Dalam sidang, dr. Rica akui tujuan akhir Gafatar adalah berperang
Merdeka.com - Pengadilan Negeri (PN) Sleman, Yogyakarta, menggelar sidang lanjutan dugaan kasus penculikan dokter Rica Tri Handayani, dilakukan dua anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Eko Purnomo dan Feni Orinanda, pada Kamis (16/6). Dalam persidangan, dokter Rica membeberkan tujuan akhir Gafatar adalah memerangi orang di luar kaum mereka, dengna dalih sesuai tuntunan Nabi Muhammad S.A.W.
Kesaksian Rika di ruang sidang berlangsung selama 2,5 jam. Dia menyatakan ada empat fase gerakan Gafatar.
"Fase pertama itu sembunyi-sembunyi, lalu mengajak secara terang-terangan, kemudian hijrah, dan yang terakhir perang," kata Rica saat bersaksi.
-
Kapan Rafathar menjaga Rayyanza? Sejak dirawat di rumah sakit, Rafathar terus menjaga sang adik, Rayyanza yang tertidur lelap di ranjang rumah sakit.
-
Di mana Rafathar latihan? Dengan dilengkapi peralatan bela diri yang memadai, Rafathar diberikan pengenalan tentang teknik meninju dan teknik menghindar yang benar.
-
Apa yang diajarkan ke Rafathar? Dengan dilengkapi peralatan bela diri yang memadai, Rafathar diberikan pengenalan tentang teknik meninju dan teknik menghindar yang benar.
-
Bagaimana gerakan Tari Doger? Dalam setiap penampilannya, tarian ini dilakukan oleh beberapa penari perempuan dengan gerakan yang energik. Gerakannya harmonis dan selaras, dengan tempo yang berubah-ubah.
-
Apa yang terjadi pada Rafathar? Rafathar, putra Raffi Ahmad, baru-baru ini menjadi sorotan netizen karena diketahui ia mengalami insiden tonjokan dari seorang teman sekolahnya.
-
Siapa yang melatih Rafathar? Tidak main-main, Rafathar belajar bela diri bersama Suwardi, seorang atlet MMA yang telah meraih gelar juara kelas terbang One Pride MMA.
Rica mengaku pergi ke Kalimantan atas kemauannya sendiri, bukan karena paksaan.
"Waktu itu saya yakin bahwa Gafatar itu benar. Makanya saya mau menerima ajakannya tersebut," ujar Rica.
Di hadapan Ketua Majelis Hakim, Ninik Hendras Susilowati, Rica menyatakan bergabung dengan Gafatar sejak 2012. Saat itu dia masih kuliah di Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Selanjutnya, dia terus mengikuti gerakan itu bersama Feni Orinanda dan Eko Purnomo.
Rica kemudian mengaku sempat bingung saat diajak Feni dan Eko 'hijrah' ke Kalimantan, dengan alasan meniru Nabi Muhammad S.A.W., membangun kehidupan baru.
"Pada 26 Desember, Feny dan Eko menemui saya di rumah mertua di Yogyakarta. Kami pergi membeli berbagai persiapan untuk kepergian saya dan anak ke Kalimantan," ucap Rica.
Selanjutnya, dokter Rica bersama Feny dan Eko pergi menggunakan pesawat dari bandara Adisucipto, Yogyakarta, menuju Pontianak, Kalimantan. Sesampainya di sana, Rica berpindah-pindah ke Mempawah dan Pangkalan Bun. Sejak saat itu, dia mengaku malah merasa tidak nyaman.
"Saya merasa tidak nyaman dan bingung dibawa pergi ke mana-mana. Tujuannya itu membangun suatu koloni yang diridhoi Allah S.W.T. Ternyata ada gunjingan," lanjut Rica.
Persidangan itu kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan keterangan tiga saksi lainnya. Yaitu Aditia Akbar Wicaksono (suami Rica), Sugiyanti, dan Cici Wahyu Adiningsih yang masih kerabat Rika. Rencananya sidang akan digelar kembali pada minggu depan. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasukan Elite harus jago menembak. Tapi dalam pertempuran, ada hal yang lebih penting. Apa itu?
Baca SelengkapnyaGugatan ini dilayangkan Almas karena tak ada ucapan terima kasih dari Gibran usai gugatannya soal batasan usia capres dikabulkan MK.
Baca Selengkapnya