Dahlan Iskan Cerita Pernah Bermimpi Jadi Presiden RI
Merdeka.com - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengakui bahwa sebenarnya ia ingin menjadi pemimpin di Indonesia. Impian ini muncul saat usianya masih 30 tahun.
Impiannya untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia itu pudar saat menyadari dirinya termasuk orang yang ekstrem. Ia merasa, orang-orang ekstrem tidak akan bisa menjadi pemimpin di negara demokratis seperti Indonesia.
“Saya umur 30 memimpikan menjadi pemimpin di masa depan, tetapi saya ekstrem, tidak mungkin. Untuk negara demokrasi seperti Indonesia, tidak mungkin yang ekstrem jadi pemimpin di masa mendatang,” ujar Dahlan Iskan dalam webinar ‘Membangun Kepemimpinan Indonesia Maju di Tengah Krisis Global’ yang diselenggarakan oleh Partai Gelora, Sabtu (15/8).
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Bagaimana cara demokrasi dijalankan di Indonesia? Dalam setiap pemilu, rakyat Indonesia memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka secara bebas dan adil. Pemilihan umum yang bebas dan adil ini telah membantu memastikan pergantian kekuasaan yang damai antara pemerintahan yang satu dengan yang lainnya.
-
Kenapa Indonesia menggunakan demokrasi? Demokrasi telah menjadi landasan yang diterapkan oleh berbagai masyarakat di dunia. Konsep ini menekankan prinsip pemerintahan oleh rakyat, untuk rakyat, dan dari rakyat.
-
Bagaimana dinasti politik berdampak pada kualitas demokrasi di Indonesia? Didominasi Orang-Orang Politik Arga melihat, sejauh ini partai besar sekalipun didominasi oleh orang-orang dari lingkup politik, bukan dari masyarakat luas. Bahkan jabatan strategis dengan mudah diperoleh dari hubungan keluarga dan kerabat. Dampaknya semakin sulit bagi individu dari kalangan masyarakat biasa untuk ikut andil dalam politik.
-
Siapa yang berperan penting dalam demokrasi Indonesia? Dalam sistem demokrasi parlementer, partai politik berperan penting. Partai politik merupakan wadah bagi rakyat untuk mengungkapkan aspirasi dan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
-
Sistem demokrasi apa yang diterapkan di Indonesia sekarang? Demokrasi pada masa reformasi di Indonesia menunjukkan beberapa karakteristik yang penting. Salah satunya adalah kebebasan pers yang semakin berkembang seiring dengan reformasi politik yang terjadi.
Selanjutnya, Dahlan menambahkan bahwa orang Indonesia cenderung berkelompok. Ada banyak sekali kelompok di Indonesia. Mulai dari kelompok keagamaan maupun suku. Dari banyaknya kelompok besar agama-agama di Indonesia saja, masih dibagi lagi menjadi sub kelompok yang lebih kecil. Dari begitu banyaknya kelompok di Indonesia, seorang pemimpin sebaiknya menurut Dahlan, harus berada di tengah.
“Karena sebaik-baiknya kelompok adalah kelompok yang di tengah-tengah. Artinya tidak (cenderung) ke sana, ke sini, tapi punya karakter dan punya kemampuan untuk membawa negara maju,” ujarnya.
Untuk bisa menjadi pemimpin di Indonesia, berada di tengah saja tidak cukup. Menurut Dahlan, di era demokrasi seperti ini, seorang calon pemimpin harus populer di semua kelompok itu.
“Harus diakui, Indonesia ini orangnya berkelompok. Ada kelompok Islam, Kristen, Hindu, Islam Jawa, Islam luar Jawa. Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU). Bahkan ada Muhammadiyah Amien Rais, Muhammadiyah apalagi? Nah dalam kesukuan, ada adat Jawa, Jawa Islam. Nah yang terpilih adalah yang populer di semua kelompok ini,” ujarnya.
Untuk menjadi seseorang yang populer di semua kalangan menurutnya tidaklah mudah. Dia merasa bahwa seorang ekstremis seperti dirinya tidak akan bisa populer. Ia tidak mau menyangkal kenyataan bahwa akan sulit untuk terpilih menjadi seorang pemimpin di Indonesia bila tidak populer.
“Kalau bicara tentang pemimpin bangsa, akan menghadapi kenyataan bahwa tidak akan terpilih kalau tidak populer. Harus populer dan untuk populer itu tidak gampang. Pasti yang ekstremis tidak populer,” ujarnya.
Dalam webinar tersebut, Dahlan Iskan diusulkan menjadi calon presiden 2024 oleh salah satu peserta. Dahlan merespons usulan itu dengan candaan. Ia mengatakan bahwa Partai Gelora yang merupakan partai baru tidak memiliki beban di masa lalu. Berbeda dengan dirinya yang memiliki beban di masa lalu. Sehingga menurutnya, partai Gelora harus bisa melakukan terobosan dalam merebut hati rakyat.
"Katanya tadi Partai Gelora menyiapkan pemimpin-pemimpin, ya jangan lah. Partai Gelora tidak ada beban apapun, ya mulailah sesuatu yang menerobos. Saya kan sudah tersangka beberapa kali," ujar Dahlan sambil tertawa.
Dahlan pun melihat bahwa orang-orang di balik partai Gelora lebih mementingkan kualitas, moralitas dibandingkan kepopuleran semata.
“Saya kira teman-teman partai Gelora, kurang lebih seperti PKS lah. Saya enggak tahu orang luar. Artinya partai ini mementingkan kualitas dan moralitas,” pungkasnya.
Partai baru yang dinahkodai oleh mantan Ketua Partai PKS ini sedang menyiapkan pemimpin-pemimpin Indonesia ke depan. Partai Anis Matta dan Fahri Hamzah cs ini mengaku sedang membangun narasi Indonesia menjadi lima besar kekuatan dunia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cawapres Muhaimin Iskandar tegas menolak usulan DPR soal Gubernur DKI dipilih oleh presiden.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku sempat tidak mau menjadi presiden jika negara Indonesia penuh kerusuhan dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai kepala daerah langsung dipilih presiden berbahaya.
Baca Selengkapnya"Indonesia ini pemilu sudah setiap 5 tahun. Jadi menang kalah itu suatu hal yang biasa. Namun pemerintah jalan terus," kata Airlangga
Baca Selengkapnyaetapi ia menyatakan bersama Anies Baswedan bertekad untuk membawa perubahan.
Baca SelengkapnyaJK kemudian bicara tentang demokrasi. Menurut dia, banyak yang salah kaprah dalam memahami demokrasi.
Baca SelengkapnyaDi hadapan mahasiswa, Hasto menyinggung soal demokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCak Imin berjanji akan menyempurnakan demokrasi Indonesia jika menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga menyinggung soal ambang batas nol persen menjadi yang terbaik untuk menyaring calon pemimpin nasional.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto tegas menolak Gubernur Jakarta nantinya akan ditunjuk langsung oleh Presiden seusai Ibu Kota pindah ke IKN.
Baca SelengkapnyaGagasan itu dikatakan Surya Paloh perlu dihormati.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyinggung drama korea atau drakor yang berkaitan dengan demokrasi.
Baca Selengkapnya