Daeng Koro, dulu main voli di Kopassus kini jadi gembong teroris
Merdeka.com - Nasib Daeng Koro berujung di timah panas polisi. Daeng Koro dinyatakan tewas setelah baku tembak sekitar 45 menit saat terdeteksi turun gunung guna mencari perbekalan di Parigi Moutong, Sulteng, beberapa hari lalu.
Polisi menyebut pria ini ada di sejumlah aksi teror di Poso. Termasuk pembunuhan sadis pada dua anggota polisi, dua tahun lalu.
Keberhasilan menewaskan Daeng Koro langsung dilaporkan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti kepada Presiden Jokowi di Istana, Senin (6/4) kemarin. Moeldoko menyebut Daeng Koro bisa ditembak akibat sinergi pasukan TNI dan kepolisian di Gunung Biru.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menangkap Popo? Ia pun akhirnya ditangkap pihak kepolisian Polda Jambi.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
"Kita bisa bayangkan ketinggian gunung biru berapa, memang kepolisian sulit masuk ke sana. TNI datang ke sana sudah pasti secara psikologis kelompok Santoso ini pasti nggak nyaman. Kan turun (TNI), kepolisian bisa banyak berbuat di sana. Perlu dikembangkan sinergi seperti itu," ujarnya.
Moeldoko menyebut Santoso memang punya kemampuan lebih. Sebagai mantan anggota TNI dan pecatan Kopassus dia mampu bergerak lebih taktis.
"Ya punya keahlian kalau mantan tentara memang," ujar Moeldoko.
Daeng Koro alias Sabar Subagyo memang dulu pernah bertugas di Kopassus. Tapi pihak Kopassus mengaku Daeng Koro sudah dipecat tahun 1992 karena berzina dengan istri prajurit lain.
Kopassus menyatakan pria dengan pangkat terakhir Kopral Dua ini tak pernah mengikuti pendidikan khusus. Saat itu Daeng Koro tak lulus seleksi pendidikan Komando. Dia juga tak pernah mengikuti kegiatan latihan khusus. Selama empat tahun dia hanya main voli dan bertugas di detasemen markas.
"Kemudian dia (Daeng Koro) ditampung di Denma Cijantung selama 4 tahun. Karena tidak mempunyai kualifikasi Komando, tidak pernah mengikuti latihan-latihan yang bersifat khusus. Kegiatan selama ditampung di Denma hanya mengikuti TC (training Center) voli karena memang bisanya hanya bermain voli Karena tidak lulus seleksi masuk Komando, tahun 1985 dikirim ke Kariango untuk menjadi anggota Brigif Linud 3/Tbs Kostrad," kata Penerangan Kopassus Mayor Ahmad Munir.
Sementara itu Kepala Dinas Penerangan TNI AD Kolonel Wuryanto mengaku Daeng Koro bukan sulit ditangkap karena keahliannya. Namun karena sifatnya yang terus berpindah.
"Ada juga masyarakat yang menyembunyikan mereka," kata Wuryanto.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca SelengkapnyaBocah cilik kecil ini tak disangka masuk Akpol. Ia pun kini menjadi perwira yang dulunya nyaris menjadi korban penembakan teroris.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan pelaku telah menunggu korban di Polres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek dan menangkap BO di kebun sawit milik warga.
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, ia dikenal sebagai penjahat kelas kakap
Baca Selengkapnya"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.
Baca Selengkapnya