Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dahlan Rais: Dakwah itu memerlukan kekuasaan

Dahlan Rais: Dakwah itu memerlukan kekuasaan Dahlan Rais. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kandidat Ketua Umum Muhammadiyah Dahlan Rais menolak usul pucuk pimpinan boleh merangkap jabatan di partai politik. Hal itu dinilainya tidak sesuai dengan amanat Kiai Ahmad Dahlan.

"Kita merujuk pada pesan pendiri, Kiai Ahmad Dahlan. Jangan mendua atau 'berpoligami'," kata Dahlan Rais di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Namun, dia menyatakan hubungan Muhammadiyah dengan partai politik tidak boleh terputus. Sebab, keduanya saling membutuhkan untuk mewujudkan tujuannya.

"(Menabukan hubungan) itu tidak boleh. Dakwah itu memerlukan kekuasaan. Jika dakwah itu sesuai kekuasaan akan ada proses akselerasi jika ada jarak akan ada masalah," terang dia.

Berikut petikan wawancara Efendi Ari Wibowo dan Muhammad Hasits dari merdeka.com, Senin (3/8):

Bagaimana pandangan Anda soal ketua umum PP Muhammadiyah boleh merangkap jabatan di partai politik?

Kita merujuk pada pesan pendiri, Kiai Ahmad Dahlan. Jangan mendua atau berpoligami. Jadi ketua Muhammadiyah itu amanah yang berat.

Apa kelemahan Muhammadiyah saat ini dan gagasan Anda ke depan?

Ada cerita, saat saya memimpin Muhammadiyah di Jawa Tengah. Anggota DPRD tanya ke saya, kok teman-teman Muhammadiyah ini telmi (telat mikir soal politik).

Memang dunia dakwah dan politik ini berbeda, makanya jika mereka berpindah dari dakwah ke politik akan tergagap-gagap. (Ini memperlihatkan) satu sisi Muhammadiyah nampak menabukan politik, tetapi saat proses berjalan kok menuntut.

Saya mengajukan tiga hal. Satu, setiap pileg kader dikumpulkan dan dilepas dengan doa. Itu kader dari partai manapun. Kedua diberi bekal, andai mau seperti itu akan luar biasa.

Ketiga, pendidikan, pelatihan-pelatihan. Kita kan punya banyak pelatihan dan pelatihan politik sekarang kita belum punya.

Bagaimana Anda memandang hubungan Muhammadiyah dengan partai politik?

(Menabukan hubungan) itu tidak boleh. Dakwah itu memerlukan kekuasaan. Jika dakwah itu sesuai kekuasaan akan ada proses akselerasi jika ada jarak akan ada masalah.

Hubungan itu saling membutuhkan, kenapa tidak memandang realitas itu. Saya kira harus (mendukung kader di partai politik). Kan nanti akan memetik sendiri.

Muktamar Muhammadiyah kelihatannya adem ayem, apa tidak ada persaingan antar calon?

Kalau persaingan itu ada. Tapi itu bisa dikelola dengan baik sehingga yang terjadi tetap dalam konteks persahabatan dan persaudaraan.

Menarik melihat pertemuan alumni Pemuda Muhammadiyah, walau saya tidak sampai selesai. (Kelihatan) seolah mereka (kandidat) menunjukkan aku lah yang pantas.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Muhammadiyah Silakan Pengurusnya Jadi Caleg: Tak Perlu Mundur Hanya Nonaktif Sementara
Muhammadiyah Silakan Pengurusnya Jadi Caleg: Tak Perlu Mundur Hanya Nonaktif Sementara

"Hanya nonaktif saja untuk periode waktu tertentu selama mereka kampanye,"

Baca Selengkapnya
Jelang Pilpres 2024, Begini Sikap Politik Muhammadiyah
Jelang Pilpres 2024, Begini Sikap Politik Muhammadiyah

Muhammadiyah selalu waspada kalau sampai kekuasaan disalahgunakan

Baca Selengkapnya
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan organisasinya bukanlah organisasi politik meski aktif dalam mendirikan dan mengawal kemajuan bangsa

Baca Selengkapnya
Wamen ATR Raja Juli Antoni: Kader Muhammadiyah Jangan Jago Kandang, Harus Diuji
Wamen ATR Raja Juli Antoni: Kader Muhammadiyah Jangan Jago Kandang, Harus Diuji

Raja Antoni, merasa heran apabila terdapat Kader Muhammadiyah menganggap kesalehan sosial tidak lagi keren, dan memilih kesalehan personal..

Baca Selengkapnya
Din Syamsuddin: Saya Haqqul Yakin Warga Muhammadiyah Dukung Anies-Cak Imin
Din Syamsuddin: Saya Haqqul Yakin Warga Muhammadiyah Dukung Anies-Cak Imin

Din menyatakan keyakinannya bahwa warga Muhammadiyah dukung Anies-Cak Imin depan Ketua Umum PKS.

Baca Selengkapnya
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?

Megawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.

Baca Selengkapnya
Dakwa Keagamaan Diminta Memuat Narasi Toleran Terhadap Perbedaan
Dakwa Keagamaan Diminta Memuat Narasi Toleran Terhadap Perbedaan

Semboyan Bhineka Tunggal Ika jika dipahami dan diamalkan dengan sungguh-sungguh diharapkan mampu menerima orang yang berbeda

Baca Selengkapnya
Reaksi Yaqut akan Didisiplinkan PKB Buntut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis
Reaksi Yaqut akan Didisiplinkan PKB Buntut Pernyataan Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis

Yaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut

Yaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.

Baca Selengkapnya
MUI: Cegah Dai Kedepankan Intoleransi, Provokasi dan Pecah Belah Umat
MUI: Cegah Dai Kedepankan Intoleransi, Provokasi dan Pecah Belah Umat

Kehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Utamakan Kerukunan dan Jalankan Nilai Pancasila
Masyarakat Diingatkan Utamakan Kerukunan dan Jalankan Nilai Pancasila

Pentingnya mengedepankan kerukunan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai

Baca Selengkapnya