Daki gunung bersama anak, Endang meninggal di Semeru
Merdeka.com - Seorang pendaki di Gunung Semeru meninggal dunia di Semeru. Pendaki tersebut bernama Endang Hidayat (53) beralamat di Jalan Carita C No. 199 Blok VII RT 006, RW 008, Sepanjang Jaya Rawa Lumbu-Bekasi.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari mengatakan, korban naik dari Pos Ranupane Rabu (25/12) siang.
"Naik tadi siang dari Ranupane, meninggal di Watu Rejeng jam 18.00 WIB," ujar Ayu, saat dihubungi merdeka.com, Kamis (26/12).
-
Bagaimana proses evakuasi pendaki di Gunung Lawu? “Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi survivor. Sekitar pukul 13.00, tim TRC mengabarkan kalau kondisi pendaki sudah tidak tertolong dan kami langsung melakukan evakuasi,“ kata Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto, dikutip dari ANTARA pada Senin (26/6).
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Bagaimana proses evakuasi penumpang KA Argo Semeru dan Argo Wilis? 'Proses evakuasi sudah berjalan lancar. Tinggal satu gerbong yang barangnya belum bisa dievakuasi. Tapi penumpangnya sudah bisa dievakuasi,' ujar Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati dikutip dari ANTARA.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Bagaimana cara memindahkan Gunung Semeru? Dewa Wisnu menjelma menjadi kura-kura yang besar, lalu menggendong Mahameru. Dewa Brahma pun mengubah dirinya menjadi ular yang panjang, lalu melilit gunung itu agar bisa ditarik ke Tanah Jawa.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
Laporan itu diketahui dari anaknya yang juga ikut bersama korban mendaki, Danu Swandana. Proses evakuasi kini telah dilakukan. Jenazah korban telah dibawa ke RSSA Malang.
"Korban sudah dievakuasi ke RSSA Malang tadi malam jam 01.00 WIB," ujar Ayu.
Menurut Ayu, rencananya jenazah korban akan diterbangkan ke Jakarta oleh keluarga. Diduga korban meninggal akibat penyakit jantung yang dideritanya.
"Untuk sementara belum divisum. Namun diperkirakan jantung. Demikian yang dapat kami laporkan," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaBasarnas Bali akhirnya menemukan identitas pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi korban pasca-letusannya gunung api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir itu bernama Siska Afrina (22) asal Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaLima di antaranya sudah ditemukan lebih dulu dan sudah selesai diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi tidak bisa berjalan baik.
Baca SelengkapnyaHingga kini status Gunung Marapi berada pada level II (Waspada).
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca Selengkapnya