Dalam 1 hari Polantas gadungan ini raup Rp 900 ribu dari memeras
Merdeka.com - Seorang Polantas gadungan ditangkap petugas Polsek Metro Tamansari karena memeras pengendara yang melanggar jalur busway di wilayah Jakarta Barat. Dalam beraksi, pria bernama Ismayanto itu menggenakan seragam polisi lengkap dan memiliki surat tilang yang dicetak sendiri.
Ismayanto menargetkan aksinya terhadap pengendara yang masuk jalur busway di Jakarta Barat. Dalam satu hari, dia bisa mengantongi Rp 900 ribu dari hasil memeras pengendara.
Ismayanto ditangkap di sebuah warung saat tengah menghitung uang hasil kejahatannya, kemarin. Dia tak berkutik saat dua anggota Sabhara Polsek Metro Tamansari, Aiptu Slamet Waluyo dan Aipda Sugiarto memergokinya sedang menghitung uang hasil 'razia'.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang menggagas Transjakarta? Pertama kali digagas tahun 2001 dan ditindaklanjuti saat era Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
-
Bagaimana sang pembajak mengancam penumpang? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Awalnya dia mengaku sebagai anggota Polantas Polda Metro Jaya dengan pangkat Bripka kepada dua personel polisi itu. Namun setelah didesak, bapak empat anak ini akhirnya mengakui sebagai polisi palsu. Demikian dilansir Humas Polda Metro Jaya, Jumat (5/7).
Dia kemudian digelandang ke kantor polisi. Saat beraksi dia menggenakan seragam polisi dengan nama Bripka Biantoro. Dia membeli seragam itu dengan harga Rp 200 ribu di Pasar Senen, Jakpus.
Baca juga:
Pura-pura jadi polisi, lulusan SD peras dua mahasiswa Undip
// // (mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Patsus merupakan prosedur yang dijalankan oleh Provos terhadap polisi yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaViral aksi pungutan liar bermodif tarif parkir di kawasan masjid Istiqlal, Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerjadii cekcok berujung sopir Transjakarta yang kesal karena jalannya terhalang puluhan motor yang mencoba memutar balik.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Hartono menanggapi soal marak parkir liar di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPenindakan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kedisiplinan.
Baca SelengkapnyaSebuah rekaman video memperlihatkan sopir bus menjadi korban pungutan liar (pungli) di kawasan Thamrin City.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus jukir liar ini sebelumnya telah sempat diungkap oleh Polres Metro Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaAkibatnya mobil yang berada di lajur satu terpaksa berhenti sesaat.
Baca SelengkapnyaAlhasil, uang Rp1,5 juta di dalam tas miliknya terpaksa diberikan karena takut ditembak
Baca SelengkapnyaPenindakan dilaksanakan serentak di lima wilayah Jakarta, mulai pukul 07.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli.
Baca Selengkapnya