasa siang.
"Pelaku kita tahan, dan empat orang saksi sudah kita periksa. Sementara jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang guna autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya," jelasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat WSU melakukan pencurian ternyata EM tengah berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat meminta sejumlah uang kepada ibu korban. Lantaran tidak kunjung diberi, tersangka nekat menculik dan menyandera anak korban.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan, jasad korban EV dengan posisi tertutup terpal yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Baca SelengkapnyaBahkan, uang kertas yang ditabung di dalam celengan tersebut terlihat hancur hingga tak berbentuk usai dimakan rayap.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga motif pria berinisial IJ (54) penyandera bocah di Pejaten karena urusan dengan ibu korban.
Baca SelengkapnyaKorban dicabuli sebanyak dua kali oleh pelaku berinisial DS (61)
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaAda dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami
Baca SelengkapnyaMotif melakukan kekerasan alasannya karena untuk menghukum korban. Namun dijelaskan apa kesalahan korban hingga dianiaya begitu sadis.
Baca SelengkapnyaSadisnya Ayah di Tangerang Aniaya Anak Sambung hingga Tewas
Baca Selengkapnya