Dalam 2 Bulan Penderita Gizi Buruk di Serang Bertambah 18 Orang, Total 102 Jiwa
Merdeka.com - Penderita gizi buruk di Kota Serang mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan mencatat ada sebanyak 102 anak yang menderita gizi buruk. Sebanyak 6 anak meninggal akibat gizi buruk pada awal 2019 di Kota Serang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang Toyalis mengatakan dua bulan sebelumnya sebanyak 84 penderita kini sudah bertambah menjadi 102 penderita gizi buruk di Ibu Kota Provinsi Banten.
Ia menuturkan di tahun 2019 sudah 6 anak penderita gizi buruk meninggal dunia, data ini menunjukan jumlah kematian akibat gizi buruk di Kota Serang juga meningkat, diketahui, di tahun 2018 hanya 4 penderita yang meninggal dunia.
-
Apa dampak malnutrisi pada anak? Malnutrisi, khususnya stunting, berdampak langsung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai potensi optimal.
-
Apa dampak malnutrisi pada anak kanker? Malnutrisi pada anak penderita kanker dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mereka. Anak yang malnutrisi berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi selama pengobatan kanker, termasuk kesulitan menentukan dosis obat yang tepat, peningkatan risiko infeksi, dan lambatnya pemulihan setelah terapi.
-
Kapan situasi gizi buruk ini terjadi? 'Dalam dua pekan, kami mendeteksi lebih dari 250 pasien gizi buruk,' jelas direktur rumah sakit Kamal Adwan, Dr Hassam Abu Safah, dikutip dari Sky News, Selasa (9/7).
-
Mengapa anak kanker lebih rentan malnutrisi? Penderita kanker berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan gizi dibandingkan dengan individu lainnya. Jika anak mengalami kanker, kekurangan gizi dapat berdampak negatif pada efektivitas pengobatan, stamina, proses pemulihan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
-
Apa saja penyebab penyakit anak akibat makanan? Makanan seperti daging, ayam, ikan, hingga susu bisa menjadi sumber kontaminasi jika tidak ditangani dengan benar.
-
Apa jenis kanker yang paling sering menyerang anak di Indonesia? Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak adalah leukemia (kanker darah), lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak.
"Awalnya memang hanya 84 anak bergizi buruk, namun kemarin baru mendapatkan data lagi sudah menjadi 102 jumlahnya. Di tahun ini sudah 6 orang yang meninggal," kata Toyalis saat dikonfirmasi, Kamis (2/5).
Kecamatan Kasemen yang dikenal paling kumuh di Kota Serang menjadi daerah paling dominan penyebaran penderita gizi buruk. Sedangkan, sisanya tersebar di kecamatan lain.
"Untuk Kasemen itu jumlahnya sebanyak 30 orang. Sisanya tersebar merata di semua kecamatan. Bahkan Kecamatan Serang pun ada," tuturnya.
Untuk menekan angka penderita, pihaknya menyiapkan dua klinik di Kota Serang khusus untuk menangani penderita gizi buruk. "Saat ini sudah ada dua klinik tersebut. Satu di Serang dan satunya lagi berada di Kilasah," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaAnak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaAncaman masalah ganda nutrisi bisa dialami Indonesia akibat stunting di anak dan obesitas di orang dewasa.
Baca SelengkapnyaTidak ada pasien anak rujukan dari luar provinsi Jateng di RS Kariadi Semarang.
Baca SelengkapnyaWalau selalu disebut sebagai penyebabnya, namun gagal ginjal tidak selalu disebabkan junk food dan minuman manis.
Baca Selengkapnya"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provins Jawa Barat mencatat pasien anak yang menjalani cuci darah mencapai ratusan orang.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Data Mengejutkan Kasus Bunuh Diri Anak
Baca Selengkapnya