Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dalam sidang, ahli ungkap kerusakan dalam reklamasi Pantai Makassar

Dalam sidang, ahli ungkap kerusakan dalam reklamasi Pantai Makassar Hakim PTUN Makassar gelar sidang di atas lokasi reklamasi. ©2016 merdeka.com/mappesona

Merdeka.com - Sidang gugatan reklamasi Centre Poin of Indonesia (COI) di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Makassar, berlanjut dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi ahli, Selasa (24/5). Kedua belah pihak saling mengajukan saksi andalan mereka, yakni Walhi Sulsel selaku penggugat, dan Pemprov Sulsel bersama PT Yasmin selaku tergugat dan tergugat intervensi.

Sidang digelar di ruang sidang utama dipimpin hakim ketua Tedi Romyadi. Dia mempersilakan Walhi Sulsel melalui tim kuasa hukumnya dari LBH Makassar mengajukan ahli. Mereka menyodorkan Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Laut, Irham Rapi, kepada hakim buat membuktikan materi gugatan soal reklamasi.

Irham dalam paparannya menggunakan rekaman citra satelit sejak 2000 hingga 2015, menunjukkan perubahan kondisi pantai di Makassar setelah dilakukan reklamasi.

Pada 2000 lalu, lanjut Irham, masih terdapat hutan mangrove sepanjang 3,5 kilometer di lokasi tanah tumbuh, menjadi target reklamasi. Di atas tanah tumbuh itu ada pemukiman masyarakat nelayan, yang menangkap ikan, kepiting, dan udang.

"Namun, tahun 2015, ekosistem di tanah tumbuh itu semuanya sudah tidak ada. Warga nelayan bersama rumah-rumahnya juga sudah tidak ada. Jelas terlihat di rekaman citra satelit," kata Irham.

Irham meyakini di lokasi itu terdapat hutan mangrove. Dia menyatakan jejak tumbuhan bisa dideteksi berdasarkan hasil penelitian.

Hanya saja, keberadaan Irham dipermasalahkan pihak tergugat. Biro Hukum dan HAM Pemprov Sulsel, Lutfi Natsir, meminta Irham menunjukkan kualifikasinya sebagai ahli.

Irfan mengatakan, sejak mahasiswa dia aktif melakukan penelitian tentang pantai dan pesisir. Dia juga menjadi peserta dan penyaji materi tentang konservasi laut. Dia juga menunjukkan sejumlah sertifikat sebagai bukti keterlibatannya dalam berbagai kegiatan itu.

"Kita pertanyakan sertifikasi saksi ahli dari Walhi itu, karena nantinya ada pemaparan dari dia. Jadi kami harus yakin bahwa yang bersangkutan itu benar-benar expert, dan hasil penelitiannya valid atau tidak," kata Lutfi Natsir.

Irham lantas memperlihatkan sertifikatnya selaku penyaji materi, dan hasil-hasil penelitian pernah dilakukannya, di lokasi yang kini menjadi objek reklamasi.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Jejak Kehidupan di Pantai Muara Beting yang Tergerus Abrasi
FOTO: Jejak Kehidupan di Pantai Muara Beting yang Tergerus Abrasi

Sejak 1990-an, kawasan Pantai Muara Beting tergerus abrasi.

Baca Selengkapnya
46 Hektare Mangrove Raib Dampak Proyek Pembangunan Tol Semarang - Demak
46 Hektare Mangrove Raib Dampak Proyek Pembangunan Tol Semarang - Demak

Proyek pembangunan ruas jalan tol seksi I Semarang - Sayung yang dilakukan pemerintah pada tahun 2023 berimbas pada ekosistem lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya
Polda Sumut Sikat Habis Pembalak Mangrove, Pemilik Dapur Arang Lakukan Ini
Polda Sumut Sikat Habis Pembalak Mangrove, Pemilik Dapur Arang Lakukan Ini

Eksportir mangrove diduga memanfaatkan warga lokal untuk menebang pohon, mengolah jadi arang dan siap dijual ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
SD Pajjaiang Masih Disegel Ahli Waris, Pemkot Makassar Siap Ganti Rugi jka Ada Sertifikat
SD Pajjaiang Masih Disegel Ahli Waris, Pemkot Makassar Siap Ganti Rugi jka Ada Sertifikat

Wali Kota Danny Pomanto mengaku Pemkot Makassar mempunyai novum atau bukti baru yang sudah diajukan melalui peninjauan kembali (PK) ke MA.

Baca Selengkapnya
FOTO: Resah Nelayan Muara Angke Terdampak Reklamasi di Teluk Jakarta, Kini Melaut Makin Jauh
FOTO: Resah Nelayan Muara Angke Terdampak Reklamasi di Teluk Jakarta, Kini Melaut Makin Jauh

Proyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono: Pemanfaatan Pasir Laut untuk Kebutuhan Domestik dan Jaga Keberlanjutan Ekologi
Menteri Trenggono: Pemanfaatan Pasir Laut untuk Kebutuhan Domestik dan Jaga Keberlanjutan Ekologi

Di dalam negeri sendiri proyek reklamasi cukup banyak seperti di Surabaya, Jakarta, Batam, hingga Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga

Baca Selengkapnya
SD Inpres Pajjaiang Makassar Disegel, Ahli Waris Minta Ganti Rugi Rp14 Miliar
SD Inpres Pajjaiang Makassar Disegel, Ahli Waris Minta Ganti Rugi Rp14 Miliar

Pihak ahli waris tetap akan menutup sekolah hingga Pemkot Makassar mengganti rugi lahan tersebut

Baca Selengkapnya
Nestapa Warga Babel Terimbas Aksi Culas Harvey Moeis Cs, Jual Timah di Pinggir Jalan
Nestapa Warga Babel Terimbas Aksi Culas Harvey Moeis Cs, Jual Timah di Pinggir Jalan

Saksi yang hadir dalam persidangan pada Kamis, 12 September 2024 antara lain warga Keposang Toboali Kabupaten Bangka Selatan Suyatno alias Asui selaku pengepul

Baca Selengkapnya
Dulunya Berjarak 1 Km dari Pantai, Desa di Pekalongan ini Kini Sudah Tenggelam oleh Air Laut
Dulunya Berjarak 1 Km dari Pantai, Desa di Pekalongan ini Kini Sudah Tenggelam oleh Air Laut

Air laut yang terus meninggi diduga merupakan dampak dari pembangunan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Pilu Rumah-Rumah di Demak Terdampak Abrasi, Saksi Bisu Bahaya Perubahan Iklim
FOTO: Potret Pilu Rumah-Rumah di Demak Terdampak Abrasi, Saksi Bisu Bahaya Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah membuat Dusun Rejosari Senik, yang dahulu dihuni 225 kepala keluarga (KK), kini ditinggalkan penduduknya.

Baca Selengkapnya
Belasan Makam di Kepulauan Mentawai Terseret ke Laut
Belasan Makam di Kepulauan Mentawai Terseret ke Laut

Belasan makam di pesisir Pantai Muara Sikabaluan, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terseret ke laut akibat diterjang ombak dan abrasi.

Baca Selengkapnya